Semesta [25]

1.9K 145 87
                                    

~Happy Reading~

***

Ternyata benar desas desus yang Jungkook dengar tentang Jihoon akan bergabung dengan basket dan hari ini adalah hari pertamanya untuk menjalani pelatihan yang sempat membuat Jungkook dan Yugyeom syok, karena pelatih mempersiapkan Jihoon untuk menjadi pemain cadangan pada kejuaraan nanti. Jungkook tidak tahu kenapa semudah itu Jihoon lolos, padahal dulu ia dan yang lain mengikuti seleksi tim inti dengan sangat sulit sampai jatuh sakit berkali-kali.

Meski rasa penasarannya begitu tinggi, Jungkook tidak ingin menanyakan lebih lanjut pada pelatih tentang bagaimana proses Jihoon memasuki tim inti yang sebenarnya sudah cukup orang. Ia masih tidak ingin berinteraksi dengan apapun yang berhubungan dengan Jihoon. Biarlah saudaranya itu berbuat semaunya, ia tidak ingin salah bertindak lagi yang nanti akan membuatnya rugi sendiri.

Sesi latihan kali ini adalah metode pertandingan. Tim dibagi menjadi dua kelompok dan Jihoon menjadi lawan yang harus Jungkook hadapi. Baru berhadap-hadapan saja Jihoon sudah mencurigakan dan membuat Jungkook was-was. Pasalnya, Jihoon tahu kalau kakinya masih belum benar-benar sembuh yang tentu saja hal itu memicu timbulnya rasa takut.

"Lo kawal Jihoon, ya?" pinta Jungkook, berbisik pada Yugyeom yang beruntungnya langsung dimengerti.

Permainan berlangsung seru dan aman-aman saja sampai belasan menit berlalu. Kedua tim berhasil mencetak poin yang sama tinggi, bahkan sampai mendekati menit-menit akhir.

Yugyeom terus mengawal Jihoon, menghalangi Jihoon setiap kali Jihoon ingin mendekat pada Jungkook yang tengah membawa bola. Yugyeom tahu bagaimana hubungan Jungkook dengan Jihoon yang jauh dari kata baik.

Permainan sengit di dua menit terakhir. Jungkook membawa bola melewati beberapa lawannya, mencoba fokus meski pergelangan kakinya kini berdenyut tanda sudah mencapai batas. Netranya menatap ring yang begitu dekat, memantulkan bola tiga kali sembari mengukur jarak antara dirinya dan ring.

Ini memang hanya latihan, namun pelatih sudah memberitahu kalau ini juga akan menjadi evaluasi tentang siapa-siapa saja yang nantinya akan turun bermain di kejuaraan dan siapa yang akan menjadi pemain cadangan. Maka, semua anggota harus bermain serius selayaknya tengah bertanding dan benar-benar memperebutkan poin.

"Ayo, Jung!" teriak Yugyeom yang masih berusaha menghalangi Jihoon.

Sialnya, Yugyeom terlalu fokus pada Jungkook yang kini mengangkat bola sampai tidak menyadari kalau orang yang dia kawal ketat sudah meloloskan diri dan berlari cepat menghampiri Jungkook untuk merebut bola.

Tidak perlu menduga apa-apa saja yang Jihoon lakukan. Dia bukanlah manusia baik yang mau berbaik hati pada Jungkook, meski status Jungkook adalah adiknya. Jihoon hanya melakukan apa yang ingin ia lakukan. Hanya memperjuangkan apa yang seharusnya ia dapatkan.

Seperti sekarang ini. Dia sedang berusaha merebut posisi penting Jungkook di tim basket dan menyingkirkan adiknya itu. Serapi mungkin, Jihoon melihat situasi yang masih sedikit ricuh dengan rekan satu timnya mencoba mendekati Jungkook. Sebuah waktu yang tepat untuk melakukan pelanggaran yang tidak akan disebut sebagai pelanggaran.

Jihoon dengan tubuhnya yang lebih besar dari Jungkook itu sengaja menabrak dari belakang. Membuat tubuh Jungkook tersungkur ke depan dengan bola yang memantul keluar lapangan. Tidak sampai disitu, karena tujuan utama dari rencananya adalah kaki adiknya.

Dengan sedikit drama tidak sengaja sembari menjatuhkan tubuhnya juga, Jihoon menyempatkan kaki kirinya untuk menginjak pergelangan kaki Jungkook dan membuat pekikan kencang seketika memecah riuh dari anggota basket yang lain.

Semesta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang