~Happy Reading~
***
"Daejun udah berangkat,"
Kalimat singkat Jira membuat Juyeon yang tengah menyesap rokok menolehkan kepalanya. Beberapa menit lalu, ia meminta bertemu dengan Jira untuk membahas kelanjutan dari apa yang sudah mereka rencanakan, setelah tiga hari yang lalu wanita itu gagal untuk percobaan pertama membawa Jungkook keluar dari lingkup keluarganya.
Dari posisinya duduk saat ini, Juyeon dapat melihat dengan sangat jelas wajah kusut Jira yang tampak penuh akan beban. Ia tahu wanita itu tidak sepenuhnya rela melakukan semua ini, tapi tidak ada pilihan lain.
Pilihan yang mereka punya hanya dua. Yaitu, menyerahkan Jungkook dan menyelesaikan semua yang dulu tertunda, atau mati dengan organ-organ tubuh yang diperjual belikan.
"Kita bisa selesaikan ini dengan cepat, Ra." kata Juyeon. Bibirnya menyemburkan asap rokok ke udara yang diakhiri hela napas. "Mau mundur pun percuma. Gantinya nyawa kita bertiga. Aku, kamu, Jihoon."
Jira menelan salivanya. Mengangguk paham tentang kalimat Juyeon yang terdengar menyeramkam di telinganya. Antara menyerahan satu nyawa atau tiga nyawa sekaligus.
Tapi, masih ada yang mengganjal di hatinya tentang kebenaran siapa Jungkook sebenarnya. Benarkah anaknya yang dulu dia titipkan, atau justru bukan.
"Skenario apa yang kamu siapkan buat eksekusi? Kamu nggak mungkin ngilang gitu aja tanpa bikin drama dulu, kan?" tanya Juyeon.
Jira menggeleng. "Aku bingung. Mereka bisa percaya kata-kataku atau nggak. Apalagi Taehyung benar-benar nggak pernah terima aku sejak pertama kali aku masuk ke keluarganya." Jawab Jira pelan.
Juyeon mengerti karena ia selalu tahu apa-apa saja yang terjadi selama Jira menjadi istri Kim Daejun dan menjadi ibu sambung bagi anak-anaknya. "Mau ikut skenarioku?"
Jira menatap Juyeon ragu. Namun, Juyeon justru tertawa renyah yang membuat Jira semakin dilanda ragu.
"Besok anak itu pulang dari rumah sakit, kan?" Juyeon menatap Jira dengan alis terangkat. "Kita bisa bikin simulasi—"
"Gila!" ketus Jira. "Kamu pikir skenario kamu itu paling tepat? Besok Jungkook pasti pulang bareng semua kakaknya. Kalau aku ajakin pisah mobil jelas bakal bikin yang lain curiga. Apalagi Taehyung ... dia nggak akan semudah itu kasih ijin."
Juyeon tertawa gemas melihat wajah Jira yang cemberut bercampur frustasi. Jemarinya mengusap gemas puncak kepala Jira, meski tidak bisa membuat cemberut di wajah cantik wanita itu lenyap.
"Aku udah siapin semuanya, sayang. Kamu tinggal atur aja gimana caranya supaya Jungkook bisa satu mobil sendiri sama kamu dan Jihoon." ucap Juyeon yakin.
Jira menatap Juyeon gamang. Hatinya masih tetap ragu dengan apa yang Juyeon rencanakan. Bahkan, ia berniat untuk melakukan tes DNA terlebih dahulu untuk memastikan kalau Jungkook benar-benar anak bungsunya.
"Nggak usah mikirin soal tes DNA lagi. Anak itu beneran anak kita atau bukan, udah nggak penting lagi. Songhwan mau anak itu dan kita tinggal serahin." Seperti tahu apa yang selama ini bergelayut di pikiran Jira, Juyeon mencoba menepisnya. Meyakinkan kalau tindakan mereka adalah benar, tanpa peduli siapa Jungkook sebenarnya.
"Kamu ... nggak ngerasa bersalah kalau semisal Jungkook benar bukan anak kita? Kita udah ngambil anak orang lain cuma demi menyelamatkan nyawa kita sendiri." Jira menatap Juyeon intens. Kedua matanya berkaca dengan getar takut kalau semua yang ia lakukan ini adalah sebuah kesalahan besar.
Juyeon menggeleng. "Kalau anak itu bisa menyelamatkan kita. Aku, kamu, Jihoon. Aku nggak peduli, Jira. Antara satu dan tiga nyawa, kamu pilih mana?"
Jira bungkam. Lagi-lagi pilihan itu membuatnya tidak bisa berkutik atau sekedar mencegah pergerakan Juyeon. Ia seharusnya tidak boleh lupa kalau Juyeon juga pandai membolak-balikkan kata agar dirinya selalu memperoleh kemenangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/354223859-288-k146336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta [TERBIT]
FanfictionDia si prioritas 3 kakak kandung dan 3 kakak sepupu. Dia yang selalu jadi pusat kebahagiaan dan kasih sayang keluarga besar. Dia yang sejak kecil sangat dijauhkan dari hal-hal yang bisa memicu timbulnya rasa sakit pada tubuh dan hatinya. Terlalu sem...