12.Melihat senja bersama

49 22 8
                                    

Mencintai seseorang

Warning❗❗
Tinggalkan jejak berupa vote dan komen. Follow akunnya sebelum membaca.

" Ya, ya. Silahkan pergi!" Jawab kepala sekolah dengan gerakan tangan mengusir kedua siswa tersebut.

" Thanks sir!" Dengan girang Marisah berujar dan berjalan keluar dari ruangan tersebut.

"Terimakasih pak!" Sambung Alvero dramatis.

" Alvaro, urus dua anak itu." Perintah kepala sekolah pada Alvaro yang dibalas dengan anggukan singkat dari sang ketua OSIS.

" Tunggu!" Alvaro memanggil kedua siswa yang telah berjalan mendahuluinya.

" Ada apa lagi sih kak." Dengan kesal Marisah bertanya, sejujurnya ia tidak kesal, akan tetapi ia takut jika sepatu kesayangan disita.

" Beresin." Ujar Alvaro dingin.

"Iya, nanti diberesin kak."jawab Marisah dengan nada ketus. Alvaro yang mendengar penolakan tersebut berdecak kesal. Perlahan ia melangkah kedepan gadis tersebut, mengikis jarak diantara mereka berdua.

"Sekarang!" Ujar Alvaro yang dengan nada tak terbantahkan.

Marisah menelan salifnya gusar, sungguh posisi mereka saat ini membuat jantungnya tak karuan. Ia bahkan tak bisa berkata-kata.

Alvero yang melihat Marisah terpaku, memutar bola matanya malas. Selalu seperti ini! Dengan kesal Alvero menghampiri mereka dan menarik tangan Marisah menjauh dari Alvaro.

" Kita beresin sekarang kak." Ujar Alvero yang perlahan menjauh dari Alvaro sambil menarik Marisah yang sedang berusaha mengatur detak jantungnya.

Alvaro hanya menatap keduanya dengan tatapan datar, sebab hidupnya setiap hari hanya sibuk mengurusi dua makhluk astral yang not akhlak.

-Love and Ravange-

Marisah tengah berkutat dengan alat-alat dapur, hari ini ia kembali membuat red Velvet kesukaan Raveena. Sebab, red Velvet yang ia buat kemarin tak dimakan oleh Raveena Karena kejadian tak terduga tersebut. Beruntung bi Inah dan para maid lainnya memakan cake tersebut, Jika tidak. Mungkin akan rusak cake-nya.

Setelah sekian lama berkutat didapur membuat cake tersebut, akhirnya ia selesai membuat red Velvet kesukaan Raveena. Dengan telante ia menaiki tangga menuju kamarnya. Kemudian, membersihkan dirinya hingga sekarang ia sudah berada di depan cermin dengan keadaan yang lebih fresh.

Kini Marisah telah siap untuk menjemput Raveena.Sekilas ia melihat pantulan dirinya sendiri dicerman dan tersenyum. Marisah melihat jam dalam heandphone miliknya, kemudian berjalan keluar untuk untuk menjemput Raveena.

-Love and Ravange-

"Dari mana kamu?" suara nyaring Venus masuk dalam Indra pendengaran Leo saat memasuki mansion.

"Bukan urusan anda!"tanpa menoleh sedikitpun ia berjalan begitu saja melewati ayahnya, yang kini melihatnya dengan tatapan tajam.

"Jangan kurang ajar Leo!"peringat Venus pada putra tunggalnya itu.

Tanpa memperdulikan perkataan ayahnya ia menaiki tangga menuju kamarnya, toh ia hanya datang mengambil beberapa barang yang ketinggalan saja dirumah itu. Ia tidak ingin berlama-lama di tempat keramat yang hanya bisa membuatnya menggila saja.

Love And RavangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang