32. percobaan bunuh diri

13 1 0
                                    

Sejahat apapun manusia, ia pasti memiliki alasan atas tindakannya. Seperti pepatah yang mengatakan tidak ada asap jika tidak ada api.

[Amanda]

Warning keras ❗❗ follow akunnya sebelum membaca

Nikita menjadi korban bully Amanda bukan semata-mata karena kejadian dikantin. Melainkan, Karena cowok yang disukai Amanda menyukai Nikita, sehingga tersirat rasa dendam yang begitu dalam pada Nikita.

Setelah selesai dari kegiatannya di toilet, Marisah berjalan menghampiri Starla dan lainnya. Hari sudah larut malam, kini mereka harus kembali kekediaman mereka.

" Na, nginap di rumah ya" pinta Marisah pada Raveena.

"Nggak usah Sa, biar gue pulang kerumah ajah" tolak Raveena. Meskipun keluarga Marisah begitu baik padanya, ia tetap merasa tak enak. Selama ini ia selalu bergantung pada Marisah.

"Tapi kembalinya kerumah dulu, ntar gue antarin Lo pulang" usul Marisah dibalas dengan anggukan kepala oleh Raveena.

Sepenjang perjalanan kembali, Marisah dan Raveena bercanda tawa, bernyanyi, hingga kini Marisah menceritakan kejadian konyolnya saat ditaman bersama Leo.

" Bund, tau nggak?"

"Nggak!"

" Ya, kan belum dikasih tau bundaa" serunya.

" Yaudah apa?" Tanya Starla pada putrinya.

" Tadi, waktu aku ditaman sama kak Leo, ayahnya datang. Paman Venus manggil aku gini," gadis itu kemudian mempraktikkan cara Venus memanggilnya.

" Gadis kecil sini. Terus ya bund, dalam benak aku bilang gini 'paman, aku bukan anak kecil' tiba-tiba terlintas ni di kepala aku. Aku bukan anak kecil paman 'bughhh' paman Venus pingsan" gadis itu menceritakan kejadian ditaman dengan tawa yang tak memudar sontak membuat mereka yang mendengar cerita tersebut ikut tertawa.

Mereka melewati bangunan tinggi dengan nyanyian dari Marisah dan Raveena. Kedua gadis tersebut bernyanyi dengan begitu gembira tanpa memikirkan masalah yang sedang mereka berdua alami.

Starla bahagia ketika melihat senyuman hangat putrinya senyuman yang selama ini menjadi kekuatan, bagi Starla kebahagiaan anak-anaknya adalah kebahagiaannya.

"5th of November" Marisah mengikuti lagu yang diputar, lagu milik Hendry Moodie Drunk Text.

" When I walked you home" sambung Raveena.

"Thet's when I nearly said it"

"But then said  "forget it" and froze"

"Do you remember? You probably don't"

"Cause the spark in the sky"

"Took a hold of your eyes while we spoke"

"Yesterday, Na-na-nan" Marisah melanturkan nada andalannya, ketika ia melupakan lirik lagu tersebut.

Sontak mengundang tawa mereka berempat.

"Ada-ada saja" ujar Starla disela-sela tawanya diikuti dengan gelengan kepala.

" I wiss I wass who you drunk texted at midnight, wish I was the reason you stay up till three
And you can't fall asleep waiting for me to reply...y..y" mereka kembali benyanyi kala lirik lagu tersebut sampai pada lirik yang sangat mereka ketahui....

" Bang berhenti!" Teriak Marisah

Namun, nyanyian Marisah terhenti kala ia melihat Amanda yang berdiri di pinggir pembatas jalan. Sontak ia menyuruh Ciko menghentikan mobilnya.
Ia kembali menoleh kebelakang disana ada Amanda yang terlihat menutup wajahnya.

Love And RavangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang