Baper itu manusiawi,
Yang nggak boleh itu memaksa
Untuk memiliki.(Marisah Devian Bagaskara.)
-love and Ravange-
"Al, kita pulang bareng ya! Mampir ke kafe, buat ngomongin kegiatan yang bakal kita buat bulan ini." Dengan nada manja Alana berucap.
"Sibuk." tanpa mempedulikan Alana Alvaro menaiki motornya dan memakai sarung tangannya.
"Sama Dino ajah Lan!"suruh Gabriel pada Alana, saat melihat seorang cowo cupu anggota OSIS.
"Gue sama Al ajah, kan dia ketuanya."tolak Alana.
"Emang Al mau?"tanya Samuel dengan nada mengejek.
"Yang bener ajah" teriak Gabriel dengan nada yang ia ikuti di tik-tok
"Rugi dongg"sambung Brayn
"Hhhhhhh" tawa mereka serempak kecuali Alvaro, memang temannya pada not have akhlak. Alana yang melihat itu ikut tertawa, Dengan cepat ia mengacak rambut Alvaro, membuat sang empunya menatapnya tajam. Ia paling benci pada seseorang yang menyentuhnya, sedangkan Alana yang ditatap seketika ketakutan dengan tatapan dingin Alvaro.
"Maaf"cicit Alana dengan kepala tertunduk.
Alvaro mendekatkan wajahnya pada daun telinga Alana, kemudianmembisikkan sesuatu dengan suara beratnya "Bitch"setelah itu ia menarik kembali badannya pada posisi awal, tanpa memikirkan perasaan Alana.
Sedangkan di gerbang, Marisah melihat semuanya dengan tatapan sayunya, saharusnya ia tak sesakit ini. Saat melihat semua itu. Kenapa ia bisa sesakit ini? padahal Alvaro bukan miliknya, Alvaro hanyalah orang yang ia jadikan tempat dimana ia melabuhkan hatinya, Soo, tidak sepantasnya ia sakit hati kan?
Hati dan otaknya kini sedang berperan, otaknya menyuruh agar tidak sakit hati. Dengan menghadirkan berbagai alasan seperti; dia bukan milikmu, hanya kamu yang mencintai dia tidak. Sedangkan hatinya berkata lain.
Tidak ingin sahabatnya sakit lebih jauh lagi, dengan cepat Raveena menarik sahabatnya menjauh dari tempat itu, membawa sahabatnya untuk duduk di halte.
"Udah nggak usah dipikirin."saran Raveena sambil mengusap pucuk kepala sahabatnya. Terdengar kekehan kecil dari mulut gadis itu.
"Nggak papa kok, apa hak gue buat cemburu Na? Gue cuman cewe yang suka sama dia secara diam-diam dan sepihak, jadi gue nggak ada hak buat sakit hati ataupun cemburu Na!"
"Yaudah yaa, bang Ciko juga lama banget dah ini" ucap Raveena, mengalihkan topik pembicaraan mereka. Ia tau, meskipun di mulut sahabatnya berkata baik-baik saja. Tapi tidak dengan hatinya, bagaimanapun juga ia tau seberapa besar sahabatnya jatuh dalam pesona seorang Alvaro.
Tiba-tiba, sebuah mobil merk Pagani Huayra BC Roadster berhenti didepan mereka kemudian Ciko keluar dari pintu pengemudi.
"Maaf ya sayang, Abang lama" ucap Ciko sambil mengelus sayang rambut adiknya itu. "Kamu sama Vena ya! Abang masih ada urusan."Ciko berucap sambil memapah adiknya ke dalam mobil.[padahal adiknya nggak sakit,tapi masih dipapah bak orang sakit saja!]
"Trus Abang pulangnya sama siapa?"
"Sama Devan" ujar Ciko sambil menunjuk Devan yang sedang menunggunya di belakang, Marisah mengikuti arah yang ditunjukan kakaknya itu ia melihat ada Devan yang duduk diatasnya motor serta tersenyum ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Ravange
Genç Kurgukisah tentang gadis yang manis dengan nama lengkap Marisah Devian. gadis yang berjuang demi orang yang dia sayangi. Kisah ini juga menceritakan tentang kisah cinta dua senjoli yang saling menyakiti satu sama lain dengan perasaan cinta mereka sendir...