31.Beasiswa Raveena dicabut

4 0 0
                                    

Laut...
Suara deru ombak yang saling bersahutan serta angin yang bertiupan semakin menenangkan pikiranku saat duniaku tak baik- baik saja.
Tuhan memberi luka kemudian kembali menyembuhkannya dengan suasana alam yang begitu indah.

Raveena Anabel Quick

Warning keras ❗❗ follow akunnya sebelum membaca

-love and Ravange-

"ayo kembali" Leo bangkit dan menarik tangan Marisah.

" Ada yang ingin ayah bicarakan Leo!" Ujar Venus menarik tangan Marisah, kini Marisah berada di tengah-tengah Leo dan ayahnya. Dengan tangannya yang ditarik oleh kedua ayah dan anak tersebut.

Gadis itu merasa tak enak hati berada di posisi tersebut, ia semakin tak karuan kala melihat tatapan Mereka satu sama lain.

Perlahan ia melepaskan cekalan tangan Venus Lalu kembali pada Leo. Sontak hal itu membuat Leo tersenyum penuh kemenangan pada ayahnya.

"Pulanglah kerumah, ibumu sudah merindukanmu" pungkas Venus. Lalu berjalan meninggalkan mereka berdua.

Marisah segera melepaskan cekalan Leo.

"Nih!" Leo kembali menyodorkan sebatang coklat pada gadis didepannya.

"Gue nggak suka cokelat kak" gadis itu kembali menolak dengan nada lembut.

" Tapi kan, kebanyakan cewe suka cokelat" bingung Leo, karena ia termakan ucapan Alex.

" Ya itu kebanyakan! Bukan semua kan?" Masih mengoreksi ucapan Leo.

" Tapi Lo sering beli coklat di Indomaret?" Ia, Ciko pernah bercerita bahwa adiknya membeli sekantung coklat,ia tak tahu jelas tentang cerita tersebut namun ia berpikir bahwa gadis ini menyukai coklat.

" Itu bukan untuk aku" jelas gadis itu.

" Yasudah" Leo hendak membuang batang cokelat tersebut pada tempat sampah.

" Mau ngapain?" Marisah menghentikan pergerakan Leo.

" Dibuang!" Jawab Leo enteng.

" Sini!" Ia segera mengambil coklat tersebut dari Leo.

"Ini juga makanan, nggak baik jika dibuang.aku pamit ya kak!" Ia kemudian pergi meninggalkan Leo, yang tercengang mendengar ucapannya.

"Apa Mungkin dia gengsi" benak Leo menerka. Ia hanya melihat punggung Marisah yang perlahan menjauh. Sebuah senyuman terukir diwajahnya kala ia melihat telapak tangannya yang sempat digenggam oleh gadis pujaannya.

-love and Ravange-

"Nih!" Marisah menyodorkan sebatang coklat pada Raveena.

"Ya ampun Saa, thanks bangat" girang Raveena kala mendapat sebuah coklat. Raveena merupakan salah satu manusia pecinta coklat berbeda dengan Marisah, Marisah tidak terlalu menyukai sesuatu yang berbau cokelat.

"Awas tu gigi dilahap habis habisan sama ulat" tegurnya pada Raveena.

" Nggak papa kok" ujar Raveena yang sudah melahap coklat tersebut.

"Bunda udah pulang apa belum ya?" Monolog Marisah.

" Masih di ruang kepsek, kak Leo bawa Lo kemana?" Tanya Raveena antusias.

" Taman" jawab Marisah seadanya.

" Ngapain?" Heran Raveena, ia memang sempat heran dengan sikap Leo yang tiba-tiba menarik tangan sahabatnya tadi.

Love And RavangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang