15. Terlambat.

26 14 0
                                    

Jadilah dirimu sendiri. Tak perlu berubah menjadi orang lain demi siapa pun. Karena jika ia mencintaimu, maka kau sempurna dimatanya.

[Leonardo Caesar Alexander]

Warning ❗ ❗❗
Follow akunnya sebelum membaca.

-Love and Ravange-

Pagi ini Marisah dan Raveena harus bangun terlambat karena aksi mereka semalam yang maraton Drakor hingga lupa waktu. Bahkan, dengan liciknya mereka sengaja tertidur ketika dicek oleh Ciko  dan Starla. Alhasil mereka tertidur di jam 2 malam  sehingga pagi ini mereka bangun pukul 06:59 dimana kurang 16 menit gerbang akan ditutup.

Yang membuat Marisah heran adalah, pagi ini ia tidak dibangunkan oleh abangnya yang ajaib, dengan cepat ia dan Raveena bersiap karena sekarang mereka sedang berlomba dengan waktu, otomatis mereka bergerak dengan cepat.

"Seandainya gue punya kekuatan kayak  Chai Xiao Qi, udah gue gunain kekuatan gue biar teleportasi" celetuk asal Marisah sambil mengoles bedak tipis di wajahnya.

"Iya karena dia juga kita kesiangan" sebal Raveena.

"Hehe" cengesan Marisah " udah selesai Na? Kalau udah ayo kebawah!" Ujar Marisah pada Raveena.

"Udah yukk, keburu telat nih" jawab Raveena kemudian menarik tangan Marisah keluar dari kamar.

mereka menuruni tangga dengan larian kecil menuju ke ruang makan, disana terlihat bi Ina yang sedang mempersiapkan bekal untuk mereka berdua. Sudah menjadi rutinitas mereka membawa bekal. Jika Raveena tidur dirumahnya maka bi Ina akan membuat bekal yang akan dibawakan oleh Marisah sehingga mereka jarang sekali makan dikantin. Kenapa sehingga mereka harus membawa bekal? Ya karena ulah Ciko, ia bilang makanan diluar tidak baik untuk adiknya jadi harus membawa bekal saja yang lebih baik, alhasil selama ini ia selalu membawa bekal. Awalnya Marisah menolak keras perintah Ciko untuk membawa bekal. Akan tetapi, jika ia membawa bekal maka ia diizinkan untuk membawa motor. Jika tidak, maka ia tak diizinkan membawa motor. Alhasil ia mengalah dan membawa bekal.

"Bi yang lain mana?" Tanya Marisah pada Bi Inah, saat ia tak melihat keberadaan Ciko dan Starla.

"Udah berangkat dari tadi non" ucap bi Inah sambil mengoleskan selai pada roti tawar untuk diberikan pada Marisah dan Raveena.

"Pagi bangat ya mereka berangkat?" Tanya Raveena.

"Iya non Vena. Aden  bilang Ade absen nggak ikut sekolah" ucap bi Ina sambil menyerahkan roti yang sudah diolesi selai pada mereka.

"Yee, kami kesiangan bi, habisnya bibi nggak bangunin sih" imbuh Marisah yang sedang meminum susu

" Udah bibi bangunin, tapi kaliannya ajah yang kebo"jelas bi Inah sambil mengetuk kepala Marisah pelan

" Ihh bibi mah gitu, udah ya bi hampir telat nihh" setelah berucap begitu ia bangkit dan menyalim tangan bi Inah mencium pipinya singkat dan berlari keluar dengan cepat di ikuti dengan Raveena yang berjalan santai namun dengan langkah yang cepat.

" Ayo cepat Na, udah telat nih!"panggil Marisa yang sudah berada di atas mobil.

"Yaudah biarin ajah, udah telat juga Sa" ujar Raveena santai, berbeda dengan Marisah yang sudah seperti cacing kepanasan.

"Hwaaa, semoga ajah bukan ka Alvaro yang ngejaga di gerbang aminn, aminin dong Na!" Ia menyenggol Raveena memmpada Raveena yang sudah duduk di kursi pengemudi.

" Iya aminnn, amin gue paling banyak deh"

" Gue malu, kalau sampai dia yang tangani terlambat. Hwaaaa Na bisa hilang gue!" dramatis Marisah.

Love And RavangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang