13. you are mine

39 18 0
                                    

Dunia malam terlalu nyaman
untuk seseorang anak yang tidak
Menerima kasih sayang

Leonard Caesar Alexander

Apapun kondisinya tetaplah menjadi baik, rasa kecewa dan sakit hati tidak boleh merubahmu menjadi jahat

*Marisah Devian*

Warning ❗❗
Follow akunnya sebelum membaca.

Leo menoleh sebentar pada Marisah. Ia terpesona pada wajah cantik gadis tersebut. Leo semakin terpesona kala hembusan angin menerpa beberapa helai rambut gadis tersebut. Ia begitu jatuh dalam pesona seorang Marisah Devian Bagaskara. Bahkan kini menurut Leo, pemandangan disampingnya jauh lebih indah dibanding pemandangan senja, karena pria itu terus saja menatap wanita disampinya tanpa berkedip, sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya saking tipisnya tidak ada yang melihat bahwa pria tersebut tersenyum.

"Indah ya kak?" Tanya Marisah pada Leo. Marisah masih fokus melihat senja, ia tak tahu bahwa Leo sedang menatapnya lekat.

"Ya" jawab Leo tanpa mengalihkan perhatiannya yang berpusat pada objek disampingnya.

Setelah beberapa saat senja muncul, Kini senja mulai menghilang dan diganti dengan sang bulan yang akan memulai pekerjaannya untuk menerangi bumi di malam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa saat senja muncul, Kini senja mulai menghilang dan diganti dengan sang bulan yang akan memulai pekerjaannya untuk menerangi bumi di malam hari.

Marisah yang menyadari bahwa petang telah berubah menjadi malam, segera menoleh ke samping. Deggg ia terlihat gugup saat pandangan matanya dan mata Leo bertemu, membuat jantungnya berdetak dengan cepat, ia berharap Leo tak mendengarnya.

"Bagaimana mungkin jantungku seperti kuda yang berlomba, nggak, perasaan ini hanya muncul saat gue liat Al! Apa mungkin karena ini pertama kalinya gue terlalu dekat dengan kak Leo?" berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya, dengan cepat ia mengalihkan pandangannya pada jalanan. Ia tak ingin berlama-lama dalam keadaan seperti ini.

"Kak, aku jemput Veena dulu yaa, byee!"tanpa menunggu jawaban Leo, Marisah langsung berlari meninggalkannya.

"bodoh, bodoh ngapain gue ngasih tau coba?" Marisah kembali merutuki dirinya yang terlihat konyol. Sudahlah, lebih baik ia pergi menjemput Raveena saja.

***

"Bunda udah pulang Sa?" Tanya Raveena pada sahabatnya yang sedang membantunya membersihkan kafe.

"Belum, emang kenapa?" Marisah kembali bertanya.

"Kangen ajah sama bunda!" ujar Raveena dengan lirih, dan diakhiri dengan senyuman serta helaan nafasnya perlahan.

Love And RavangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang