06.kejadian tak terduga.

47 33 25
                                    

Jatuh cinta itu, sangat merepotkan.
Jika kamu bertemu dengan pria yang baik, maka luka dihatimu juga akan membaik. Akan tetapi jika dengan orang yang salah maka dia akan menaburi garam
diatas lukamu itu.

" Marisah "

Budidayakan vote dan komen. Oiyaaa, jangan lupa follow akun-Nya

Hingga Ciko melihat pundak adiknya
"Dee... Kenapa ini?" Dengan panik Ciko bertanya. Sontak mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada disitu.

Ciko semakin panik saat netranya tak sengaja menangkap lepuhan di punggung adiknya yang tak tertutup kaos.

Dengan tatapan tajam ia melihat pada Raveena, sehingga yang ditatap hanya menunduk. Sekarang tanpa dijelaskan pun, Sudah Ciko ketahui siapa yang melakukan ini.

Ingin rasanya Ciko menjauhi adiknya dari Raveena. Namun, ia tak bisa. Sudah berkali-kali ia mencoba, tetapi hasilnya selalu sama, adiknya akan mencari Raveena hingga ia menemukannya.

" Kenapa lakuin ini Dek?" Ciko bertanya dengan lirih. Sungguh ia sangat membenci sifat adiknya yang selalu mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.

" Atas nama Marisah?" Terdengar panggilan dari Dokter.

Marisah segera menarik langkah kakinya meninggalkan Ciko yang menatapnya lirih. Ia tahu, kakanya pasti sedih. Tetapi, ia juga tidak bisa membiarkan Raveena terus terluka.

" Shhh, akhh. " Lirihan tersebut Lolos dari mulut gadis mungil tersebut, saat diolesi salaf pada Beberapa lepuhan dipunggungnya ada juga yang hanya memerah. Namun, ada juga lepuhan yang sudah menempel dibaju yang ia kenakan.

" Tahan ya Dek, bentar lagi selesai. " Dokter cantik tersebut mengoleskan salaf diikuti dengan tiupan kecil dari mulutnya agar dapat membantu meringankan rasa perih.

"Terimakasi Dok" ujar Marisah lembut. Dan dibalas dengan senyuman, saat semuanya telah selesai.

Kini ia memakai baju milik Ciko, sebab baju yang tadi ia kenakan sudah tidak nyaman lagi untuk dikenakan.

"Bang..." Panggilnya pada Ciko. Namun, terlihat Ciko yang masih marah dan tak meresponnya.

" Maaf.." ia kembali berujar dengan nada lirih.

"Huhhh" terdengar helaan nafas dari Ciko. Ciko berbalik dan memeluk adiknya erat. "Jangan gini lagi ya! Jangan biarin kamu terluka demi orang lain.... Abang nggak suka." Mata Ciko mengembun, sedetik kemudian dapat Marisah rasakan bahwa pundaknya basah. Ia mengusap punggung kakaknya guna menenangkan sang kakak.

" Siapa yang sakit?" Pertanyaan tersebut terlontar dari mulut Marisah saat melihat para anggota Devil's King memenuhi lorong rumah sakit.

" Valdy! Sa, dia digebukin." Jawab Alex. Mereka saling mengenal satu sama lain, karena terkadang mereka akan berkumpul dirumah Ciko.

" Emang parah ya kak?" Tanya Marisah sebagai respon prihatin atas apa yang terjadi. Ia dibalas dengan anggukan oleh para teman-teman Ciko lainnya.

Hening

Setelah percakapan tersebut berakhir hanya ada keheningan, masing-masing dari mereka sibuk dengan pikiran mereka sendiri.

Mereka menunggu di koridor rumah sakit, di depan ruang rawat Valdy yang sedang ditangani oleh dokter di dalam.

"Ehh Za, lo udah telepon Leo belum?" tanya Ciko

"belum, bentar gue telepon dulu. Gue keluar bentar ya."pamitnya pada teman-temannya.

Love And RavangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang