35. masih tentang Amanda

5 1 0
                                    

Tetaplah tersenyum apapun yang terjadi.



Jangan lupa untuk meninggalkan jejak raiders dengan vote dan komennya





" Kenapa hmm?" Starla bangkit dan
mengelus ia kembali menetralisir keterkejutannya.

" Manda nginap disini malam ini bund." Ujar Marisah meminta izin.

" Nggak!" Bukan Starla yang menjawab, melainkan Ciko. Ciko menolak dengan begitu keras ia tak ingin gadis tersebut menginap dirumahnya.

"Bang...!" Starla menegur putranya. " Iya boleh."  Ujar Starla dengan senyuman yang tak hilang dari wajahnya.

" Makasih Tante" Amanda berterimakasih pada Starla dengan sopan.

" Ade, bawa temannya kekamar. Bersih-bersih lalu turun makan ya!" Ucap Starla lalu kembali melakukan aktivitasnya seperti awal.

" Oke bund, ayo Manda" ajaknya pada Amanda Namun, saat sampai pada pertengahan tangga ia kembali teringat dengan Raveena sehingga ia bertanya pada Sang bunda.

" Bund, Raveena mana?"

"Lagi dikamar!" Jawab Starla yang masih berfokus pada leptop miliknya.

Mendengar hal tersebut, Marisah semakin mempercepat langkah kakinya kekamar. Dengan Amanda yang berada disampingnya. " Na!..." Panggil Marisah pada Raveena saat ia berhasil menggapai gagang pintu.

Ia mencari Raveena di dalam ruangan tersebut namun tak kunjung menemukannya. " Na!..." Ia kembali memanggil Raveena kala tak menemukannya.

Ceklek,,,

Pintu toilet terbuka dan menampilkan Raveena
"gue di toilet Sa!" Dengan perlahan ia mendekat pada Marisah.

" Dari mana Lo?" Raveena kembali melontarkan pertanyaan saat ia sudah berada dihadapan Marisah.

"Masuk Man!" Panggil Marisah pada Amanda, ia tak menjawab pertanyaan Raveena.

Raveena begitu terkejut, saat melihat Amanda berada di kamar Marisah. " Ngapain Lo kesini?" Ketus Raveena.

" Na...." tegur Marisah pada Raveena saat Raveena berujar dengan nada yang ketus.

" Ngapain dia kesini?" Tanya Raveena dengan nada kesal. Sontak membuat Marisah memutar bola matanya jengah dengan sikap Raveena.

"Man.. Lo mandi duluan ajah. Make pakaian gue nggak papa kan?" Marisah tak menghiraukan pertanyaan Raveena. Ia berjalan kearah lemari miliknya dan memilih beberapa setelah pakaian untuk Amanda kenakan.

" Makasih ya, Sa." Ujar Amanda sambil menerima pakaian yang diberikan Marisah padanya.

" Santai." Marisah membalas ucapan Amanda dengan senyuman hangat. Raveena yang melihat kelakuan Amanda, bersikap Manis hanya memutar bola matanya malas.

" Na!.... " Panggil Marisah pada Raveena saat melihat punggung Amanda yang menghilang dibalik pintu toilet. " Amanda tadi mau. Bunuh diri" jelas Marisah dengan lembut pada Raveena.

" Gue masih kesel Ama tu Kunti!" Sarkas Raveena. " Kenapa nggak bawa di ke kamar tamu ajah sih?" Tanya Raveena pada Marisah dengan nada memelas.

" Iya...  Malam ini dia tidur di kamar tamu. Tadi gue diantara sama ka Alvaro." Marisah menceritakannya kepada Raveena kejadian tadi. Namun, ia tak menceritakan bahwa ia juga hampir jatuh.

" Gue curiga deh, kayaknya dia juga suka sama Lo." Tebak Raveena.

" Nggak lah." Marisah menolak keras ucapan Raveena. Bukan karena ia tak mau. Tetapi  karena ia takut memberikan sebuah harapan pada hatinya. Kemudian terluka dengan fakta yang ada.

Love And RavangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang