10. bolos apel

50 25 8
                                    

"Gimana hari ini?
Cape ya?
Cape itu wajar
Jangan terlalu dipaksain yaa
Masih ada hari esok
Dan esoknya lagi.
Cape boleh. Tapi jangan nyerah yaa
Semangat"

*Marisah*

Warning ❗❗
Follow akunnya sebelum membaca.

" Udahlah, gue juga udah lapar!" Batinnya berujar. Kemudian mengendikan bahunya acuh.

Mereka kemudian melanjutkan acara sarapan mereka dengan tenang. Hanya ada suaranya detingan garpu yang saling bersahutan.

"Eeaaggg" Alex mendoak sebagai tanda ia telah kenyang.

" Heh bangsat! Malu-maluin ajah lu." Sarkas Zaki pada Alex. Sontak membuat Alex melotot tak terima dibilang seperti itu.

" Gue heran ama lu, selalu ajah perhatiin gue. Suka Lo Ama gue?" Dengan tidak tahu malunya Alex berujar.

Zaki yang mendengar hal tersebut sontak memutar bola matanya malas." I'm sorry bro, gue masih normal." Dengan nada mengejek Zaki berucap.

Plakk' Alex memukul kepala Zaki. Ketika mendengar ucapannya.

" Bang-" ucapan Zaki terhenti kala Alex membungkam mulutnya.

" Nggak boleh ngomong kasar njing!" Ucap Alex pada Zaki.

" Arghh!" Teriakan Alex menggema kala tangannya digigit oleh Zaki.

" Copas jadi zombie lo jigong?" Dengan tatapan sinis Alex melihat pada Zaki yang Telah menggigitnya.

" Bacot." Balas Zaki tak kalah sinis.

" Cebong hanyut Lo!" Alex kembali mengolok Zaki dengan kata-kata mutiaranya.

" Fuck." Zaki kembali memaki Alex.

" Fuck pala bapa Lo" Alex dengan menyentil kening Alex kasar.

" Bapak gue, udah di surga Alex Ferguson." Zaki kembali menjawab Alex dengan geram.

" Bercanda doang." Ujar Alex dengan wajah bersalah.

" Kata bercanda, buat kata maaf nggak ada harga dirinya!" Sindir Devan yang tepat sasaran.

Alex yang mendengar ucapan Devan hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

" Yaa, sorry." Dengan wajah bersalah Alex meminta maaf. Yang lain hanya tersenyum, melihat tingkah Alex yang sedang kesal.

Setelah beberapa waktu berkutat dengan sarapan mereka dan sedikit perdebatan kedua manusia tak jelas tersebut. Kini semuanya selesai sarapan. merekapun berjalan keluar untuk kembali ke kediaman mereka masing-masing. Sebab hari ini mereka harus sekolah.

" Ayoo jalan " ajak Devan pada semuanya.

"Jengukin Valdy dulu." Devan kembali berujar, yang kemudian mendapat persetujuan dari para anggota Devil's King.

"Okeyy " jawab mereka serempak.

"Gue nggak bisa." ucapan Ciko Sontak membuatnya menjadi pusat perhatian mereka.

Love And RavangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang