Aku lebih memilih mencintaimu dalam diam agar aku tak merasakan sakitnya penolakan.
Tapi,
Bisakah aku meminta agar kau pun mencintaiku?-Love and Ravange-
Dengan entengnya ia mengeluarkan benda canggih dari saku roknya, kemudian membuka aplikasi orens dan kembali melakukan aktivitas membacanya.
Alvero hanya medesik kesal karena ia diacuhkan. "Dia yang ngajak, dia juga yang kacangin gue." Sungguh tatapan Alvero pada Marisah saat ini sudah tak bersahabat. Jika saja gadis tersebut tak fokus pada dunia orens-Nya mungkin mata Alvero sudah ia keluarkan dari tempatnya.
" Kacang mahal woy!" Teriak Alvero pada gadis didepannya yang sedang fokus membaca, bahkan gadis tersebut sudah seperti orang yang tak waras. Dilihat dari dirinya yang terkadang tertawa sendiri bak orang gila saja.
Alvero yang tak mendapatkan respon apapun hanya mencebik kesal lalu membaringkan tubuhnya pada sofa dan tertidur. " Mending gue turu ajah."
" Hwa, hahaha." Tawa Marisah yang sontak membuat Alvero terbangun.
" Si anak kampret." Maki Alvero pada Marisah yang menggangu istirahatnya.
" Ngantuk Lo?" Tanya Marisah kala ia melihat wajah bantal Alvero.
" Menurut Lo?" Bukannya menjawab, Alvero malah kembali melempar sebuah pertanyaan pada gadis didepannya dengan nada wajah kesal.
" Semalam ngepet dimana Lo?" Sungguh pertanyaan tersebut sontak membuat Alvero memutar bola matanya malas.
" Dirumah Lo!" Ujar Alvero dengan ketus. Marisah yang mendengar Jawaban Alvero membulatkan matanya dengan sempurna.
" Pantasan duit gue hilang, jadi Lo pencurinya!" Dengan wajah serius Marisah menatap Alvero. Sontak yang ditatap gelagapan.
" Anjirudin, ni anak kenapa? Gue cuman bercanda dibawa serius Ama ni bocah." Benak Alvero bertanya bingung dengan respon gadis tersebut.
" Balikin duit gue yang Lo curi semalam Vero!" Dengan tatapan tajam gadis tersebut berujar sambil mengulurkan tangannya meminta uangnya dikembalikan.
" Sakit, Lo?" Tanya Alvero dengan sinis kemudian menghempaskan tangan Marisah dari hadapannya.
Alvero Kemudian bangkit dan berjalan menjauh dari gadis ajaib tersebut. Alvero sekarang sedang melihat para siswa yang sedang dirazia oleh para anggota OSIS. Para siswa yang tidak mengikuti aturan sekolah segera dipisahkan dari siswa-siswi yang disiplin.
Marisah yang kesal karena Alvero mengatainya sakit kemudian cengklik- cengkluk mencari benda apa yang bisa ia gunakan untuk memberi pelajaran pada pria didepannya. Hingga netranya menangkap sebuah bola voli yang ada. Tanpa berpikir panjang lagi, Marisah segera mengambil bola tersebut. Ia segera mengerahkan seluruh tenaganya pada pegangan bola tersebut, dengan seluruh kekuatannya ia segera melempar bola tersebut pada Alvero. Berharap agar lemparannya bisa mendarat dengan sempurna dikepala Alvero.
Alvero yang hendak berbalik segera menghindari bola tersebut, hingga bola tersebut meluncur dengan sempurna dikaca ruang kepala sekolah.
Prangg
Bunyi pecahan kaca yang berserakan dilantai menggema di seluruh lingkungan sekolah Alexander high school. Atensi semua murid segera berpindah pada asal suara.
Marisah dan Alvero saling melirik satu sama lain, dengan tatapan terkejut. " Ngapain Lo ngehindar cebong!" Teriak marah Marisah pada Alvero.
" Kok jadi salah gue sih?" Tanya Alvero bingung sebab ia yang disalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Ravange
Fiksi Remajakisah tentang gadis yang manis dengan nama lengkap Marisah Devian. gadis yang berjuang demi orang yang dia sayangi. Kisah ini juga menceritakan tentang kisah cinta dua senjoli yang saling menyakiti satu sama lain dengan perasaan cinta mereka sendir...