BAB 56 : MEO DAN KENANGAN

7.3K 369 29
                                    

16 tahun kemudian...

Ilustrasi by Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi by Pinterest

Sudah tak terasa semenjak Maple melahirkan kedua putranya yang kini telah berusia enam belas tahun. Keduanya tumbuh dengan baik dan sehat, terutama Ian. Sejak Ian lahir prematur, perkembangannya cenderung lebih lambat dari kakaknya Liam. Namun setelah ia tumbuh mulai dewasa, pertumbuhan Ian dapat berjalan dengan normal, dibantu dengan suplemen terbaik yang diberikan oleh dokter.

Perekonomian Maple dan Louis juga mulai membaik. Akhirnya dengan bujukan dari Tuan George, Louis bersedia membangun lagi perusahan XL's corp yang telah lama bangkrut. Dengan ide dari kedua putra kembarnya,  ia meluncurkan sebuah game yang sangat booming, hingga membuat banyak investor akhirnya menanam kembali ke perusahaan yang Louis jalankan. Ia sangat senang, karena kehadiran Maple maupun putranya ternyata membawa keberuntungan bagi keluarga kecil mereka.

Sedangkan bisnis Hotdog milik Maple sudah berkembang lebih cepat, bahkan ia memiliki beberapa cabang dengan pelanggan tetap. Bisnis hotdog ini sendiri dikelola oleh Maple sebagai CEO. Apartemen sederhananya ia ubah menjadi kantor tempat ia bekerja.
Maple sangat bangga dan senang, akhirnya segala kerja keras yang ia lakukan selama ini telah membuahkan hasil.

🍁🍁🍁

"Sore, Ma... Liam, Ian pulangg, " ucap si kembar sembari membuang tas mereka sembarangan ke arah sofa.

Liam melirik adik kembarnya yang terlihat kepanasan.

Ian mengangguk. "Yahh, cuaca musim panas ini sangat panaas!"
"Mana Mama?" ucap Ian sembari mengibaskan baju seragamnya.

"Oh, apa mungkin?" ucap Liam menerka-nerka sesuatu.

Mereka berdua kemudian saling berpandangan.  Dengan segera merekapun pergi kebelakang menuju suatu ruangan.

Pintu ruangan itu sedikit terbuka, terlihat cahaya yang keluar dari dalam dan suara isakan yang lirih.

"Mama!" Teriak Ian segera kemudian membuka pintu lebar-lebar.

Maple yang sedang di dalam terkejut melihat kedua putranya yang telah kembali dari sekolah.

"Ah, Ian sudah pulang, Nak?" ucap Maple sembari menyeka air matanya dari balik kacamata tebalnya.

"Bagaimana keadaan Meo, Ma?" Liam bergegas masuk dan mengamati mamanya, dan seorang dokter hewan yang telah melepas infus dari pergelangan tangan Meo.

"Meo sudah mati, Ma?" Mata Ian berkaca-kaca seperti tidak terima.

"Kita harus telepon Papa segera!" ucap Liam dengan nada menggebu-gebu. Ia merogoh sakunya dan mencari nomor kontak ayahnya.

[BL ABO] All The Lonely HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang