Bab 34 : Kejutan

5.4K 485 6
                                    

"Pei!"

"Pei!"

"Pei..."

Louis mencoba membangunkan Maple yang tertidur di sofa. Ia sangat cemas karena tubuh Maple lemas dan sedikit pucat.

Maple mulai mengerjapkan matanya, ia tersadar dari mimpinya.

🦋🍁🦋

Louis mengambilkan satu gelas air hangat kepada Maple beserta obat mual-muntah yang dibelinya tadi di apotek. Dengan segera, Maple meminumnya.

Ia menghela napasnya, setelah beberapa saat mualnya sudah mereda.

"Eum... Maple maaf, aku tadi juga membeli ini, " kata Louis kepada Maple sembari mengulurkan boks kecil.

Maple terkejut ketika melihat Louis membeli testpack untuknya.
"Louis, apa-apaan ini... aku beta Louis," tiba-tiba Maple menjadi sedikit marah kepada Louis.

"Maple, tenanglah. Aku tidak bermaksud apapun, tapi dari tanda-tanda yang kau rasakan beberapa hari ini, seperti lesu, nafsu makan bertambah, mudah kelelahan, kemungkinan bisa jadi karena hamil. Apoteker itu menyarankanku untuk membeli testpack ini, " kata Louis.

Maple marah, sambil membawa bungkus testpack itu, berdiri terhuyung menuju ke kamarnya. Ia lalu membuang testpack itu ke dalam tempat sampah di samping pintu kamarnya, kemudian membanting pintu kamar dengan sangat keras.

Louis sendiri terduduk di sofa dengan posisi yang membelakangi Maple. Wajahnya tampak penuh sedih dan kesal. Ia merasa dirinya  sangat bodoh hingga menghancurkan harga diri Maple.

"Bodoh Louis, kau bodoh. Ia adalah beta, bukan omega!" gumam Louis merutuki dirinya.

Sementara itu, di kamar Maple...

Maple memukul bantal beberapa kali sambil terisak. Ia pikir Louis mempermainkan dirinya lagi. Raut wajah Maple sangat kecewa. Ia kemudian menjatuhkan dirinya diatas kasur, hingga akhirnya tidak sadar dirinya ikut terlelap.

🍁🦋🍁

Pagi hari yang cerah, sinar matahari mulai memasuki celah jendela di kamarnya. Maple menguap, kemudian meregangkan tubuhnya yang terasa berat. Tiba-tiba rasa mualnya muncul kembali memenuhi perutnya.

"Huegh.. uh!" Maple buru-buru menuju ke kamar mandi, kemudian mengeluarkan isi perutnya yang kosong, beberapa kali hingga perasaannya lega dan nyaman.

Maple memegangi kedua ujung toilet, sambil mengatur napasnya. Tiba-tiba Maple teringat akan benda yang ia buang kemarin. Karena penasaran, Maple bergegas  menuju tempat sampah di dekat kamarnya dan mengais sesuatu barang disana.

"Apakah benar?" gumam Maple setelah mendapatkan alat yang dimaksud. Tersirat rasa sedikit takut memakai alat tersebut.

Ia kemudian berjalan bergegas kembali ke kamar mandi, menyiapkan segala yang dibutuhkan.

🦋🍁🦋

"Haah... sudah kuduga, pasti bukan. Aku adalah beta." ucap Maple sembari duduk diatas closet mengamati ujung strip testpack yang menunjukkan garis satu yang terlihat jelas dari dekat.

"Mungkin aku terlalu kepikiran dengan omongan Kath semalam," hela Maple sambil mengusap dahinya.

Maple pun beranjak dari closet dan hendak membuang strip itu ke tempat sampah. Namun ketika strip itu akan dibuang, perlahan namun pasti disamping garis satu yang cukup tebal itu, samar nampak satu garis lainnya. Maple terkejut bukan main, ia buru-buru keluar dari kamar mandi untuk memberitahu Louis.

"Louis?" ucap Maple yang menuju ke dapur untuk mencari Louis. 

Ke segala arah, Louis tidak nampak. Maple mulai cemas. Pikirannya mulai kemana-mana. Ia takut jika Louis melakukan hal-hal diluar nalar yang membahayakan dirinya sendiri.

Dengan tergesa-gesa, Maple langsung mengambil jaket rajutnya, menyiapkan tas selempangnya.

Ketika Maple sudah siap, ia lalu membuka pintu hendak menuju ke luar. Namun sesaat setelah membuka pintu, ia dikejutkan dengan sosok yang dicarinya pagi ini.

"Louis... kau darimana saja?" tanya Maple kepada suaminya yang berdiri tepat di depan pintu apartemennya sambil membawa satu tas kertas yang besar berisi roti, daging, buah dan sayur-sayuran.

"Ah maaf Maple aku tidak memberitahumu karena tidurmu sangat nyenyak tadi. Aku tidak tega membangunkanmu." ucap Louis yang mencoba melihat Maple diantara  batang sayuran dan bungkus roti panjang hingga menutupi sebagian wajahnya.

Seketika, Maple menggeret tangan Louis untuk masuk kedalam.

"Woah, Maple tolong jangan tergesa-gesa nanti paperbag ini jatuh." kata Louis.

Sesaat kemudian, Louis meletakkan belanjaan itu di atas meja. Ia sedikit mengayunkan kedua tangannya ke atas  karena pegal.

"Ada apa Maple, apakah rasa mual mu bertambah buruk?" ucap Louis.

Maple menggeleng dengan cepat. Ia kemudian mengambil sesuatu dari dalam sakunya.

Dengan gugup Maple menyodorkan strip testpack itu kearah Louis.

Louis seketika terkejut, ia mengambil strip itu dari Maple kemudian dilihatnya dengan serius.

"I... Ini..." Louis terbelalak kaget melihat dua garis yang terlihat berjejer di ujung strip itu.

****

[BL ABO] All The Lonely HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang