Bab 47 : Menjemput Louis

4.4K 375 6
                                    

Louis gemetaran, sembari meraba tubuh yang terkapar babak belur di tengah kegelapan itu. Ia sejenak melirik Ben yang tengah pingsan. Diambilnya tongkat golf milik Ben lalu dibuang jauh-jauh dari tempat perkelahian mereka. Louis mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi seseorang yang ada dibawah.

"Ha... Halo Maple, apakah ayah sudah selamat?" tanya Louis.

(Terdengar samar-samar suara berat yang ia kenal, di telepon itu) .

"Louis, Louis, ini ayah!" kata Tuan George. Tubuhnya telah berhasil turun melalui tangga yang telah dibawa tim penyelamat.

Raut wajah Louis seketika cerah. Ia menangis haru ketika mendengar suara ayahnya dalam kondisi baik-baik saja.

"Baik ayah, suruh polisi masuk, aku sudah melumpuhkan Ben-" ucap Louis dengan semangat.

(Louis tidak menyadari ada bayangan di belakangnya sedang mengayunkan sesuatu yang panjang ke arah kepalanya)

DUAKK!!

"Akh!" Louis merasakan pandangannya berputar, ia juga merasakan sesuatu yang mengalir dari kepalanya tepat sesaat ia ambruk di samping Hugo.

❄☃️❄

Tut... Tut... Tut...

"Halo, Halo....Louis?" Maple berusaha menjawab telepon yang tiba-tiba terputus dari Louis.

Nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi...

Maple panik, ia mencoba menghubungi Louis kembali namun hasilnya nihil. Ia kemudian dengan hati-hati berjalan menuju ke arah Kepala Polisi.

"Pak Polisi, suamiku... Ia tidak dapat dihubungi, " ucap Maple. Wajahnya berkerut cemas. "Ba... Barusan ia menghubungiku, namun sesaat kemudian teleponnya terputus."

"Ini pasti ulah anak biadab itu!!" Teriak Tuan George sembari memegangi selimut yang melingkupi dirinya. "Dia terlibat dalam perdangangan manusia! Seorang remaja juga masih ada di dalam rumah dengan tubuh babak belur!"

"Pak Polisi! Kau harus menangkapnya!!" Tuan George dengan meracau berteriak terus menerus ke arah polisi.

(Para teman Tuan George yang tengah berada disana mencoba menenangkan Tuan George dengan membawanya menjauh ke dalam mobil van milik Maple agar sedikit tenang).

Kepala polisi itu menghela napasnya berkali-kali. Ia memikirkan rencana untuk membebaskan Louis dan remaja itu dari dalam rumah. Mereka pun berunding sejenak menyusun rencana.

"Pak polisi, saya... saya bisa membantu anda." ucap Maple.

Beberapa polisi itu menoleh ke arah Maple.

"Kau omega! Apalagi anda sedang hamil, Tuan. Tolonglah hal ini tidak untuk main-main. Jika kita salah langkah, kau juga akan celaka!" Suara berat dari Kepala polisi itu mengintimidasi Maple.

Kepala polisi itupun menekan suaranya. "Saya tidak mau ada korban lagi, sudah cukup dua orang yang di dalam sana." Tunjuk polisi itu ke arah rumah Tuan George.

Maple berbalik menatap tajam polisi itu.
"Tapi Pak, yang diinginkan Ben, adalah saya. Jika saya menjadi umpan, kalian bisa melumpuhkannya dengan cepat." Ia menatap dengan penuh ketegasan kepada Kepala Polisi itu.


❄☃️❄

Keheningan muncul memenuhi halaman depan Tuan George yang telah penuh dikepung oleh polisi. Kepala polisi yang berdiri tepat di seberang pintu masuk kediaman Tuan George, menatap Maple dengan ragu. Ia mengikuti Maple dibelakang dengan waspada.

"Percayalah kepada saya." ucap Maple.
Ia tanpa ragu, ia membuka pintu depan rumah,  kemudian masuk kedalam ruangan dengan cahaya temaram itu.

Maple menata napasnya, kemudian berjalan dengan hati-hati melewati serpihan vas yang berserakan di lantai bawah. Setelahnya, ia melihat tangga menuju lantai dua. Maple berjalan hati-hati menuju tangga lantai dua diikuti beberapa polisi yang sudah bersiap siaga di belakang Maple.

"Louis?"

"Louis, apakah kau disana?" Panggil Maple dengan hati-hati sembari menaiki anak tangga terahkir yang menuju ke lantai dua.

Terdengar samar suara tertawa dari arah lorong panjang yang sisi kanan-kirinya banyak terdapat pintu kamar. Sosok bayangan yang menyeret tongkat golf, berjalan kearah Maple dari balik bayangan.

"Ben?" kata Maple tanpa ragu.

Ben terkekeh. Ia kemudian berlari menuju ke arah Maple. Namun kakinya terhenti di pertengahan koridor.

"Maple, argh!" Ben mulai meracau ketika melihat Maple. "Aku mencintaimu." ucap Ben.  Wajahnya sesekali tampak sedih, namun setelah itu ia tertawa terbahak-bahak.

"Lihat! Suamimu terkapar disana. Aku tahu, kau akan menjemput si bodoh itu kesini!" ucapnya sambil tertawa.

Peluh Maple membasahi lehernya. Ia sesekali menelan ludahnya untuk mengurangi rasa gugupnya.
"Bisakah kau hentikan semua ini, Ben?" tawar Maple kepada Ben.

Ben menyeringai, kemudian menggeleng.
"Tidak, tidak bisa. Aku harus menjadi bagian dari keluarga ini! Aku harus mendapatkan warisan, dan yang paling penting adalah kau!" Tunjuk Ben kedepan, tepat kepada Maple.

(Tiba-tiba lampu berhasil menyala)

Tampak tubuh Maple dengan perutnya yang besar berdiri di depan, disamping tangga yang menuju kebawah. Maple melepaskan syal dan menampakkan choker khas untuk omega.

"Apa-apaan ini! " Ben terkejut luar biasa, ia menggegam erat tongkat golf itu dan mengayunkannya kesana kemari. "Apa... apa itu anak Louis?" Ben menatap tajam perut Maple. Ia menujuk perut Maple menggunakan tongkat golfnya.

"Ya, ini anaknya. Aku kesini untuk menjemput ayahnya." ucap Maple tanpa takut.

"Sialan! Kenapa bisa, bukankah kau beta? Argh, kurang ajar si bodoh itu! Maple, akan ku bunuh anak dari si bodoh yang berada di dalam perutmu! Kau harusnya mengandung anakku! Bukan anaknya!!! Siaaalan!!" Ben menjambak rambutnya dengan kasar, sesekali menampar wajahnya sendiri.

Ben berteriak kesetanan, kemudian berlari sambil menghujamkan tongkat golf itu kesana kemari sambil menuju ke arah Maple.

Saat sudah dekat, tiba-tiba polisi dari balik tangga keluar dan berjejer membentuk barrier di depan Maple, mereka lalu menembakkan beberapa peluru bius ke arah Ben yang mengenai tangan dan kedua kakinya, hingga akhirnya Ben pun pingsan, sebelum bisa menyentuh Maple.

Maple dengan gemetaran tetap mencoba berdiri dengan tegar, menatap Ben yang sedang dicek kondisinya oleh para polisi. Setelah dipastikan bahwa Ben benar-benar pingsan, ia lalu digotong menuju ke bawah.

****

[BL ABO] All The Lonely HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang