36

553 66 10
                                    

Setelah bangun dari tidurnya, si kecil sama sekali tak bersuara. Balita menggemaskan itu hanya diam dengan mata bengkak nya karena menangis terus-menerus sebab yijeong tak ada, daniel bahkan sudah mengajak si kecil bicara, tapi si mungil tak juga menyahut, hanya gelengan dan anggukan sebagai jawaban nya.

"Yoongi-ah, ayo makan dulu...nanti perutmu sakit" bujuk daniel, tapi balita itu tetap menggeleng menatap kosong ke depan.

Daniel menghela nafas lelah, ia harus membujuk dengan cara apalagi sekarang?

"Yoongi-ah, jika kau tak makan...nanti para penjaga itu akan membawa kembali makanan mu. Kau tau sendirikan, kita hanya diberi jatah makan satu kali dalam 1 hari? dan itupun hanya satu potong roti dan juga satu kotak susu, jadi hyung mohon...sekarang yoongi makan ya? biar tubuh yoongi bisa bertenaga hm" lembutnya, memegangi lengan dingin si kecil.

"Yoongie matan no no! hiks...mau pulang...tidak mau dicini hyungie...hiks"

Daniel memejam sebentar dengan helaan nafas panjang, ia mengangkat tubuh mungil itu ke pangkuan nya, lalu menghapus air mata si kecil pelan.

"Yoongi ingin pulang kan?"

"Huum, mau belcama daddy lagi hiks.."

"Kalau seperti itu, yoongi harus makan agar tubuh nya sehat agar nanti bisa pulang" ucap daniel, berusaha membuat si kecil mau mengisi perut nya.

"Benalkah? yoongie bica pulang dali cini?"

"Bisa, tapi yoongi harus makan agar nanti tidak sakit, para daddy mu akan senang karena tidak melihatmu kurus" ujar daniel berbohong karena ia juga tidak tahu apakah mereka akan selamat dari tempat ini atau tidak

"Mau ya?" anggukan didapatnya, daniel tersenyum kecil lalu mengambil satu buah roti di piring.

"Mau makan roti sendiri, apa hyung suapi hm?"

"Cuapi hyung caja"

"Kkk, arraseo baby boy"

Daniel dengan pelan merobek roti itu sedikit, lalu menyuapkan nya pada mulut si kecil. Mulut kecil itu bergerak kecil mengunyah potongan roti yang di suapkan daniel, meski rasanya hambar dan tidak enak...tapi ia tetap memakannya agar bisa pulang.

"Pelan-pelan, nanti susunya tumpah" ucap daniel, membantu si kecil meminum susu nya.

"Cudah"

Daniel mengangguk, lalu menyimpan susu itu di samping si kecil. Tangan sedikit kotornya menghapus noda susu di sekitaran mulut si kecil penuh sayang.

Sedangkan si kecil hanya diam menikmati setiap afeksi yang diberikan daniel, bibir mungil nya melengkungkan senyum manis lalu...

Muach!

"Yoongie cayang hyungie, cama cepelti yoongi cayang daddy-deul..." ucapnya, lalu memeluk tubuh daniel erat menyalurkan rasa sayang nya pada yang lebih tua.

Sedangkan daniel yang mendapat serangan tiba-tiba itu hanya terdiam karena terkejut, lalu tersenyum kecil saat rasa hangat menjalar di seluruh sudut hatinya.

"Hyung juga menyayangimu yoongi-ah.." balas daniel, mengeratkan pelukannya seolah tak ingin sedikitpun melepaskan bocah menggemaskan itu dari hidupnya.






Pagi datang dengan begitu cepat, suga membuka mata nya perlahan saat sinar matahari bahkan belum muncul, ia meregangkan tubuhnya sejenak, lalu segera bangkit dari kasur empuknya untuk membersihkan diri.

Setelah selesai, ia segera keluar untuk membersihkan seluruh mansion seperti yang ia janjikan pada keenam pria dominan itu kemarin untuk membayar uang sewa kamar. Meski para pria itu menolaknya, tapi ia tetap memaksa dan akhirnya mereka setuju.

Bukankah di dunia ini tidak ada yang gratis?

Pertama, ia menyapu lantai luas itu dengan lihai...lalu mengepel nya dengan pelan, sampai benar-benar mengkilap tak ada satu noda pun tertempel disana.

Senyum kecil nya terulas, saat melihat mansion yang sudah rapi dan bersih, ia segera bergegas ke dapur untuk membuat sarapan untuk para majikan nya, eum...apa sekarang bisa dipanggil seperti itu?

Dengan pelan membuka kulkas, lalu mengeluarkan bahan-bahan yang biasa ia gunakan, lalu memasaknya dengan telaten. Meski mungkin masakan nya terlihat sederhana, tapi rasa nya begitu luar biasa enak.

Setelah 1 jam lamanya, akhirnya seluruh manu sarapan sudah tersaji di meja makan berukuran besar itu, suga menoleh sebentar pada pintu dapur lalu berbalik untuk menucuci alat masak sambil menunggu para pria dominan itu datang.

Tak lama suara ketukan sepatu terdengar, ia menolah saat melihat namjoon mucul dengan setelan jas nya menatap terkejut pada si manis

"Selamat pagi namjoon-ssi" sapa nya ramah, namjoon hanya mengangguk pelan lalu memandangi meja makan

"S-suga-ssi, apa ini semua kau yang memasak?" tanya namjoon mendudukan bokong nya di kursi.

"Nee, waeyo?"

"Ani, aku hanya tak percaya saja kau memasak makanan sebanyak ini sendirian"

"Gwaenchana, aku sudah terbiasa namjoon-ssi. Eum...ngomong-ngomong kemana yang lain nya? apa belum bangun?"

"Molla, mungkin sebentar lagi akan datang" ucap namjoon lalu mengambil porsi sarapan nya.

Dan benar saja, tak lama munculah ke lima pria dominan lain nya memasuki dapur dan mengambil tempat masing-masing.

"Suga-ssi, kenapa kau hanya berdiri saja. Sini duduk dan ikut sarapan dengan kami" ucap hoseok

"Gwaenchana hoseok-ssi, aku disini saja"

"Jangan malu-malu seperti itu manis-ssi, duduklah dan sarapan dengan kami" ucap taehyung, tapi lagi-lagi suga menolak. Bukan karena malu...tapi ia merasa segan saja.

Jimin yang melihat si manis kembali menggeleng pun jadi gemas seketika, ia bangkit dan berjalan mendekati pria manis itu untuk dibawa nya duduk

"Duduk dan sarapanlah suga-ssi, dan kami tak menerima penolakan, arrachi?" 

"N-nde" jawab suga gugup, karena posisi wajah jimin yang begitu dekat sekali dengan wajahnya, bahkan deru nafas hangat pria dominan itu begitu terasa menyapu kulit putihnya.

"Ekhem! kembali ke kursi mu jim"

Jimin tersenyum kecil, lalu kembali duduk menuruti perintah seokjin.

Mereka pun kembali memakan sarapan mereka dalam diam sampai jungkook menyeletuk yang membuat semuanya kaget termasuk si manis yang langsung tersedak terbatuk-batuk.

"Suga-ssi, mau tidak kau menjadi istri kami?"















Jodohin juga nih daniel ama yoongie, ehe!

Pendek gak sih? memang....
Biarin lah yawww
Voment nya jangan lupa
TBC.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang