65

423 55 9
                                    

Saat sudah sampai di kediaman keenam pria kota itu, mata suga terpaksa terbuka lebar terkejut karena melihat orang tua mereka menyambut kedatangannya. Ia segera membungkuk, lalu memeluk satu-persatu.

Si kecil bahkan sudah memeluk daniel dengan erat, ah...anak 10 tahun itu semakin tampan saja dengan kacamata hitamnya.

"Selamat datang kembali, suga-ya"

"Terima kasih ahjumma, ahjussi" Ia tersenyum kaku, merasa sungkan dan malu

"Aigoo, jangan memanggil kami dengan panggilan seperti itu suga. Kami ini calon orang tuamu, jadi panggil kami dengan sebutan eomma dan juga appa, arrachi?"

"Nee, aku akan mencobanya" ujar suga tersenyum kecil

"Adeul, beri salam pada grandma dan grandpa sayang"

Yoongi mengangguk, tersenyum manis kearah para kakek dan neneknya. Lantas tubuh mungilnya membungkuk sopan, dengan kedua tangan kecilnya berada di perut.

"Annyeong haseyo, glandpa-deul glandma-deul"

"Annyeong bayi, astaga baru beberapa bulan kau tak ada tapi kenapa rasanya sudah sangat lama sekali"  ucap tuan kim, mencubit pipi gembil si mungil gemas

"Apa kau rindu kami hm?"

"Tentu caja, yoongie lindu lindu cemuana" si kecil berucap riang dengan tangan terkepal di udara, semangat sekali

Mereka yang melihat itu lantas tertawa gemas, merasa lucu dengan tingkah si kecil yang tidak berubah. Lantas tuan jung mendekat lalu menggendong tubuh mungil yoongi dan ia terbangkan ke atas ala ala pesawat terbang yang membuat si kecil tertawa kesenangan.

"Hentikan yeobo, kasihan yoongi. Dia baru saja sampai, dan kau malah memperlakukannya seperti itu. Bagaimana kalau dia muntah eoh?" ujar nyonya jung, menggeleng melihat tingkah sang suami

"Arraseo arraseo"

"Sudah sudah, lebih baik kita semua masuk. Kasian yoongi dan suga, pasti lelah"

"Benar, kajja kita masuk"

Mereka bertujuh mengangguk, berjalan memasuki mansion mengekori para paruh baya itu. Dengan si kecil yang melonjak-lonjak kesenangan di gendongan tuan jung.

"Bagaimana perjalanannya? lancar kan?"

"Lancar appa, baby juga tidak rewel" jawab jungkook, duduk lantai karena merasa gerah

"Syukurlah kalau begitu"

"Lalu, bagaimana acara ulang tahunnya apa menyenangkan?" sahut tuan park di ujung kursi sana

"Menyenangkan, warga desa sangat baik dan ramah. Kami saja sempat tak percaya saat tadi di antar untuk pulang"

"Benar, kami sudah seperti pejabat saja" sahut taehyung

Suga hanya tertawa kecil saja, merasa hangat melihat orang-orang baik di sekitarnya.

"Suga-ya"

"Nee, ahju_ maksudku eommonim" jawab suga tersenyum malu, sedangkan nyonya kim hanya menggeleng gemas

"Eum...apa kau tak keberatan di nikahi mereka berenam?"

"Pada awalnya aku terkejut, dan hanya menaruh perasaan lebih pada seokjin hyung. Tapi seiring berjalannya waktu, perasaan ini melebar dan tumbuh untuk semuanya" jelas suga, tersenyum kecil pada calon suaminya.

"Syukurlah jika seperti itu, lalu bagaimana rencana pernikahannya? kapan akan dilangsungkan?"

"Minggu depan" jawab hoseok cepat

"I-itu terlalu cepat"

"Tidak apa-apa sayang, lebih cepat itu lebih baik. Iya kan yeorobun?"

"Benar, kalau sudah siap kenapa harus di tunda-tunda" sahut jimin, mengiyakan ucapan hoseok

"Baiklah kalau begitu, biar kami yang akan menyiapkan semuanya"

"Tapi appanim, itu akan sangat merepotkan" tolak suga halus pada tuan jeon

"Tak repot sama sekali suga, kalian nikmati saja seminggu sebelum pernikahan. Nanti biarkan kami yang mengerjakan semuanya, termasuk cincin pernikahan dan baju kalian"

Suga menatap keenam pria dominan itu untuk membantunya, tapi mereka malah tersenyum-senyum dan mengangguk menyuruhnya menuruti perintah orang tua mereka.

"Baiklah, maaf jadi merepotkan kalian"

"Hm, tak usah fikirkan" ucap nyonya park, mengelus lengan suga lembut.

Mereka kembali mengobrol, hingga harus terhenti saat si kecil datang menghampiri suga sambil memegangi bagian selatannya.

"Eomma, yoongie ingin pipic"

"Pipis? kajja kajja" ajak suga, cepat menuntun si kecil ke kamar mandi dapur, takut sang anak terkencing di celana.

"Sini eomma buka dulu celana nya"

"Cepat eomma, yoongie cudah tidak bica tahan-tahan" rengek si kecil, yang membuat pria manis itu tertawa gemas

"Jja, sana masuklah. Hati-hati lantainya licin"

Si kecil mengangguk cepat, memasuki kamar mandi dan berdiri di depan closet dengan belalai mengucurkan cairan.

"Eomma cudah" 

Suga masuk, menekan flush agar toilet nya kembali bersih. Ia menuntun si kecil memasuki bilik mandi, lalu membasuh belalai kecil itu perlahan agar tetap bersih dan tak iritasi.

"Yoongi tidak mengantuk?" tanya suga sembari memasangkan celana, sedangkan tangan si kecil berpegangan pada pundaknya

"Belum, yoongie macih ingin main-main dengan hyungie"

"Jangan terlalu bersemangat hm? kasihan daniel hyung, dia baru saja pulang dari rumah sakit karena mendapatkan donor mata" nasihat suga lembut, menuntun si kecil keluar dari kamar mandi

Sedangkan si kecil yang di nasehati hanya mangut-mangut mengerti, tersenyum manis ke arah sang ibu.

"Good boy" puji suga, mengusak surai little prince nya sayang.

Sesampainya di ruang tamu, si kecil langsung melepas genggaman tangan suga dan berlari kecil kearah daniel, astaga mereka sudah seperti prangko saja.

Suga hanya menggeleng, lalu bergabung kembali dengan yang lain untuk membicarakan acara pernikahan, dan hal lainnya.












Astogeh, ini book lama bet ya hiks
Mana pendek banget lagi updatenya🙂
Vomment ya
Next chapter?
TBC.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang