41

563 60 7
                                    

Disalah satu kamar hotel, terdapat seorang pria manis tengah duduk melamun di sisian ranjang dengan pandangan mengarah ke jendela kamar, memperhatikan langit yang perlahan mulai menggelap dengan rembulan yang malu-malu terlihat.

Hatinya gelisah, bahkan telapak tangannya  sudah basah karena berkeringat saling meremat.

"Kau baik-baik saja?"

Suga menoleh, dan menggeleng kecil pada jimin yang baru saja masuk dengan kedua tangan di dalam saku, berjalan perlahan kearahnya.

"Ingin bercerita?"

"Saya...saya hanya merasa gelisah saja, jimin-ssi" lirih suga

Jimin mengangguk pelan, mengerti akan kegelisahan si manis karena dirinya juga sedang merasakannya sekarang.

"Apa kau butuh pelukan?"

"Nee?"

"Ah lupakan saja, aku hanya bercan_

"Apa boleh?" tanya suga memotong ucapan jimin, sedangkan yang dipotong ucapannya kini sedang melongo karena tidak percaya.

"T-tentu, eum....kemarilah"

Suga dengan perlahan menggeser duduknya, lalu dengan ragu memeluk tubuh jimin dan langsung dibalas hangat oleh pria dominan itu.

Jujur saja, ia merasa nyaman dengan mereka...meski baru kenal, tapi entah kenapa rasanya hangat seolah sudah kenal lama.

"Jangan segan untuk berbagi kegelisahanmu dengan kami suga-ssi, kami disini bersamamu" ucap jimin tulus, dengan tangan yang menepuki punggung sempit si manis pelan.

"Gomawo, jiminie" 

"Nee, sama-sam__mwo? kau panggil apa tadi? j-jiminie?" kagetnya, sedikit merenggangkan pelukannya agar bisa melihat wajah si manis.

"N-nee, apa kau tidak suka? mian jika kau keberatan jimin-ssi"

Jimin menggeleng brutal, kembali menarik tubuh yang lebih kecil darinya itu untuk didekap erat. Hatinya total menghangat saat panggilan manis itu keluar dari bilah merah muda suga.

"Aniyeo, aku sama sekali tak keberatan. Aku malah suka dengan panggilan itu, eum...terdengar manis" ucapnya berbisik diakhir dengan senyuman lebar yang sayang nya tidak terlihat oleh suga.

Sedangkan suga yang mendengar itu hanya tersenyum kecil, dengan pipi yang entah sejak kapan berwarna merah, mungkinkah saat jimin berbisik 'manis' ditelinganya?

Molla...

Namun, berbeda lagi dengan seorang pria dominan lainnya yang sedari tadi berdiri di depan pintu, memperhatikan dua pria mungil yang saling berpelukan dengan pandangan datar.

"Cih! dasar si pendek bantet, mau mencari kesempatan dalam kesempitan rupanya. Ck dasar menyebalkan!" ucapnya, lalu pergi dari sana dengan kesal.

Sedangkan jimin yang memang menyadari adanya atensi lain hanya tersenyum miring, lalu semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil suga, dengan tangan yang setia mengelusi punggung sempit si manis sampai tertidur.

Jimin dengan perlahan melepas pelukannya, lalu membaringkan suga dengan hati-hati. Ia memandanginya dalam, lalu dengan sadar menunduk dan mengecup kening si manis sayang.

"Aku tidak tau ini benar atau salah, tapi hatiku benar-benar menginginkanmu suga-ssi. Aku tidak tau kapan rasa ini datang, rasanya begitu sangat menyenangkan sampai aku tak bisa menghilangkan. Ku harap kau juga bisa merasakannya nanti, min suga-ssi" ucapnya, lalu pergi dari sana setelah menyelimuti suga.







Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang