Saat ini, si manis sedang memasak makan malam membantu seokjin, pria berbahu lebar itu sempat melarang, tapi ia memaksa karena merasa tidak enak, hitung-hitung membayar uang sewa kamar dengan bekerja di rumah besar ini.
"Seokjin-ssi, ini harus saya apakan?"
"Masukan kedalam panci itu saja suga-ssi, aku akan mengurus ayam panggang ini dulu" ucap seokjin, dan si manis mengangguk pelan lalu memasukan beberapa jenis sayur pada panci yang sudah berisi air kaldu.
"Hmm, harum sekali"
"Jelas harum, karena ini semua bahan fresh dan premium"
"Ah, pantas saja" gumam suga, lalu melanjutkan mengurus masakan lain nya.
"Suga-ssi, bisa tolong kupas kentang ini? aku ingin membuat mashed potato" pinta seokjin, menunjuk beberapa buah kentang di meja makan
"Ah nde, nanti saya kupaskan"
"Gomawo"
Suga mengangguk pelan, lalu mengaduk sebentar masakannnya sampai matang...lalu berjalan kearah meja makan untuk mengupas kentang.
"Kudengar kau dari desa ya?"
"Benar, saya dari desa" jawab suga menoleh sebentar pada seokjin
"Pasti disana sejuk sekali, iyakan?"
"Hm, disana alam nya masih terjaga. Dan kebanyakan warga nya adalah seorang petani, seperti saya"
"Jinjja?"
"Huum! saya bahkan memiliki lahan kebun di belakang rumah, saya suka menanam buah dan juga sayuran" ucap si manis, entah mengapa ia merasa senang jika menceritakan tentang suasana desa nya. melupakan jika ia sedang mengupas kentang, dan pada akhirnya pisau tajam itu meleset dan menyayat jari telujuk kirinya.
"Akh!"
"Wae? omona! kau berdarah" cemas seokjin, langsung memegang jari telunjuk si manis dan ia masukan kedalam mulut untuk memberhentikan aliran darahnya.
Ia refleks melakukan itu, sedangkan si manis terkejut melihat itu...begitu pun kelima pria lain nya yang ternyata juga menyaksikan pemandangan itu.
"Ekhem!"
Keduanya menoleh, dan terpampanglah wajah datar 5 pria lain nya. Suga langsung menarik jari telunjuknya dari mulut seokjin, lalu menunduk karena merasa malu.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya hoseok
"Kami tak melakukan apa-apa, suga tadi tersayat dan aku membantu nya"
"Bantu apa sampai emut-emut seperti itu?" tanya jungkook dengan pandangan memincing.
"A-aku hanya berusaha menghentikan pendarahan nya saja, lagipula itu refleks"
Jungkook berdecih, lalu berjalan mendekati si manis yang masih asik menunduk dengan wajah memerah nya.
"Suga-ssi, gwaenchana?" tanya jungkook, sambail mengecek jari telunjuk si manis yang masih mengeluarkan darah.
"S-saya tidak apa-apa, jungkook-ssi"
"Duduklah disini, biar aku obati lukamu" ucap jungkook, mendudukan suga di kursi yang sebelumnya di duduki si manis.
Pria mungil dan manis itu hanya menurut, mata kucingnya mengikuti langkah jungkook yang berjalan kearah lemari, untuk membawa kotak p3k.
"Kemarinkan tanganmu"
"S-saya bisa sendiri jungkook-ssi" tolak si manis, tapi pria dominan itu tak menggubrisnya...dan langsung menarik pelan tangan kiri si manis.
"Ini cukup dalam, kenapa kau tak berhati-hati hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔
FanfictionKetika mereka menemukan sebuah buntalan putih di taman #All×yoongi #Babyyoon #ugi Start : 19-10-2023 Final : 14-05-2024 ⚠DILARANG UNTUK MENJIPLAK!! PLIS HARGAI USAHA ORANG⚠