42

599 62 9
                                    

Dengan tangan gemetar tuan park berusaha membuka pintu sel berbahan besi yang terkunci itu dengan sekuat tenaga, berteriak berusaha memanggil nama sang balita agar membuka matanya.

"Bayi! kau dengar grandpa sayang? yoongi?! min yoongi!!"

Tak ada respon apapun dari si kecil, tuan park kalang kabut mencari benda yang benar-benar bisa membuka gembok itu yang sialnya menggunakan sandi, ia memejam sebentar dengan helaan nafas panjang guna menenangkan diri, lalu Setelahnya kembali mencari dengan pelan hingga akhirnya menemukan sebuah benda tumpul, balok kayu.

Disaat sedang berusaha membuka gembok, James datang tergesa dengan wajah terkejutnya saat mendengar teriakannya, matanya melebar dengan mulut terbuka seolah tak percaya dengan apa yang terjadi dan apa yang dilihatnya sekarang 

"M-mwoya ige?" lirihnya

"James! palli bantu aku! yyak palliwa!!"

James tersentak, lalu menatap tuan park yang sedang memukul gembok sandi itu dengan balok kayu.

"A-ah nee" ucapnya cepat, lalu berlari mendekati sang sahabat.

"Mundur park, aku akan menembaknya"

Tuan park mengangguk, lalu mundur menuruti perintah james.

Dor!

Dor!

Dor!

Cling!

Setelah terbuka, tuan park dengan tegesa membuka pintu sel itu, lalu memangku kepala yoongi pada pahanya.

"Bayi? hey buka matamu sayang..." panggilnya, seraya menepuk pipi tirus si kecil pelan tapi tak juga membuahkan hasil.

Ia dengan erat mendekap yoongi untuk memberikan kehangatan karena tubuh mungil itu perlahan mendingin, bahkan deru nafasnya sudah tak terdengar...tapi untungnya denyut nadi si kecil masih terasa meskipun timbul tenggelam.

James hanya bisa menatap sendu pada sang sahabat, ia dapat merasakan bagaimana sedihnya tuan park jika di hadapkan situasi seperti ini.

"James..."

"Nee?"

"Bisa tolong hubungi ambulans?"

"Tentu"

Dengan cepat james mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi beberapa mobil ambulans untuk datang, tak lupa dirinya juga menghubungi tim kepolisian divisi kriminal untuk datang guna menyelidiki TKP.

"Ada beberapa anak yang masih bisa diselamatkan, aku akan membawanya sekarang" ucap james menatap pada tuan park yang sekarang masih sibuk memangil nama yoongi.

Ia menghela nafas, lalu membawa satu persatu anak yang menurutnya masih bisa diselamatkan, termasuk daniel...

Anak 10 tahun itu hanya bisa terpejam, karena kedua matanya sudah hilang diambil jihoon, daniel berkeringat dingin... mengucur dari pelipisnya.

"Hey nak, apa kau bisa mendengarku?" tanya james, tapi daniel tak menjawab...hanya diam dengan tubuh mengigil.

Tanpa menunggu lama lagi, james memangku daniel lalu berlari keluar meninggalkan tuan park dan yoongi.

"Bayi...ireona" lirihnya, membelai pipi tirus itu pelan. Nada bicaranya bahkan bergetar karena menahan tangis

"Neo arra? eomma mu mencarimu sayang, jadi bangunlah hm?"

Tuan park membubuhkan kecupan sayang pada dahi si kecil, lalu memangku si kecil untuk di bawa ke rumah sakit.








Jungkook cemberut, tangannya bersilang didepan dada mengabaikan tatapan heran yang di lontarkan para kakak sepupunya, namun berbeda lagi dengan jimin yang tersenyum miring memperhatikannya.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang