60

442 53 4
                                    

Suga sibuk berjalan kecil kesana kemari untuk menenangkan si kecil yang menangis, sedangkan mata kucingnya menatap penuh selidik pada kihyun yang asik tertawa kecil di atas ranjang.

"Turuti saja, dia sudah cukup besar untuk punya adik" ucapnya santai, yang hanya di hadiahi delikan tajam dari si manis

"Hiks...yoongie igin adik bayi hiks...mau punya adik eomma"

"Tidak  bisa sayang, i-itu butuh proses dan hanya bisa dilakukan oleh pasangan yang s-sudah menikah" balas suga berusaha membuat si kecil mengerti

Tapi balita itu tak mau mengerti, terus memukul dan menangis di ceruk lehernya.

"Pokoknya yoongie ingin adik! hiks...mau adik bayi eomma...hiks"

Si kecil mendongkak, dan saat itulah hati suga mencelos melihat sang buah hati menangis menatap sedih padanya.

"Hiks...yoongie ingin punya adik eomma...yoongie ingin di panggil hyung, cepelti daniel hyung" lirih si kecil

"Maaf sayang, eomma tidak bisa"

"Tenapa tidak bica? eomma tinggal menikah caja dengan daddy, balu kacih kacih yoongie adik bayi" ucap si kecil, yang membuat pria manis itu terdiam sedangkan kihyun sudah kembali tertawa.

"Tapi say_

"Pokoknya yoongie ingin adik bayi!!" potong si kecil berteriak, sukses membuat suga terkejut. Sebegitu inginkah sang anak memiliki adik? dan berharap dirinya menikah dengan keenam pria kota itu?

"B-baiklah"

Sebenarnya suga ragu, namun jika ia tidak melakukannya maka sang anak akan semakin sedih. Dan ia tidak mau itu terjadi...

Apapun untuk anak semata wayangnya, ia akan berusaha menurutinya

"Benalkah? eomma mau nikah nikah belcama daddy? eomma tidak bohong kan?"

"Y-ya, tapi tunggu beberapa bulan lagi hm? eomma masih butuh waktu untuk memikirkannya"

Yoongi mengangguk cepat, lalu memeluk leher yang lebih tua dengan erat.

"Gomawo, yoongie menyayangi eomma"

Pria dewasa bermarga min itu tersenyum lembut, mengecup pelipis si kecil dengan sayang "Eomma juga menyayangimu sayang"

Kihyun yang melihat pemandangan itu tersenyum haru, bergumam sebuah kalimat  harapan untuk kehidupan sang sahabat. 

'Sudah saat nya kau bahagia, suga-ya. Kau sudah terlalu banyak menderita'




Ini sudah hampir dua bulan yoongi pergi dari mansion, dan selama itu...mansion menjadi lebih sepi dari biasanya dan kembali pada suasana mansion sebelum kedatangan si kecil.

"Apa belum ada panggilan satu pun dari suga?" tanya pria tan yang baru saja duduk di meja makan

"Belum"

Taehyung mendesah panjang, kenapa pria manis itu tak menghubungi mereka? apa pria itu sudah menikah lagi? tidak mungkin bukan?

"Apa dia tidak merindukan kita?"

"Aku tidak tau tae, sudah sana pergilah ke kampus. Nanti kau terlambat" kesal seokjin

Sang adik hanya berdecak kesal, lalu pergi dari sana setelah mencuri satu lembar roti tawar yang baru saja selesai seokjin panggang.

"Dasar anak itu!" kesalnya, lalu melahap roti selai yang baru dibuat, sesekali melirik ponsel untuk mengecek notifikasi yang siapa tahu dari si manis calon istrinya itu.

"Apa kau tak merindukan aku?" gumamnya lirih, sedih sekali...

Karena tidak ingin larut dari kerinduan, seokjin memilih bangkit untuk pergi ke restoran, menghilangkan kegabutan disana untuk melayani pelanggan.

Sedangkan di desa, suga tengah sibuk berkebun dengan si kecil di belakang rumah. Mereka berdua menanam buah strawberry, dan juga memanen buah jeruk keprok kesukaan si kecil.

"Yoongi, hati-hati kena duri sayang" lembut suga memperingati

"Otey!"

Pria manis itu hanya tersenyum gemas, lalu melanjutkan menaburkan benih biji strawberry pada beberapa polybag yang sudah ia siapkan sebelumnya.

"Eomma, tenapa kihyun camchon tidak kecini lagi?"

"Dia kan sudah punya bayi sayang, sudah pasti sangat sibuk"

Si kecil mengangguk mengerti dengan mulut terbuka membentuk huruf 'O', lalu duduk di samping suga.

"Lelah?"

"Tidak, ini celuuuuu cekali" seru yoongi dengan tangan keatas, bersemangat

Pria manis itu tertawa geli, mengelap keringat yang muncul di dahi si mungil  dengan handuk kecil yang ia bawa dengan perlahan

"Eomma, yoongie lindu daniel hyung"

"Eomma juga sama sayang, dan daniel hyung pasti juga sangat merindukanmu"

"Tenapa daniel hyung tidak jadi ikut?" tanya si kecil penasaran

"Daniel hyung harus melakukan beberapa tes dan juga pemeriksaan, dan jangan khawatir karena grandpa park menjaganya dengan baik"

Yoongi hanya mengangguk pelan, membantu sang ibu menyiram benih yang baru saja di kubur di tanah subur.

"Kajja kita masuk, mataharinya sudah mulai naik"

"Um kajja kajja" balas yoongi, menyambut uluran tangan yang lebih tua untuk masuk ke dalam rumah dengan satu keranjang jeruk keprok

"Bersihkan kaki dan tanganmu hm?"

Si kecil mengangguk patuh, memasuki kamar mandi untuk melakukan apa yang di perintahkan sang ibu. Sedangkan suga menyiapkan bahan untuk membuat kookies.

"Eomma ingin membuat apa?" tanyanya, setelah duduk di kursi

"Membuat kookies, untuk nanti malam di bawa ke rumah kihyun samchon"

Si kecil hanya mengangguk, tak membantu karena sudah hilang fokus akibat jeruk keprok di hadapannya. Nanti saja membantunya, membantu makan maksudnya, kkk.

 Nanti saja membantunya, membantu makan maksudnya, kkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Hallowwwwwwwww
Vote sama komen nya mana🙄
Next Chapter?
TBC.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang