67

724 52 22
                                    

Segala persiapan telah rampung selesai, kini mansion mewah itu sudah berganti warna menjadi putih gading serta sentuhan violet di segala sudutnya.

Altar besar dengan bunga-bunga cantik menghiasi, lantai marmer berkilau bersih yang membuat siapa saja berdecak kagum akan kemewahan dekorasinya.

Semuanya nampak sibuk memeriksa kembali, takut-takut ada yang kurang dan berakhir memalukan. Para ibu juga sibuk memeriksa makanan dan minuman di meja prasmanan, mereka mencicipinya agar tidak ada yang salah.

Para wanita paruh baya itu nampak anggun dengan balutan dress senada, bersanding dengan pria mereka yang menggunakan tuxendo hitam, yang semakin menambah kegagahannya.

Pada akhirnya, hari yang mereka tunggu-tunggu kini telah tiba. Dimana hari ini, adalah hari dimana akan adanya ikatan sebuah pernikahan. Ikatan suci sakral yang akan terucap dari para mempelai yang sekarang masih sibuk berhias diri di ruangan nya masing-masing.

Para kerabat, kolega serta sahabat-sahabat telah berdatangan satu-persatu, duduk di kursi yang telah di sediakan. Mereka menunggu dengan sabar, dengan cemilan ringan yang di hidangkan.

"Selamat pagi, semuanya" sapa tuan kim, kali ini ia akan menjadi pembuka acara di acara pernikahan ketiga putra serta keponakannya.

"Hari ini, adalah hari dimana saya dan keluarga saya tunggu-tunggu. Hari bahagia yang akan mengantarkan putra-putra kami ke jenjang yang lebih panjang dan serius. Sebuah ikatan suci yang harus dijaga dengan sepenuh hati, dan sebuah hati yang harus di ayomi"

"Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak pada para tamu yang berkenan hadir di acara sakral ini. Saya benar-benar berharap, kalian bisa mendoakan yang terbaik bagi putra serta calon menantu kami"

Tuan kim tersenyum tulus, menatap semua orang yang datang lalu membungkuk sopan untuk ucapan terima kasihnya.

Suara alunan musik terdengar, mereka menoleh dan segera mengeluarkan ponsel untuk merekam ketika keenam pria chaebol itu muncul di salah satu pintu. Berjalan beriringan dengan tuxendo hitam, pas sekali dengan tubuh proposional mereka.

Satu persatu berdiri diatas altar, tangan berbalut sarung tangan itu saling bertaut karena rasa gugup. Tuan kim melangkah, menepuk pundak mereka satu persatu

"Tenanglah, appa yakin kalian pasti bisa"

"Terima kasih appa"  balas taehyung, tersenyum tampan pada ayahnya itu.

Pria paruh baya itu mengangguk, berjalan turun dan duduk di kursi paling depan bersampingan dengan sang istri dan saudaranya yang lain.

"Aish! aku gugup" gumam seokjin, keringat dingin mulai membasahi pelipis dan langsung ia hapus menggunakan sapu tangan kecil yang ia bawa.

"Bukan hanya kau hyung, tapi kita semua juga gugup" bisik taehyung

Jungkook berulang kali memejam, menghela nafas gusar berkali-kali yang membuat hoseok ikut gugup.

Namjoon dan jimin tenang, tapi tidak dengan hati mereka yang merapal doa agar semuanya lancar tanpa kendala.

Tak kalah berbeda dengan suga, pria itu bahkan sudah berkali-kali ke kamar mandi karena gugup dan berakhir terus buang air kecil. Bahkan si kecil saja sudah pusing melihat sang ibu yang bulak balik keluar masuk kamar mandi sedari tadi.

"Eomma tenapa? apa cakit pelut?" tanya nya, duduk diam dengan balutan tuxendo putih sama dengannya.

"Eomma gugup sayang, meskipun ini adalah kali kedua eomma menikah tapi tetap saja gugup"

"Tak pellu gugup eomma, nanti cantikna hilang loh"

Suga tersenyum kecil, rasa gugupnya sedikit sirna saat mendengar perkataan polos sang putra.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang