16

807 77 5
                                    

Seorang pria bertubuh kekar berjalan pelan melewati beberapa penjaga yang berdiri disetiap sudut rumah besar itu, tujuannya adalah ruangan sang tuan untuk mengabarkan informasi yang ia dapat beberapa menit lalu.

Dengan perlahan mendorong pintu, lalu membungkuk sopan pada sang tuan yang menyesap nikotin nya santai, berdiri menghadap jendela.

"Ada apa?" tanya nya langsung

"Anak itu ditemukan tuan"

Tubuhnya berbalik, saat mendengar pernyataan menarik dari anak buah nya itu. Berjalan santai, lalu duduk di kursi kebesarannya dengan mengangkat kaki angkuh diatas meja.

"Jelaskan!"

"Saya tak sengaja melihatnya saat dirumah sakit, anak itu datang bersama 6 pria dewasa"  

"6 pria dewasa?" tanya nya, sedikitnya merasa tertarik dengan penjelasan anak buahnya.

"Nde tuan besar, dan setelah saya ikuti...ternyata mereka tinggal di mansion daerah Z"

Yang disebut tuan itu mengangguk, lalu mematikan puntung rokoknya dengan menekannya ke meja, lalu dibuang begitu saja pada tong sampah di dekat meja kerja nya.

"Kerja bagus lucas! pantau terus anak itu, cari celah yang aman agar kau bisa membawanya"

"Nde tuan" setelah mengatakan itu, lucas langsung membungkuk lalu pamit keluar meninggalkan sang tuan yang tersenyum senang karena barang nya sudah ditemukan.

"Ah, meski merepotkan tapi menghasilkan uang..."


Sedangkan di sebuah mansion, seorang balita menggemaskan sedang sibuk merengek-rengek minta membeli ikan hias, seusai tadi ia bangun tidur dan bermimpi bermain dengan para ikan warna warni itu. Ah, balita itu bahkan berteriak menyerukan 'ingin beli ikan' terus menerus dengan nada lucu nya.

"POKOKNA YOONGIE MAU BELI BELI IKAAAAN!!" 

Mereka semua menghela nafas panjang, melihat bagaimana tantrum nya si kecil di sana, tidak ada yang berani mendekat karena balita itu melempari mereka dengan balok-balok lego.

"Hiks mau beli beli ikan....huwaaaaaa"

Dan akhirnya menangis sudah, balita itu tengkurap menenggelamkan wajahnya pada karpet lembut disana, dengan bokong terangkat bergoyang-goyang. Sebenarnya mereka gemas melihat itu, tapi juga kasihan. Bukannya mereka tidak mau membelikan...tapi masalahnya ini sudah hampir malam, toko ikan mana yang buka di jam seperti ini.

"Baby?"

"Jangan panggil panggil! yoongie tidak cuka!" marahnya tanpa mengangkat kepalanya, asik menangis dengan gaya menungging.

"Hiks...mau ikan...mau beli ikan..." racaunya lirih

"Baby, jangan seperti ini...nanti kau pusing" lembut hoseok, tapi malah kena semprot bocah itu

"Diam! jangan ajak ajak yoongie bicala!"

Mendengar perkataan yang tak terduga dari si balita, mereka semua membulatkan matanya tak percaya. Namjoon yang sudah geram pun memangku si kecil, meski tubuh itu berontak dipangkuan nya tapi pria berdimpel itu tak peduli.

"Hiks...lepac! hiks yoongie mau tulun..hiks lepac!!"

"Siapa yang mengajarimu seperti itu?" tanya namjoon dengan nada rendahnya, tapi tak juga membuat si kecil berhenti meronta

"DIAM YOONGI!!"

Bukan hanya si kecil yang menegang, tapi kelima pria dewasa disana terlonjak kaget saat namjoon berteriak marah tepat di depan wajah si kecil yang sekarang sedang membatu dengan pandangan yang mulai kosong.

Jelas saja balita itu membatu karena namjoon berteriak cukup keras dan itu tepat sekali di depan wajahnya, fikirannya langsung kosong...tak percaya sekaligus takut.Tubuh kecilnya mulai bergetar hebat, air mata nya mengalir semakin deras tanpa isakan, bahkan mata itu tak berkedip hanya memandang kosong pada namjoon.

Seakan tersadar apa yang telah ia lakukan, namjoon langsung menarik tubuh mungil bergetar itu dalam dekapan nya, meminta maaf berkali-kali meski hening yang menimpali.

Namjoon tak bermaksud seperti itu, hanya saja ia sudah terlanjur geram dengan tingkah si kecil yang tidak sopan. Ia hanya ingin menasehatinya agar balita itu tak menjadi anak pembangkang, dan menjadikan nya anak baik dan penurut.

Tapi, nasi sudah menjadi bubur...

Dan fokusnya sekarang adalah menenangkan si kecil yang sama sekali tak merespon ucapan nya. Dengan pelan ia melepaskan pelukannya, lalu menatap si kecil yang masih menangis tanpa terisak dengan pandangan kosong nya.

"B-baby?" panggil namjoon, tapi yoongi tak meresponnya sama sekali.

Tubuh mungil itu terus bergetar, menumpahkan hujan derasnya pada pipi chubby yang sekarang sudah basah dan memerah. Ia terjebak pada ingatan buruk sebelum dibawa ke mansion ini, ingatan buruk yang sudah sebulan ini tertutup karena cinta kasih para daddy nya, kini terbuka lagi...

Dimana ia diteriaki, tepat di depan wajahnya...dipukuli jika tak menurut meminum sebuah pil merah lumayan besar, entah obat apa...ia tak mengerti. Yang jelas sebelum ia dibawa kemansion ini, hidupnya benar-benar buruk...dan itu berputar lagi di ingatan kecilnya sekarang.

Merasa ada yang janggal, kelima pria lain nya segera mendekat pada si kecil

"Baby? kau kenapa sayang?" lembut seokjin, menghapus air mata yang terus meluruh itu pelan

"Baby? kau dengar daddy kan? ayo jawab, kenapa diam saja"

Lagi, tak ada jawaban. Taehyung segera merebut si kecil dari namjoon lalu mengguncang tubuh kecil itu lumayan kencang

"Baby? hey! kau kenapa?" taehyung menepuk pipi basah itu kencang tapi tak membuat balita itu sadar dari keterdiaman nya

"Jangan membuat daddy takut, kau kenapa hm?"

"Hyung bagaimana ini?" cemas hoseok, seokjin menggeleng...ia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.

"Ini semua salahmu hyung!"

"Kook..."

"Jika saja kau bisa menahan emosimu itu, baby tidak akan seperti ini! dia pasti ketakutan!"

"Mianhae..." lirih namjoon, dan jungkook hanya berdecih menahan kekesalannya.

Namjoon menatap si kecil, lalu membawanya kembali ke pangkuan. Ia tatap mata kucing yang kosong itu dalam, dan entah kenapa, kedua tangan besarnya terangkat begitu saja menutupi telinga si mungil.

"Baby, kau dengar daddy kan? pulang sayang...jangan takut" panggil namjoon lirih, dan tak lama suara isak tangis mulai terdengar memenuhi rungu mereka

"Hiks...hiks.."

Namjoon yang mendengar itu tersenyum kecil, merutuk dalam hati akan kebodohannya yang sudah membuat si kecil seperti ini. Ia dengan bodohnya berteriak, disaat sudah mengetahui keadaan si manis sebelum tinggal bersama mereka.

"Mianhae..." bisik namjoon lalu mengecup kening sempit si kecil sayang, tapi tubuh mungil itu berontak dengan isak tangis nya.

"T-takut...hiks...takut daddy namu hiks..."

Si manis meracau, dengan kepala yang bergerak gelisah ke kanan kiri lalu mengulurkan tangannya pada jimin. Tanpa menunggu lama, pria dewasa itu langsung membawa si kecil dalam gendongan koala nya, dan berjalan menjauh dari sana.

Sedih, itulah yang dirasakan namjoon sekarang karena balita itu takut padanya, tapi mau bagaimana lagi...ini semua atas salahnya.

"Aku ke kamar dulu" ucap namjoon, lalu berjalan gontai untuk menuju kamar nya, tak sengaja matanya melihat jimin yang sibuk menenangkan si kecil yang masih menangis hebat di gendongan, ia tersenyum sendu lalu masuk ke kamar.

'Mianhae kitten...'









Selalu kebawa suasana kalo nulis momen namgi😭
Gimana?
Voment ya
Next Chap?
TBC.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang