58

443 55 6
                                    

Selama perjalanan, si kecil murung sekali dengan bibir kecilnya yang maju dan itu tentu saja tak lepas dari pandangan pria dewasa di sampingnya.

Suga, pria manis itu hanya membiarkannya saja, tak ingin mengganggu suasana sedih sang anak karena berpisah dengan keenam pria dewasa yang sudah anak itu anggap sebagai daddy nya.

Memberikan si kecil waktu untuk sendiri, meresapi perpisahannya...

"Eomma..."

"Apa sayang? apa yoongi lapar hm?" tanya suga menatap lembut si kecil, sedangkan yang ditatap hanya diam lalu menggeleng pelan

"Lalu, yoongi ingin apa? katakan saja"

"A-apa tidak bica, kita tinggal cama-cama belcama daddy? y-yoongie tidak mau picah picah dengan ciapapun" jawab si kecil menunduk memainkan jemari mungilnya

"Adeul..."

"Hm?" jawab yoongi mendongkak melihat sang ibu dengan kedipan polos nya.

"Apa yoongi ingin sekali tinggal bersama mereka?"

Anggukan cepat si kecil berikan sebagai jawaban, ia benar-benar sangat berharap permintaannya bisa terpenuhi.

"Waeyo?" tanya suga, membawa si kecil ke pangkuannya

"Uh? eum...yoongie cayang meleka, tidak mau picah picah, meleka cemua baik eomma...dan meleka kan daddy na yoongie, jadi yoongie haluc tinggal-tinggal teluc belcama meleka. Eum...yoongie juga  tidak mau picah-picah dengan glandpa dan glandma, uh...cama daniel hyung juga. Apa eomma tidak bica menulutinya? yoongie ingin cekali eomma cama daddy tinggal belcama lama lama, nikah nikah cepelti itu"

Suga tertegun mendengar permintaan si kecil yang menginginkan dirinya menikah dengan para pria itu. Dan entah kenapa membuat sudut hatinya sedikit tersayat, berfikir jika anak manisnya itu tak akan bahagia apabila tinggal dengannya, dan akan selalu sedih karena karena jauh dari keenam pria dominan itu. 

"Maaf..."

Mendengar satu kata itu, membuat yoongi menunduk dengan mata berkaca-kaca, bukankah itu tanda nya sang ibu tak bisa menuruti permintaannya?

Suga yang melihat itu langsung memeluk si kecil, menggumamkan kata maaf berkali-kali karena ketidakberdayaan dirinya.

"Maafkan eomma sayang, I-ini terlalu sulit" lirih suga, mengecupi pucuk kepala sang anak berkali-kali saat terdengar isakan pelan dari si kecil

Ia semakin merasa bersalah, di satu sisi ia  tak ingin melihat si kecil sedih dan tak bahagia...tapi di sisi lain, ia merasa bimbang akan perasaannya. Haruskah ia mengalah demi kebahagian putra semata wayangnya? ataukah tetap pada pendiriannya tak ingin mengkhianati mendiang sang suami meski hati kecilnya kini sudah samar terukir nama keenam pria dominan itu.

'Berikan eomma waktu, sayang'


Akhirnya, setelah sekitar 2 jam menempuh perjalanan. Kereta yang ditumpangi suga dan yoongi sampai di stasiun daegu, suga berjalan pelan sambil sesekali membenarkan tubuh yoongi yang terlelap di gendongannya. Ia berjalan keluar, mencari kendaraan yang bisa mengantarnya untuk sampai di desa tempat dimana ia tinggal.

"Sshhh tidurlah lagi, sayang" bisiknya, sambil menepuki punggung yoongi saat balita itu bergerak tak nyaman

Si kecil yang di perlakukan seperti itu lantas menyamankan dirinya pada tubuh suga, memeluk leher yang lebih tua dan mendusal manja di ceruk lehernya.

Sedangkan pria dewasa hanya tersenyum lembut, terus melarikan kepalanya ke kanan dan ke kiri, guna mencari kendaraan yang bisa mengantarnya. Dan akhirnya, ia menemukan kendaraan mobil bak di ujung sana.

"Lim ahjussi!"

"Eoh suga-ya, astaga sudah lama sekali aku tak melihatmu. Dan...siapa yang ada digendonganmu itu?" tanya lim ahjussi menunjuk yoongi yang asik tertidur di pundaknya

Suga tersenyum kecil, lalu menatap kearah lim ahjussi" Dia putraku ahjussi, Im yoongi"

"P-putramu?! dengan im jaebum yang waktu itu h-hilang?"

"Nee, dia yoongiku" jawab suga yang membuat pria bermarga Lim itu menutup mulutnya tak percaya

"B-benarkah?"

Suga mengangguk dengan senyum manis, dan itu cukup membuat pria paruh baya itu ikut tersenyum lega, dan juga terharu akhirnya si manis bisa menemukan putra semata wayangnya..

"Syukurlah"

"Eum...ngomong-ngomong, apa ahjussi ingin pulang?" tanya suga

"Ya, kebetulan aku baru saja selesai mengantar muatan buah pada toko tak jauh dari sini. Wae? apa kau ingin menumpang?"

"Jika anda tak keberatan ahjussi" jawab suga dengan tawa kecilnya

"Tentu tidak, kajja kita masuk. Kasihan putramu pasti pegal terus-terusan dalam posisi seperti itu"

Pria manis itu mengangguk, berjalan mengikuti pria paruh baya itu untuk masuk ke mobil. Duduk tenang dengan si kecil yang berada di pangkuan nya, posisi menyamping karena ia memutuskan untuk memberinya susu agar si kecil semakin nyenyak dalam tidurnya dan tak akan terganggu karena perjalanan.

Setelah dirasa dua makluk manis disampingnya nyaman, Lim ahjussi langsung menyalakan mesin mobil dan melaju dari sana untuk pergi ke desa mereka.






Seokjin memasuki mansion dengan lesu, begitupun adik dan para sepupunya yang mengekori di belakang. Perasaan nya hampa karena mungkin setelah ini tak akan ada lagi pria manis dan tawa menggemaskan si kecil di mansion besar itu.

"Hah...baru saja mereka pergi, tapi kenapa rasanya sudah bertahun-tahun. Rasanya kosong sekali" ucap seokjin, melirih di akhir dengan kepala yang ia sandarkan di sofa.

"Kau benar, apa setelah ini keadaannya akan sama seperti dulu, atau....mungkin akan berbeda"

"Molla, tapi aku berharap tak akan ada yang berubah" sahut namjoon

"Hyungie, bagaimana kalau manis hyung tiba-tiba menikah disana?"

Hoseok menghela nafas lelah, ini sudah entah keberapa kali taehyung menanyakan hal yang sama sedari pulang dari stasiun

"Astaga tae, sudah jangan bertanya seperti itu terus! telingaku sudah panas mendengarkannya" kesal hoseok yang membuat remaja tan itu mempoutkan bibirnya

"Benar, kau bertanya hampir setiap detik tae" 

"Tapi kan aku hanya ber_

"Optimis saja, dan percaya bahwa dia tidak akan menikah dan menjadi jodoh diantara kita atau mungkin kita semua" potong jungkook, dan setelah mengatakan itu ia pergi untuk masuk ke kamarnya karena kebetulan ia ada kelas online

"Benar apa yang dikatakan jungkook, lebih baik kita positif thinking saja dan terus berdoa agar si manis dari daegu itu berjodoh dengan kita semua"

Taehyung yang mendengar itu menghela nafas pelan, meski hati nya masih gundah dan takut akan si manis yang bisa saja tiba-tiba menikah dengan orang lain, ia kan tidak mau itu terjadi

'Jika itu terjadi, aku pasti akan bunuh diri manis hyung' 








Halloha guys
Vomment ya
Next Chap?
TBC.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang