***"Lana, uhm begini kalo Tante tawarin kamu jadi pengasuh cucu saya kamu mau?"
"Hah?" Lana sontak terkejut mendengar ucapan wanita ini.
"Saya lagi nyari pengasuh buat cucu saya tapi belum ketemu, kebetulan kamu teman Sera dan kamu mahasiswa jurusan Pendidikan Anak saya rasa kamu pasti tau bagaimana cara mengasuh anak," ucap Indah.
"Maaf Tante, saya gak ada pengalaman ngurus anak dan juga ilmu saya gak sebanyak itu. Saran saya Tante nyari pengasuh khusus anak yang jauh lebih berpengalaman dari saya," tolak Lana secara harus.
"Tante tau, saya hanya menawarkan. Jika belum yakin gimana coba dulu? Satu minggu? Tenang aja bayaran kamu dihitung perhari," balas Indah meyakinkan, terlihat dari ekspresi wajahnya jika ia mengingikan Lana menyetujui tawarannya.
"Saya bingung Tante," ucap Lana, ia membutuhkan uang tapi bagaimana bisa ia mengurus anak.
Indah memberikan nomer handphone pada Lana, "nanti kalo setuju hubungin Tante ya, kita bahas kontraknya. Tante tunggu kabar baik dari Lana."
***
Langkah Lana terus berjalan menyusuri lorong menuju kostnya, tak terasa ia sudah sampai di depan gerbang kost. Lana melihat motor Leo terparkir di depan pintu.
Ia segera masuk ke gerbang dan membuka pintu.
"Le-"
"Kak ampun, gue mohon dengerin dulu. Duit gue dipinjem temen dan belum dibalikin sampe sekarang, gue bakal balikin uang lo kalo temen gue bayar utang. Please Kak ampunin gue kali ini, tolong kasiani adik lo ini Kak," ucap Leo bersimpuh di hadapan Lana meminta pengampunan.
Tangan Lana sudah mengambil ancang-ancang hendak memukul Leo diurungkan.
Lana memejamkan matanya sejenak, ia dan adiknya sama-sama terlalu baik meminjamkan uang pada teman. Lana menarik nafas dalam-dalam.
"Kalo sampe gak lo balikin, gue potong tangan lo!" ancam Lama berlalu melewati Leo.
"Kita sama-sama gak punya uang, terus mau makan apa dua minggu kedepan?" tanya Lana duduk di kursi.
Leo mengangkat kepalanya dan berdiri mendekati Lana, "apa kita telpone Ibu? Bilang aja kalo kita kemalingan, duit kita lenyap?"
PLAKKK!!
"Gila lo! Ibu pasti bakalan panik, gimana kalo Ibu nelpone pemilik kost dan ternyata kita gak kemalingan?!"
"Terus gimana Kak? Gue punya uang seberapa, kita beli mie? Makan mie selama dua minggu?" saran Leo.
"Udahlah gak usah lo fikirin! Dari pada makan mie mending beli sayur, makan nasi sama sayur lo dua minggu kedepan. Awas kalo ngeluh!" ketus Lana bersama wajah masamnya.
***
Lana selesai mandi sore, ia masuk ke dalam kamar mengeringkan rambutnya. Ucapan bersama tante Indah menghantui fikirannya.
Bukankah itu kesempatan untuknya menghasilkan uang, gaji pun dibayar perhari.
Satu jam berfikir Lana sudah memutuskan, ia menghubungi Tante Indah mengetikkan pesan jika ia setuju bekerja sebagai pengasuh Queen.
***
Keesokkan harinya Lana bertemu Tante Indah di cafe, Lana memberikan jadwal kuliahnya. Jadwal kuliah hari senin sampai jumat, senin - rabu Lana selesai kuliah setiap pukul 1 siang, kamis dan jumat jadwal kuliah Lana pada siang hari.
"Oke jadi jam kerja Lana menyesuaikan jadwal kuliah saja, kalau Lana ada tugas kuliah atau keperluan Lana tinggal Izin ya pasti diizinkan," ucap Indah tersenyum menatap gadis manis di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALANA (Babysitter & Boss) HIATUS
Teen FictionKalana secara tiba-tiba mendapatkan tawaran menjadi babysitter anak dari duda bernama Arka. Arka menjabat sebagai CEO salah satu perusahaan industri membuatnya selalu sibuk dengan pekerjaan hingga memiliki sedikit waktu untuk anaknya. Arka seorang...