03. Selalu salah

7.1K 397 10
                                    

***

Kedua tangan gadis ini terkepal sembari merapalkan doa, di hadapan rumah mewah ini. Lana berdoa supaya pada weekend ini Arka tidak berada di rumah.

"Mbak? Mbak?"

"Mbaknya ngapain?"

"Gak tau, berdoa mungkin."

"Berdoa? Buat apa?"

Kedua satpam ini berbicara, mereka terheran-heran melihat tingkah Lana apalagi cewek ini tidak menyadari kehadiran mereka.

Mata Lana terbuka, "eh Bapak, saya masuk dulu ya permisi," ucap Lana melewati pos satpam.

Lana masuk ke dalam rumah dan menunggu di ruang tamu, rumah ini tampak sepi membuat Lana beranggapan jika Arka sedang tidak ada di rumah.

"Lana? Sudah datang?" seseorang menyapanya.

"Tante Indah?" panggil Lana berdiri dari duduknya.

"Pagi sekali, Queen aja belum bangun. Pasti gak sempet sarapan?" tebak Indah.

"Lana sudah sarapan Tante," ucap Lana.

'Sarapan air doang' - batin Lana.

"Beneran? Besok datengnya set 8 aja, jangan kepagian banget," ucap Indah memegang Lana mengajaknya berjalan.

'Anak Tante yang ngancem gue datang pagi-pagi buta begini'- batin Lana.

Lana hanya bisa tersenyum, mengikuti kemana wanita ini mengajaknya.

"Lana nonton TV aja ya nunggu Queen bangun," ucap Indah.

"Uhm, Tante lagi apa? Biar Lana bantuan soalnya gak enak cuman nonton TV," ucap Lana.

"Lagi nyiapin sarapan, sebenernya udah selesai masak paling nata di meja makan," sahut Indah.

"Lana ikut Tante," ucap Lana.

Indah terkekeh, mata Lana sampai berbinar saat berbicara padanya apa gadis ini selalu bersemangat di pagi hari.

"Ya sudah ayo," ajak Indah.

"Tante gak ke cafe hari ini?" tanya Lana mengikuti langkah Indah menuju dapur.

"Enggak, hari ini Tante luangin waktu khusus buat Queen. Biasalah Oma sayang cucu, Queen itu cucu satu-satunya," ucap Indah.

"Anak Tante cuman Pak Arka?"

"Iya Arka anak tunggal, biar ada yang nerusin perusahaan terus Tante bisa fokus mempercantik diri," jawab Indah.

"Pantes sikapnya angkuh gitu, anak tunggal ternyata," gumam Lana bersuara kecil.

"Oh iya, Tante pengen tau. Arka belum ngapa-ngapain Lanakan?"

"Maksudnya gimana Tante?"

"Arka belum ngomel atau marah ke kamu? Biasanya babysitter baru sehari kerja Arka sudah banyak komen."

Lana tiba-tiba tertawa canggung, "Lana masih aman kok, hahaha."

"Pasti Arka mikir kenapa saya malah milih gadis muda kayak kamu jadi pengasuh Queen, alasannya sederhana sih kebetulan Lana mau terus biar ada sesuatu yang baru siapa tau ada hal menarik kalo Lana kerja disini," ucap Indah duduk di kursi dekat Lana.

"Rumah ini terlalu suram buat ditinggalin anak aktif kayak Queen, untungnya banyak asisten rumah jadi gak keliatan sepi," sambung Indah menata potongan buah pada piring.

"Iya keliatan sepi Tante, menurut aku Queen juga perlu interaksi sama orang luar atau teman sebayanya," balas Lana.

"Nah! Lana juga mikir begitukan, Tante pernah saranin Queen buat masuk daycare gak harus setiap hari, sekali atau dua kali dalam seminggu tujuannya biar Queen bisa sosialisasi. Di keluarga besar belum ada bayi kayak Queen terus Tante mau nyari temen Queen dimana," jelas Indah.

ARKALANA (Babysitter & Boss) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang