16. Dengar Lana

6.5K 435 58
                                    


***

Lana dan Arka tiba di rumah sakit sementara Leo masih berada di IGD membuat mereka harus menunggu Leo diberikan pertolongan pertama.

Di ruang tunggu Arka duduk di samping Lana, ia sesekali melirik ke arah Lana menangkap gadis ini menatap lantai, saat air matanya mengalir Lana langsung mengusapnya.

Yang paling Lana khawatirkan adalah bagaimana cara memberi tahu orang tuanya mengenai hal ini.

Dokter memanggil Lana dan menjelaskan jika adiknya hanya mengalami luka ringan dan keseleo dibagian tangan.

Pihak ambulance menjelaskan saat Leo akan putar balik arah tiba-tiba sebuah motor dari arah lainnya melaju kencang sampai tidak sempat mengerem, Leo tertabrak dan yang menabraknya melarikan diri.

Lana melihat adiknya terbaring dan terdapat lebam di tubuhnya. Lana mengigit bibir bawahnya, ia bingung harus melakukan apa sekarang.

Arka menarik kursi dan mendekatkan pada Lana, "duduk dulu," ucap Arka.

"Pak saya ke toilet sebentar," ucap Lana pergi begitu saja.

"Kenapa bisa seperti ini," gumam Arka menghela nafasnya, ia mengeluarkan ponselnya menghubungi Rafka.

"Rafka saya ingin kamu melakukan sesuatu," ucap Arka melanjutkan ucapannya.

***

Satu jam menunggu Lana tak juga kembali, Arka mulai khawatir mengenai Lana. Leo sepertinya sedang terlelap jadi Arka menutup tirai memutuskan mencari keberadaan Lana.

Ponsel Lana aktif tapi gadis itu tidak mengangkatnya, Arka mencari di arah toilet lantai 1, ke lobby dan lorong rumah sakit tapi Lana tidak terlihat dipandangannya.

Arka keluar dari menyusuri tepi rumah sakit, langkahnya terhenti melihat Lana duduk bersandar pada dinding mengarah ke parkiran. Ada sebuah mobil di hadapannya jadi posisi Lana tidak terlihat oleh siapapun.

Arka mendekat mendengar isak tangis gadis itu, Lana menunduk menutupi wajahnya.

Di luar begitu dingin bagaimana bisa Lana sangat lama duduk disini, Arka memilih kembali ke mobil.

Sebuah jaket diletakkan diatas kepala Lana, Lana mengangkat kepala menatap Arka berjongkok tepat di hadapannya.

"Kenapa sendirian disini? Kalau ingin menangis saya bisa membiarkan kamu sendiri di mobil, di luar dingin Lana," ucap Arka.

"Saya harus gimana sekarang, gimana saya bilang ke orang tua tentang keadaan Leo. Ibu sama Ayah pasti panik, saya takut Pak. Saya mau marah sama Leo tapi Leo aja belum sadar, argh!" kesal Lana terus menangis.

"Dengar Lana, pertama kamu harus tenang. Tenangkan diri kamu dulu, kita tunggu Leo sadar dan lihat bagaimana perkembangannya besok. Setelah itu kamu bisa memberi tahu Ayahmu secara perlahan, dibanding Ibu kabar ini sebaiknya diberitahukan pada Ayah dulu. Sudah menangisnya," ucap Arka menyeka air mata Lana.

"Maaf udah bikin Bapak nunggu lama, saya izin nemenin Leo ya Pak. Bapak mau pulang sekarang? Maaf saya merepotkan," ucap Lana.

"Saya temani kamu," balas Arka.

"Tapi Queen sendirian di rumah."

"Ada Bi Ratna, Queen tidak akan terbangun kecuali sedang sakit. Kamu sudah membantu saya jadi sekarang saya akan membantu kamu."

Arka membantu Lana berdiri, lalu mengenakan jaket pada Lana dan membenarkan tatanan rambut Lana yang terkena angin.

"Kita masuk ke dalam," ajak Arka menggenggam tangan Lana.

ARKALANA (Babysitter & Boss) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang