***
Arka mendekat ke area syuting mengamati para aktris sedang melakukan adegan sesuai intruksi sutradara.
"Bagaimana menurut Bapak mengenai tema pakaiannya?" Pandangan Arka melirik seseorang berdiri di sebelahnya.
"Lebih baik rambut model perempuan di tata. Kita bukan mengiklankan produk shampo, lebih difokuskan pada konsep yang sudah dibuat," ucap Arka.
"Akan saya sampaikan ke sutradara," ucap perempuan itu menghampiri sutradara dan penata rias.
Sutradara menyadari kehadiran Arka dan keduanya saling menyapa. Arka mempunyai beberapa pendapat yang ia sampaikan, selanjutnya proses syuting kembali dilakukan.
Selain mengamati proses syuting Arka juga berbincang pada artis, model, manager, serta penanggung jawab yang turut hadir.
"Panas ya Pak? Mau saya payungin?" tanya Rafka mendekat, sejak tadi Arka menyipitkan matanya belum lagi angin bertiup cukup kencang ditambah matahari bersinar terik.
"Tidak usah, anak saya dimana?" Arka mengedarkan pandangan ke sekeliling, ia melihat anaknya bersama Lana di teras sebuah rumah.
"Saya ambilkan minum," ucap Rafka menjauhi bosnya.
Terdapat danau buatan di dekat lokasi syuting, air sangat tenang ada beberapa bebek berenang di sana membuat suasana sekitar terlihat sangat asri. Arka menghampiri anaknya dan berjongkok di hadapan Queen.
"Ayo ikut Papa?" tawar Arka, Queen langsung menyambut gendongan Papanya.
Tidak ingin tertinggal dengan cepat Lana mengambil payung di dalam tas pada stoller dan berlari menyusul papa dan anak itu.
"Bebek Papa, Bebek!" teriak Queen menunjuk sekawanan bebek berenang ke arah mereka.
"Wek! Wek! Sini bebek, sini!" panggil Queen menggerakkan tangannya.
Arka mengajak anaknya berdiri di tepi danau, mata Queen berbinar melihat air di depan matanya. Kakinya hendak melangkah mendekati air namun Arka menahannya.
"Tidak boleh sayang, liat bebek saja," ucap Arka berjongkok mengurung anaknya dipelukkan.
Lana membuka payung memayungi Queen dan Arka, ia juga melihat bebek itu menyelam dan mengepakkan sayapnya di air.
"Pak ada kereta di air, kalau Queen diajak naik itu pasti seneng," ucap Lana menunjuk wahana bermain tak jauh dari mereka berdiri.
"Pekerjaan saya belum selesai," jawab Arka berdiri menggendong Queen, "nanti Papa ajak naik itu tapi Queen jangan menangis lagi ya?"
Tatapan Queen tak lepas dari bebek berenang, Arka menciumi pipi gembul anaknya. Tubuh Queen sangat wangi Arka sangat menyukainya.
"Pak Arka?"
Arka dan Lana menoleh pada seorang wanita mendekati mereka. "Sutradara ingin berbicara pada Pak Arka," ucap wanita itu.
"Baiklah," jawab Arka memberikan Queen pada Lana, "ikuti saya," sambungnya pada Lana.
"Sepertinya syuting hari ini cukup sampai disini perkiraan cuaca akan turun hujan sekitar 1 jam lagi," ucap wanita itu.
Arka menatap langit tampak cerah namun berawan, "jangan ada yang tertinggal saat berkemas, sampaikan pada yang lain saya ingin kita berkumpul nanti malam."
"Baik Pak."
Arka menemui sutradara berada di dalam rumah, wanita itu mengambilkan minum dan beberapa cemilan diletakkan di atas meja. Mengetahui Rafka tidak ada di dekat bosnya ia berjaga di dekat Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALANA (Babysitter & Boss) HIATUS
Teen FictionKalana secara tiba-tiba mendapatkan tawaran menjadi babysitter anak dari duda bernama Arka. Arka menjabat sebagai CEO salah satu perusahaan industri membuatnya selalu sibuk dengan pekerjaan hingga memiliki sedikit waktu untuk anaknya. Arka seorang...