21. Heartbeat

7.8K 585 219
                                    


***

Jam menunjukkan pukul 12 siang, galang melirik ke arah gedung fakultas memastikan cewek yang sedang ditunggu belum keluar dari kelasnya.

Terdengar suara obrolan perempuan membuat Galang berdiri, dari kejauhan matanya meneliti satu persatu perempuan keluar dari gedung itu apakah itu Lana atau bukan.

Cewek itu mengenakan rok panjang dengan atasan lengan pendek, rambutnya dikuncir satu dan totebag bertengger di bahunya. Lana selalu terlihat cantik mengenakan pakaian apapun.

Galang membuntuti Lana sejak cewek itu mengaku berpacaran dengan pria lain. Yang Galang temukan belakangan ini Lana terlihat murung dan tidak pernah berpergian dengan siapapun kecuali Leo dan Yuki jadi artinya Lana sudah putus dengan kekasihnya itu.

Untuk itu Galang akan mendekati Lana lagi, ia merapikan penampilannya bergegas menyusul Lana.

"Lana!" teriak Galang sambil membuat cewek disekitar Lana menoleh pada Galang.

Raut wajah terkejut ditampilkan Lana, sementara Galang begitu sumringah.

"Mau pulang?" tanya Galang.

"Iya," balas Lana, saat Galang mendekat aroma parfurm cowok ini sangat menyengat meski masih aman untuk masuk ke hidung.

"Uhm mau makan siang dulu? Gimana kalau makan ramen? Lo bisa ajak Yuki," tawar Galang.

"Yuki lagi kerja kelompok, maaf ya Lang gue langsung pulang ada kerjaan di kost," tolak Lana halus, setelah menghilang Galang kembali muncul dihadapannya.

"Oh sibuk ya, oke gak apa-apa. Uhm, gue anter?

"Enggak, gue bisa jalan kaki. Kebetulan gue jarang olahraga jadi mau jalan sekalian nyari keringet, haha," ucap Lana tertawa canggung.

"Ya bagus, jalan kaki emang bikin sehat," balas Galang memperlihatkan jempolnya.

"Kalo gitu gue cabut duluan," pamit Lana segera berjalan pergi.

Lana tidak mendengar suara teriakkan Galang yang menyusul dirinya atau memaksa kali ini.

"Aneh, kok gue ngerasa ada yang beda dari Galang," gumam Lana.

"Ah! Biarin ntar balik ke setelan awal!" Lana mempercepat langkahnya supaya Galang tidak nekat menyusulnya.

***

Tiba di kost Lana beganti pakaian dan langsung menuju rumah Arka menaiki ojek online.

Semuanya berjalan dengan lancar, Lana selalu berada di dekat Queen sampai pada sore hari Arka pulang bekerja. Lelaki itu tiada henti mendekat dan terus mengusik pekerjaan Lana.

"Lana," suara Arka mendekati Lana sedang membereskan mainan di kamar Queen.

"Iya Pak?" sahut Lana.

"Queen sedang tidur, saya juga bosan mau menonton film?" tawar Arka membantu Lana membereskan mainan, selama ini Arka tidak pernah sekalipun membantunya seperti ini.

"Boleh," balas Lana.

"Di kamar saya saja, supaya bisa menjaga Queen tidur."

"Tapi gimana kalau Queen bangun?"

"Tidak, kita bisa mengecilkan suara."

Keduanya duduk di sofa menatap film tertera di layar, meski suara kecil mereka bisa membaca apa yang dimaksud melalui subtitle.

Genre action dipilih pada film kali ini, Lana merasa sakit saat menyaksikan adegan berkelahi sampai berdarah bahkan lebih parah lagi.

"Pak bisa dicepetin aja gak?" tanya Lana menatap Arka.

ARKALANA (Babysitter & Boss) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang