***"Terima kasih," ucap Yuki mengambil kantong belanjaan, ia mengambil salah satu ice cream dan membukanya.
"Emang beda banget udara disini sama di kota," gumam Yuki merentangkan kedua tangannya menikmati sejuknya udara malam.
Yuki berjalan menuju rumah sambil menikmati ice cream blueberry kesukannnya.
Saat malam hari keadaan di kampung ini lebih sunyi dari siang hari, meski begitu suasana tetap aman karna beberapa rumah warga masih terbuka membiarkan udara masuk ke dalam rumah.
Suara aliran air sungai terdengar disepanjang perjalanan Yuki, dulu ia sering kali bermain di pinggir sungai bersama Lana.
Langkah Yuki berhenti, ia menghabiskan sisa ice cream dalam satu gigitan matanya mengenali seseorang duduk di bawah pohon menatap ke arah sungai.
Cahaya lampu hanya mengenai punggung orang itu membuat Yuki semakin mendekatinya.
"Galang?" panggil Yuki melebarkan matanya, sejak kapan cowok ini pulangke desa ini.
Galang melirik Yuki sedang berdiri di dekatnya, kedua mata lelaki ini memerah.
"Lo nangis? Sumpah! Anjir lo kenapa?!" tanya Yuki berjongkok di sebelah Galang.
"Kenapa lo gak ngasih tau kalo selama ini Lana deket sama cowok lain!" nada bicara Galang meninggi.
"Lo tau gue selama ini suka sama Lana!" Mata Galang sembab serta air matanya bercucuran.
Yuki merapatkan bibirnya, ia tidak menyangka Galang sampai seperti ini mengetahui Lana sudah punya kekasih padahal itu adalah akal-akalan dari Yuki sendiri. Yuki berdehem berpura-pura tidak mengerti.
"Maksud lo?" tanya Yuki.
"Malam itu gue liat Lana jalan sama cowok, gue gak kenal sama cowok itu. Lana bilang sendiri di depan gue kalo cowok itu pacar dia, gue gak habis fikir Yuki. Kapan? Kapan Lana deket sama cowok lain?!" ucap Galang menggebu-gebu.
"Gue tau siapa aja temen kampus Lana, gue tau orang yang pernah interkasi sama Lana bahkan gue kenal sama keluarganya. Kenapa gue bisa gatau Lana deket sama cowok lain," ucap Galang semakin frustasi.
"Uhm, Lana cerita sih sama gue kalo deket sama cowok tapi gue gak tau ternyata mereka udah jadian," balas Yuki berusaha agar ucapannya terdengar meyakinkan.
Bugh!!
Galang melemparkan baju ke dalam air membuat suara riak air terdengar cukup kuat sampai mengejutkan Yuki.
"Bangsat! Lo ngekhianatin gue!"
Selama ini Galang mengetahui informasi mengenai Lana lewat Yuki, Yuki pun mendapat keuntungan dari Galang karna memberitahu apa yang dilakukan Lana, sesuatu yang sedang Lana inginkan dan lainnya.
"Ngekhianatin apaan anjir! Gue temen lana jelaslah gue berada dipihak Lana!" teriak Yuki membela diri.
"Lagian gue heran kenapa lo tetep ngejar Lana udah jelas-jelas Lana nolak lo!"
"Gue tau sebenernya Lana suka gue, tapi karna kejadian itu Lana masih marah sama gue sampai sekarang," ucap Galang mengusap air matanya.
"Kejadian itu udah lama dan gak mungkin Lana masih marah, lagipula waktu itu kita masih bocah!" balas Yuki.
"Gue gak percaya sama lo! Jangan ganggu gue mau sendirian disini, pergi lo," usir Galang membuat Yuki berdesis.
"Ya udah sih! Awas lo hilang akal ntar malah nyebur jadi dugong!" ejek Yuki pergi meninggalkan Lana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALANA (Babysitter & Boss) HIATUS
Teen FictionKalana secara tiba-tiba mendapatkan tawaran menjadi babysitter anak dari duda bernama Arka. Arka menjabat sebagai CEO salah satu perusahaan industri membuatnya selalu sibuk dengan pekerjaan hingga memiliki sedikit waktu untuk anaknya. Arka seorang...