Geisha- Karena kamu
3 tahun, 7 tahun aku lalui. Setelah waktu yang terlewati, aku melihatnya lagi.
Sosoknya semakin sempurna. Jika dulu dia hanyalah remaja tampan dan pujaan semua siswi. Kini ia adalah pria yang mapan dengan karir cemerlang. Sosoknya semakin mengagumkan.
Dia bukanlah masa lalu ataupun masa depan. Dia hanya, sosok yang aku cintai dengan begitu dalam tanpa dirinya ketahui.
Kukira rasa ini sudah tidak ada. Namun melihatnya kembali, justru membuat perasaan ini semakin menggebu.
Sungguh ini sangat menyakitkan. Menangis setiap waktu karna perasaan menggebu yang terasa sangat menyesakan.
Aku sadar sampai kapanpun ia tak akan pernah menjadi milikku.
Dari dulu. Ia adalah sosok sempurna. Aku hanyalah salah satu dari ratusan manusia yang mengaguminya.
Jika dirinya berani tampil di depan umum dengan begitu baik dan percaya diri. Aku hanyalah sosok yang berani bersembunyi di keramaian.
Kami pernah saling mengenal, namun kurasa, aku hanyalah orang kesekian diantara banyaknya gadis yang berbicara dengannya.
Aku yakin, dirinya pasti tidak akan ingat diriku. Mungkin tidak pernah benar-benar mengenal diriku.
Berkali-kali aku melihat dirinya menjalin kasih dengan gadis-gadis cantik. Di bandingkan diriku, jelas gadis-gadis itu lebih cantik dan pintar juga berbakat.
Bukan hanya dari segi fisik, dari segi ekonomi pun aku tak berani untuk mendekatinya.
Dengan perbedaan kasta ini.. membuatku tak ingin berangan-angan membangun hubungan yang romantis.
Cinta, siapa? Kehidupanku jauh dari kisah cinta yang menggebu dan romantis.
Pernah mencoba membangun hubungan beberapa kali namun tak pernah bertahan lama..
Memang. Siapa yang betah dengan gadis membosankan sepertiku?
Walau aku berusaha melupakannya dengan membangun hubungan dengan orang lain. Namun, nyatanya dirinya tetap berada di dalam pikiran dan perasaan ini.
Perasaan ini sungguh. Kumohonnn bisakah menghilang?? Perasaan ini hanya menyakitiku.
Tahukah kau? Bertahun-tahun aku menangis sendirian di tengah malam karna merindukanmu?
Terdengar gila. Mungkin menakutkan di saat seseorang yang tak kau kenal dengan baik, namun ternyata mencintaimu sampai seperti ini.
Aku menahan setiap rasa sakit saat melihat dirinya memiliki kekasih baru. Setiap kali dia dengan kekasihnya berpisah, aku bahagia namun tak lama ia memiliki kekasih baru lagi..
Benar. Dengan sosoknya yang begitu sempurna banyak gadis yang menunggu kesempatan untuk mendekatinya.
Aku pernh dekat dengan salah satu kekasihnya dulu, dirinya dengan bahagia menceritakan betapa pria itu mencintainya.
Menceritakan segala pesan romantis yang di ucapkan pria itu kepada kekasihnya itu. Hatiku sakit. Namun aku hanya tersenyum dan mencoba bersikap biasa saja.
Dibandingkan aku, kekasihnya itu sangatlah cantik, dirinya termasuk salah satu primadona di SMA kala itu.
Aku tak membencinya. Rasa ini bukan di tahap obsesi. Dengan siapapun ia menjalin kasih aku tak pernah menaruh dendam ataupun rasa tidak suka kepada setiap kekasihnya.
Bagiku selagi ia bahagia aku juga bahagia. Melihat senyumnya membuat ku tersenyum. Walaupun senyum itu bukan untukku namun aku bahagia melihatnya. Cinta yang naif.
Jika di umpamakan sebuah kisah novel mungkin aku hanyalah salah satu figuran yang sama sekli tak penting dalam hidupnya.
Setelah kelulusan, aku tak pernah bertemu dengannya lagi. Ia adalah senior. Aku tidak tau kemana ia melanjutkan pendidikan atau dimana ia tinggal.
Aku bukan penguntit yang mengetahui semua tentangnya. Melihatnya di lingkungan sekolah sudah sangat membahagiakan. Namun, ketika ia sudah tak terlihat lagi itu mampu membuat ku merasakan sesak yang tak tertahankan..
Katakan aku lemah..memang. aku sangat lemah.
Tahun-tahun kulewati seperti biasa. Menjalani kehidupan monoton ku tanpa sebuah warna.
3 tahun setelah kelulusanku. Aku bertemu dengannya lagi.
Kami masih di kota yang smaa, namun kota ini besar dan aku bukanlah anak yang sering keluar rumah kecuali untuk bekerja. Jalur yang kulewati juga selalu smaa.
Waktu itu aku dalam perjalanan pulang kerja, waktu menunjukan pukul 5 sore.
Cuaca memang sangat mendung sehingga tak lama hujan turun. Aku segera berteduh di halte terdekat. Diriku sendrian di halte itu.
Tak lama sebuah motor besar terparkir di depan halte tempatku bernaung.
Sungguh, perasaanku tak menentu. senang, malu, bahagia dan sedih semua menjadi satu.
Dirinya ada di depanku. Dengan sosok yang semakin sempurna. Kulihat tubuhnya semakin kurus namun tak mengurangi ketampanannya. Aura seorang mahasiswa nya terlihat jelas.
Tatapannya tajam dan terkesan dingin. Aku bertanya-tanya hal apa yang ia jalani selama 3th ini hingga sosok yang awalnya penuh senyuman dan ramah menjadi seperti ini..
Tidak ada percakapan diantara kami. Memang. Kami hanyalah orang asing menurutnya.
Aku hanya diam seolah tak perduli. Aku bahkan berharap hujan ini semakin lebat dan lama.
Setidaknya aku bisa melihatnya lebih lama walau hanya untuk hari ini saja.
Namun, ternyata aku yang tak kuat berlama-lama bersamanya. Aku sungguh ingin menangis. Ketika mendengar dering telponnya dan mendengar seseorang memanggilnya sayang.
Tanpa memperdulikan hujan yang masih lebat. Aku segera berlari menerjang derasnya air hujan. Yang ku perdulikan saat ini hanyalah segera sampai kerumah dan menangis di dalam kamar gelap ku.
Setelah hari itu, aku menjalani hari-hari ku dengan bekerja dan bekerja. Mencoba melupakannya walaupun terkadang di tengah malam aku akan menangis jika tiba-tiba merindukannya. Sungguh perasaan ini sangt gila!!
Aku tidak melanjutkan pendidikan setelah kelulusan SMA. Sebagai seorang anak yatim piatu. Aku tak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan. Bahkan otak ku tak secerdas itu untuk sekedar mendapatkan beasiswa.
Lihat. Diriku banyak kekurangan. Sangat tidak sepadan jika di sandingkan dengannya.
Bertahun-tahun aku mencoba melupakannya. Bahkan aku memilih pindah dan merantau kekota lain untuk membangun kehidupan baru Disana.
Namun, hal itu tak mudah. Aku melihatnya lagi. Kali ini bukan hanya untuk sehari namun hari-hari ku akan selalu di habiskan untuk melihatnya.
Kukira mendapatkan lowongan pekerjaan di perusahaan ini adalah langkah baik untukku. Walaupun hanya sekedar Office Girl namun gaji yang didapat lumayan untuk memperbaiki kehidupan ku, Aku sungguh sangat bersyukur.
Namun, ternyata pemilik perusahaan ini adalah dirinya. Katakan apa yang harus ku lakukan?? Sungguhhhh perasaan ini semakin memuakkan untukku!!
Ternyata mencintai dalam diam sangat terasa menyakitkan!!
TBC~
👇Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga & Aletta (21++)
Romance⚠️Kawasan 21++ di bawah umur di larang Baca!!! Mohon bijak dalam memilah bacaan!!⚠️ Jangan lupa vote, dan komennya ya!! Follow juga!! ••••••••••••• Kesalahan satu malam yang menjadi awal mula hubungan ini. "T-tuan nghhhh h-hentikan! Ahhh" ucap Ale...