Dirga& Aletta || 20

31.4K 739 44
                                    

"baby suka?" Bisik Dirga sambil memeluk Aletta dari belakang.

Keduanya menatap matahari terbenam dari kaca resort mereka.

"Suka. Tempat ini sangat indah, bukan hanya kamar yang indah namun pemandangan yang langsung menuju ke laut juga sangat menyegarkan untuk di nikmati" ucapnya

"Tentu saja, aku memilih resort terbaik untuk kita. Jika perlu, aku akan membelikanmu resort ini jika kamu sangat menyukainya" ucapnya sambil mengecup leher Aletta

"Emhh, jangan. Aku hanya suka menghabiskan waktu bersamamu. Apa gunanya memiliki resort ini jika tak ada kamu di samping ku" ucapnya sendu.

Keduanya telah sampai di Bali pagi tadi, dirga segera menyelesaikan urusan pekerjaannya dan Aletta dengan setia menanti di dalam kamar resort mereka.

Dan kini, dirga telah memiliki waktu luang setelah menghabiskan seluruh waktunya dari pagi hingga sore untuk membahas pekerjaan pria itu.

Sebenarnya ada undangan makan malam dari rekan kerjanya, namun Dirga menolak dan ingin menghabiskan waktu bersama Aletta.

"Mari bersiap, kita akan berjalan-jalan ke sekitar" ucapnya pada Aletta.

"Eum, tunggu aku"

Aletta berlalu menuju kamar mandi untuk bersiap-siap, meninggalkan dirga seorang diri di sana.

Menatap punggung kekasihnya yang menghilang di balik pintu kamar mandi, dirga kembali menatap pemandangan sunset di sana.

"Begitu sulit bersama seseorang yang benar-benar kita cintai?" Lirihnya.

Nafasnya berembus bersama sejuta kegelisahan di hati dan pikirannya.

Kini dirga benar-benar menyadari, cinta saja tidak cukup. Tekanan yang ia dapat semakin berat. Ayahnya semakin menjadi saat ini.

Sedangkan bukti yang dirga miliki belum sempurna karena sang lawan sangat bermain apik.

Sebenarnya, meskipun kenyataan itu terbongkar, Dirga sangat yakin ayahnya tak mengambil pusing, karna di matanya hanyalah keuntungan jika kedua keluarga ini bersatu.

Atau mungkin sang ayah telah mengetahui kebusukan tunangannya, namun memilih untuk menutup mata
? Entahlah.

Kecuali sang ibu mengetahui hal ini. Maka dapat di pastikan, ibunya tak akan Sudi memiliki menantu busuk seperti itu. Dan ayahnya pasti akan lebih tunduk pada perkataan ibunya.

Sekejam-kejamnya pria itu, ataupun segila-gilanya pria itu pada harta dan kekuasaan, ia adalah pria yang sangat mencintai pasangannya.

Selain istrinya, Clarissa, tak ada yang lebih penting di matanya, bahkan putra kandungnya sendiri.

Mungkin sifat itulah yang menurun pada dirga saat ini. Melakukan berbagai cara hanya untuk seseorang yang sudah di pastikan sangat mereka cintai. Dan itu kini ia rasakan pada Aletta, memikirkan ia menghabiskan sisa hidupnya tanpa Aletta di sisinya, benar-benar mampu membuatnya hampir gila.

      ******

Mereka menghabiskan waktu dengan menikmati suasana malam di jalanan Bali.

Menikmati berbagai kuliner khas Bali dan juga budaya setempat.

Hingga kini, mereka berhenti di sebuah restoran setempat untuk makan malam. Walaupun sudah lumayan larut. Tapi apa mau di kata, jika perut telah meronta-ronta kelaparan, seolah-olah segala macam jajanan dan kuliner yang mereka makan sepanjang jalan tadi hanyalah angin lalu yang hilang tak membekas.

Dirga & Aletta (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang