6

64.1K 782 2
                                    

Awass typo!!

Setelah kejadian itu Aletta menjalani hari-harinya seperti biasa.

Dirga berhenti meminta Aletta untuk membuatkan kopi dan mengantarnya, tugas itu di lakukan oleh OG senior yang sudah berumur.

Sindi juga di pecat dari pekerjaannya tanpa alasan yang di ketahui. Yang mereka semua tau CEO mereka sendiri yang memecat Sindi secara langsung.

Sarah yang masih bertahan di perusahaan itu melakukan pekerjaannya dengan baik setelah Sindi di pecat.

Hal itu membuat pekerjaan Aletta tidak terlalu melelahkan lagi.

Aletta juga selalu mengambil jam lembur. Tujuan utamanya adalah menggemukan buku rekeningnya. Kemudian berkeliling ke negara impiannya.

Waktu sudah berjalan 1 bulan semenjak kejadian itu. Dirinya tak pernah lagi bertemu dengan Dirga. Kecuali di saat-saat tertentu ketika Dirga melewati lobi kantor.

Dirinya juga semakin sering melihat  tunangan bossnya datang berkunjung ke perusahaan ini.

Laudia Santoso. Anak dari keluarga Santoso yang menggeluti bisnis dalam bidang makanan.

Kabarnya dirinya telah menjadi tunangan Dirga 6th lamanya.

Mendapatkan informasi tersebut membuat Aletta semakin merasa bersalah. Ia benar-benar sebuah kesalahan yang masuk dalam hubungan mereka yang terjalin lama..

"Aletta bisa bantu ibu sebentar" ucap salah satu OG senior yang bernama Bu Ratih

"Ada apa Bu" jawabnya sopan dan meninggalkan kegiatannya yang sedang memijat kakinya

"Bisa antarkan minuman ini ke ruangan CEO. Ibu sakit perut ingin ke toilet" ucap Bu Ratih yang terlihat menahan rasa sakit

"Bisa" lirihnya pelan

"Terimakasih ya ibu ke toilet dulu"

Melihat Bu Ratih yang telah menghilang, Aletta segera membawa nampan berisi dua cangkir minuman panas itu ke ruangan CEO.

Menetralkan debaran jantung dan rasa gugupnya Aletta mengetuk pintu ruangan tersebut.

Tok tok tok

Tok tok tok

Tok tok tok

Masih tak ada jawaban yang ia dapatkan. Meski terkesan tak sopan namun Aletta membuka pintu itu karena tak mendapatkan jawaban sedari tadi

"P-permisi tuan dan nyonya" lirihnya sambil menundukkan kepalanya gugup

Kedua orang yang sedang asik berciuman mesra itu menghentikan kegiatannya dan menatap ke sumber suara.

"Ck. Apa kau tak punya sopan santun" marah laudia yang merasa kegiatannya terganggu

Dirga hanya menatap Aletta dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Maaf nyonya saya sudah mengetuk pintu sejak tadi namun tidak ada sahutan" ucap Aletta pelan dan menunduk sambil menggenggam erat nampan di tangannya

"Ck. Cepat selesaikan urusanmu dan pergi keluar" ketus laudia

Tanpa banyak berbicara Aletta segera menyajikan kedua cangkir teh dan kopi itu ke atas meja dan segera mengundurkan dirinya.

Setelah keluar dari ruangan tersebut Aletta segera berlari menuju toilet paling ujung yang terlihat sangat sepi. Memasuki salah satu bilik dan menangis terisak

"Hiks hiks s-sakit. Rasanya sangt menyakitkan" tangisnya sambil membekap mulutnya dan memukul-mukul dadanya

"Apa yang kau tangisi Aletta. Dia memiliki hak. Mereka adalah kekasih hiks hiks"

Dirga & Aletta (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang