10

63.1K 1K 36
                                    

Vote nya jangan lupa!! Untuk kelangsungan cerita ini :3

Yang baca ribuan, masa iya vote nya bahkan tidak sampai seratus. Hmm.

Awass typo!!

Aletta tertidur lumayan lama di kamar gelapnya. Ketika membuka mata dapat ia lihat jam dinding yang menunjukan pukul 5 sore.

Setelah melarikan diri di pagi hari tadi, dari Dirga. Aletta merenung dalam pikirannya.

Kemudian memilih tertidur hingga sore menjelang.

Bangun dari tempat tidurnya, Aletta berjalan menuju dapur untuk membuat mie instan. Perutnya lapar, namun ia terlalu malas untuk memasak hidangan berat.

Memakan mie buatannya sendirian, hanya di temani keheningan.

Setelah mencuci piring kotornya dan membersihkan ruangan kos-kosannya, Aletta kembali menuju kamarnya. Tanpa mengganti pakaiannya yang hanya mengenakan kemeja Dirga, Aletta kembali merebahkan tubuhnya bersiap untuk tidur kembali.

••••••••••

Sedangkan disisi lain, Dirga sedang merasa kesal di dalam penthouse mewahnya.

Setelah pulang dari kantor, Dirga merenung dengan segelas wine di tangannya.

Ia merasa kesal karna ketika membuka mata, Aletta tak ada di pandangannya, maupun seisi ruangannya.

Bahkan Aletta juga tidak bekerja hari ini. Ingin menghubunginya, namun tak memiliki nomor ponselnya.

Ingin mengunjungi kos-kosannya pun ia tak tau letak spesifiknya.

"Berani sekali meninggalkan ku sendiri" gumamnya dengan tatapan tajamnya

"Kucing kecilku memang sangat liar. Ia hobi sekali pergi tanpa pamit, haha!" tawanya memenuhi ruangan mewah tersebut

"Hahhh, sepertinya aku harus mengurungnya. Bukankah kucing liar harus di jinakan dulu agar patuh" lirihnya dengan senyum liciknya

Dirga menyesap wine miliknya.

Dirinya memikirkan Aletta yang sudah dua kali ia tiduri.

Ini bukan hanya sekedar nafsu. Namun getaran di hatinya mengingatnya akan perasaan yang pernah ia rasakan 8th silam. Perasaan yang sangat menusuk hingga seluruh tubuhnya terasa berdebar.

Dirga hampir lupa perasaan seperti ini pernah ia rasakan.

Jika di Tanya masa apa yang paling berkesan untuknya, itu adalah masa SMA. 

Masa dimana ia masih bisa menjalani kehidupan yang ia inginkan, masa dimana dirinya hanyalah remaja dengan segala pemikiran luas dan bebas seperti remaja kebanyakan. Masa dimana ia merasakan asam manisnya jatuh cinta. Dan juga masa dimana ia untuk pertama kalinya tak mampu mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

Semua itu berubah semenjak Dirga memasuki jenjang universitas. Tekanan orang tuanya yang semakin menyesakkan Dirga, perlahan-lahan merubah kepribadiannya yang awalnya ramah dan ceria menjadi seperti sekarang, dingin dan acuh pada sekitar.

Banyak cerita yang tak dapat di jelaskan hanya melalui sebuah ucapan. 8th bukanlah waktu yang singkat untuk Dirga lalui. Banyak hal tak menyenangkan untuknya selama 8th ini.

Dirga memiliki tunangan, wanita yang cantik dari keluarga terpandang yang bernama Laudia Santoso.

Awalnya Dirga menentang keras perjodohan yang di lakukan keluarganya, Dirga selalu ingin membangun rumah tangga dengan seseorang yang ia cintai.

Namun dengan segala bujuk rayu orang tuanya dan tekanan sang ayah, Dirga tak mampu menghindar.

Dirga mencoba untuk menjalaninya, hubungannya dengan sang tunangan bisa dibilang baik, bahkan tahun-tahun pertama berhasil menumbuhkan perasaan cinta dihati Dirga. Namun setelah 3thn pertunangan mereka, Dirga mendapatkan kenyataan yang sangat membuatnya murka.

Dirga & Aletta (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang