Dirga&Aletta || 22

23.9K 793 86
                                    

Dirga membaca surat tersebut. hatinya terasa sakit kala membaca bait demi bait kata yang tertera di sana.

Maafkan aku. Ketika kamu membaca surat ini, mungkin aku sudah pergi.
Kumohon jangan pernah mencariku.

Aku pergi bukan karna dorongan siapapun. Namun, hidup bersamamu kini terasa sangat menjengkelkan. Betapa aku harus selalu bersikap manis dan baik untuk menyenangkankan mu. Dan kini kesempatan untuk pergi telah ada di depan mata.

Dirga, ini sangat menyenangkan. Melihat pria tampan dan sukses sepertimu menjadi begitu tergila-gila padaku.

Bagaimana Rasanya di permainkan oleh wanita miskin sepertiku? Aku bersyukur memiliki wajah seperti ini, sehingga mampu membuat seorang Radirga pun jatuh padaku.

Ngomong-ngomong terimakasih untuk segala kemewahan yang kau berikan padaku. Jujur saja aku lelah harus bersikap rendah hati dan seolah-olah menolak kekayaanmu.

Namun kini, aku tak perlu berpura-pura lagi. Kamu juga akan segera menikah, jadi tak ada yang perlu di tutup-tutupi lagi. Berbahagialah bersama tunanganmu, dan terimakasih untuk semuanya.

Ternyata tidur bersamamu tidak terlalu buruk. Pengalaman pertamaku terasa sangat menyenangkan karnamu.

Aletta.

"Arghhhhh!! Sialan!!" Geramnya sambil meremas surat tersebut.

"Kau berbohong. Sayang kau tak mungkin seperti ini. Aku tau kau juga mencintaiku!" Geramnya.

Namun seluruh kalimat di sana benar-benar membuat perasaannya hancur berantakan.

"Hiks kenapa kalian semua begitu suka mempermainkan perasaanku?" Isaknya dengan tubuh yang meluruh di atas lantai.

"Tak cukup hanya laudia. Bahkan kau yang juga telah begitu ku cintai dan percaya, tega menghancurkanku seperti ini? Kenapa? Apa aku begitu tak pantas untuk di cintai?" Lirihnya.

Dirga kini benar-benar terlihat rapuh tanpa sebuah penopang apapun. Berulang kali di sakiti benar-benar membuatnya sangat terluka. Setelah membuka hatinya kembali, justru ia harus menerima kembali sebuah luka yang mungkin kali ini tak akan pernah bisa sembuh.

Tak ada lagi Dirga yang dingin dan tegas. Seberapa keras ia meneguhkan dirinya sendri. Pada akhirnya, ia juga hanyalah manusia biasa yang memiliki perasaan.

"Adam. Hentikan pencarian. Jangan pernah melakukan atau berbicara apapun lagi yang berhubungan dengannya" datarnya kepada sang sekertaris di balik teleponnya.

"Baik tuan"

Kilatan matanya berubah menjadi begitu dingin dan tajam. Kini dirga benar-benar muak. Ia tak akan pernah lagi membiarkan para wanita tidak tau diri untuk mendekat padanya lagi.

Tak akan pernah ia membiarkan seincipun bagi para wanita untuk menyentuhnya. Mulai saat ini, ia benar-benar membenci segala jenis wanita.

Dirga kembali menatap tajam rentetan tulisan-tulisan tersebut. Dan menyimpannya kedalam laci meja kerjanya. Entah apa yang ia pikirkan hingga memilih untuk menyimpan kertas sialan tersebut.

Dirga & Aletta (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang