13

36.1K 1K 26
                                    

"cih, kulihat-lihat dirinya semakin seenaknya. Masuk kerja sesuka hati dan libur sesuka hati"

"Sepertinya dirinya merasa berbangga diri karna boss hanya menerima kopi buatannya dulu"

"Aku heran. Bagaimana bisa boss dekat dengannya. Jangan-jangan ia mengangkang untuk boss agar bisa menaikan derajatnya"

"Yah, sekarang banyak jalang bermuka polos dan pendiam seperti itu"

"Bersikap sok baik tapi nyatanya licik"

Sindiran-sindiran itu Aletta dengar dari rekan-rekan kerjanya.

Sarah dan Julia, setelah Sindi pergi Julia lah yang menggantikan posisi Sindi di lantai 8 ini.

Sarah,Julia dan Sindi pada dasarnya adalah teman. Mereka sama-sama tidak menyukai Aletta.

Tanpa menghiraukan segala sindiran mereka, Aletta tetap melakukan pekerjaannya dengan benar, dan segera pergi ke toilet untuk membersihkannya.

Selain dirinya, tak ada yang ingin membersihkan toilet di lantai 8, terutama Sarah dan julia.

Sekarang waktu telah menunjukkan pukul 8 pagi, seluruh karyawan telah mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Karna itu Aletta menuju toilet untuk segera membersihkannya.

Dirinya membersihkan toilet sambil memikirkan ucapan mereka tadi.

Meskipun tersinggung, namun mereka benar. Ia memang jalang milik Dirga.

Aletta hanya tersenyum miris memikirkan statusnya yang sangat menjijikan ini.

Cinta membuat manusia sangat bodoh. Terkadang mereka terlalu menggunakan perasaan daripada pikiran. Namun, perasaan itu pula yang terkandang membuat hati bahagia.

Setelah selesai membersihkan toilet, Aletta segera membasuh dirinya.

Tenang saja, seluruh OG Disini memeiliki pakaian khusus ketika membersihkan toilet, sehingga kebersihan pakaian mereka tetap terjaga.

Ia segera menunu pantry dan mengistirahatkan tubuh sejenak. Dapat ia lihat jika orang di dapur hanya dirinya seorang. Ntah kemana Julia dan Sarah, Aletta tak ingin tau.

Tringg tringgg

"Halo" jawabnya saat menerima panggilan di telepon pantry

"Baby, buatkan aku kopi"

"Baik Tuan"

Setelah menerima panggilan tersebut Aletta segera membuatkan kopi pahit seperti biasanya.

Dirinya mencoba menenangkan jantungnya agar tetap tenang. Aletta hanya berharap semoga Dirga tak melakukan hal itu di kantor.

Semoga saja ini hanya sekedar mengantarkan kopi.

Tok tok tok

"Masuk"

Mendengar izin tersebut Aletta segera masuk kedalam Ruangan sang CEO.

Terlihat disana, Radirga yang sangat tampan, kemeja hitam yang digulung hingga siku, dengan dua kancing yang sengaja ia buka, dasi yang terlihat longgar semakin menambah kesan sexy pria itu.

Tatapan mata tajamnya yang terfokus pada berkas-berkas di hadapannya semakin menambah kesan jantan pria itu.

Tak heran, banyak karyawan wanita yang mencoba menarik perhatiannya. Siapa memangnya yang tidak akan tergoda dengan sosok sempurna itu.

Sedari dulu Dirga memang selalu mampu menjadi pusat perhatian para kaum hawa.

"Kopi anda tuan" lirihnya sambil menyajikan kopi di atas meja itu.

Dirga & Aletta (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang