⚠️Ada sedikit adegan dewasa, Flo peringatkan yang di bawah umur bacanya jangan keterusan 🙏 mweehehehe
Dirga menatap anak di bawahnya tersebut. Satu kata di pikirannya, lucu.
Entah itu anak Aletta bersama orang lain atau tidak, Dirga hanya merasa, ia mampu menerima apapun yang berhubungan dengan Aletta.
Selama Aletta di sisinya, ia akan menerima apapun keadaan wanita itu.
Mungkin, ini yang dinamakan bodoh karena cinta?
"Ya, ini papa" ucapnya sambil mensejajarkan tubuhnya dengan anak berusia 3 tahun tersebut.
"Yeay! Papa Ima cudah ulang" senangnya.
"Bukan sayang! Ini bukan papa, papa masih bekerja" ucap Aletta kepada sang anak.
Membuat Bima pusing, ini papanya, kenapa sang bunda berkata papanya belum pulang?
"Hm? Ima Pucing Buna" ucap anak tersebut sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Dirga menatap tajam aletta, membuat Aletta tak berani terus menatap mata tersebut.
"Bima sudah selesai makan? Kalau sudah cepat tidur ya sayang" ucapnya sambil menghampiri sang anak dan menggendongnya.
"Idakk!!Ima au cama papa Buna" ucap sang anak menolak.
"Tidur dulu ya sayang, papa lelah" ucapnya terpaksa.
"Eum otey, papa byee" lambainya kepada Dirga.
Yang di balas senyuman dan juga lambaian dari pria tersebut.
Dirga hanya menatap kepergian ibu dan anak tersebut hingga menghilang di balik pintu kamar.
Dirinya mendudukkan tubuhnya pada sofa di ruangan tersebut. Mengamati isi ruangan yang besarnya tak lebih luas dari kamar mansion keluarganya.
Melihat foto-foto yang berjajar di lemari, dirga berdiri untuk melihat-lihat foto tersebut.
Matanya mengamati foto Aletta, mulai dari Aletta yang sedang mengandung, melahirkan, hingga foto-fotonya bersama sang putra.
Tangannya mengelus wajah tersenyum itu dan turut tersenyum tipis.
Berkali-kali ia mengatakan tak akan membiarkan Aletta bahagia, namun nyatanya, melihat wanita itu tertawa dan tersenyum mampu membuatnya senang.
Kedua matanya menatap tajam pada sebuah foto yang dimana terdapat Bima bayi yang di gendong oleh seorang pria yang lumayan tua.
'ini suamimu? Bagaimana bisa seleramu menjadi begitu rendah seperti ini?!' batinnya, ia merasa dirinya jauh lebih unggul dan tampan daripada pria tua tersebut.
"Cih" sinisnya menatap foto tersebut.
Ia mengamati seisi rumah yang terlihat sepi, sedari ia masuk, yang terlihat hanyalah Bima dan Aletta. Bahkan tak ada foto pernikahan.
Hal itu membuatnya memikirkan hal yang tidak-tidak.
Kedua matanya kembali menatap foto pria tua tersebut. Dan kalimat Bima kembali terngiang di pikirannya.
"Jangan bilang kau kembali menjadi simpanan seseorang?! Bahkan pria tua seperti ini!!" Geramnya.
'jika kau tak masalah menjadi seorang simpanan, untuk apa kau pergi dariku? Apa yang kurang dari diriku? Aku kaya, tampan, sexy! Apa kurangnya diriku!' batinnya tak terima.
"S-sudah malam. T-tuan bisa pulang"
Suara Aletta menyadarkan Dirga dari pikirannya. Ia menatap wanita yang masih berdiri di depan pintu kamar sang putra.
4 tahun tak bertemu, Aletta terlihat semakin cantik dan menggoda. Hanya berbalut daster putih tipis, mampu membangkitkan gairah dirga yang telah lama padam.
Bagian-bagian tubuh tertentu terlihat semakin berisi dan subur. Dirga meneguk salivanya ketika menatap Aletta.
"Kau mengusirku?" Dinginnya.
"Eum" angguknya sambil menggenggam daster yang ia pakai.
"Sayangnya, aku tak akan pergi" ucapnya disertai senyuman miring.
Dirga melangkah mendekati Aletta dan menghembuskan nafasnya di telinga wanita tersebut.
Membuat Aletta meremang karna hembusan yang ia rasakan.
"T-tuan kumohon. Kita sudah berakhir" ucapnya lagi.
"Apa aku pernah menyetujuinya!" Dinginnya.
"Anda juga telah membaca surat tersebut kan? Seperti yang anda ketahui. Saya sudah muak bersama anda" ucapnya berani.
"Kenapa?! Kenapa!! Apa kau lebih bahagia bersama pria tua itu!!" Marahnya.
Aletta bingung mendengar ucapan dirga, pria tua siapa? Namun ini bagus.
"Ya!! Aku lebih bahagia bersama pria tersebut" ucapnya sambil mengalihkan tatapannya.
"Tatap diriku!" Geramnya, dan mencengkeram wajah tersebut agar menatapnya.
"Katakan! Apa yang kurang dariku dibandingkan pria tersebut? Katakan Aletta!!" Marahnya.
"Karna aku mencintainya" lirihnya, didalam hatinya, ia menangis mengucapkan kebohongan seperti ini.
Namun, ia masih sadar jika Dirga pasti telah menikah. Ia tak ingin memperumit kembali kehidupannya.
"Bulshit!! Kau tau seberapa besar aku mencintaimu! Tapi lihatlah!apakah Pria itu juga mencintaimu! Kau bahkan hanya hidup berdua bersama putramu! Bahkan Bima sampai tidak mengenali siapa papanya"
"Apa yang kurang dariku hingga kau lebih mencintai pria tua Bangka seperti itu!" Dinginnya, giginya menggertak karna marah.
Aletta mengalihkan tatapannya karna tak mampu menjawab.
Bagaimana ia bisa menjawab, jika pria yang sedari tadi mereka bahas, bahkan ia tak tau bentuk dan rupanya seperti apa.
"Aku bisa menjadi papa yang lebih baik untuk Bima. Aku tak masalah walaupun kau memiliki anak itu bersama orang lain. Kembalilah padaku, aku berjanji akan merawat kalian dengan baik" lembutnya.
Aletta menggeleng kan kepala dan mencoba melepaskan tubuhnya dari pelukan Dirga.
"Kumohon pergilah! Kami tidak membutuhkan mu!" Teriaknya.
"Kau benar-benar menguji kesabaran terakhirku Aletta" dinginnya.
"Akhh. Turunkan aku!"
Dirga mengangkut Aletta layaknya karung beras, dan memasuki pintu kamar di sebelah kamar sang putra.
Mengunci pintu tersebut, dan melempar tubuh aletta ke atas ranjang di sana.
Aletta beringsut mundur, ia menatap was-was pada Dirga yang sudah seperti predator.
"Kurasa, Bima membutuhkan seorang adik. Bukankah kita harus memberikannya" ucapnya sambil melepas jas dan melonggarkan dasi miliknya.
"J-jangan, kumohon" gelengnya brutal. Ia belum siap.
Aletta mencoba kabur dari ranjang Tersebut, namun Dirga berhasil menggenggam kakinya kembali.
"Jangan berisik baby, atau Bima akan bangun" bisiknya.
"Berbalik sayang. Selagi aku berkata baik-baik" datarnya, sambil melepas kancing lengan kemejanya.
Dengan gugup, Aletta berbalik, dan tengkurap di atas kasur. Ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Angkat pantatmu baby"
Cerita lengkapnya hanya ada di pdf
Bisa hubungi : 083865330588
Transfer via Dana
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga & Aletta (21++)
Romance⚠️Kawasan 21++ di bawah umur di larang Baca!!! Mohon bijak dalam memilah bacaan!!⚠️ Jangan lupa vote, dan komennya ya!! Follow juga!! ••••••••••••• Kesalahan satu malam yang menjadi awal mula hubungan ini. "T-tuan nghhhh h-hentikan! Ahhh" ucap Ale...