5. Nasihat Umi Fatimah

123 6 0
                                    

Adi dan keluarganya beranjak pulang sedangkan fatimah dan putri serta syilla sudah berada di dalam taksi online.

Disisi lain willy sedang menunggu pak hasan yang sedang dirawat dan dia ditemani kakaknya. "Kak , kehidupan gw sebentar lagi akan berubah" ucap Willy dengan menatap lantai sehingga membuat vina menoleh.

"Kenapa lo tiba-tiba ngomong gitu" sahut Vina dengan heran. "Gapapa , gw cuma mau minta saran dari lo" timpal Willy.

"Will will , kehidupan manusia itu selalu berubah sama seperti gw , gw juga gitu gak seterusnya tinggal sama bokap dan nyokap , gw juga akan nikah sama orang dan juga menempuh kehidupan baru" ucap Vina sehingga membuat willy terenyuh.

"Gw mau pesen sama lo dek" pinta Vina kepada willy yang tadinya dia menatap lantai lalu dia menoleh ke arah vina. "Apa itu kak ?" tanya Willy dengan penasaran.

"Bahagiain putri ya dan belajar mencintai nya dan gak boleh balas dendam sama putri biarpun lo pernah ditinggal sama mantan lo , gw tau saat ini lo belum ada rasa sama putri tapi disaat Allah SWT mengikatkan kalian berdua dengan tapi yang suci maka Allah SWT akan menumbuhkan rasa cinta kalian secara pelan pelan" tutur Vina terhadap adeknya sehingga membuat willy tersenyum.

"Pasti kak , omongan lo akan selalu gw pegang" sahut Willy sehingga bersandar ke bahu kakaknya. "Gw pegang omongan lo dek" ucap Vina sambil menepuk pipi willy.

Di perjalanan....

Putri yang sedang duduk termenung sambil memikirkan sesuatu sehingga membuat fatimah penasaran dengan sikap anaknya itu.

"Nak , kamu kenapa kok melamun coba kamu cerita ke umi" ucap Fatimah sambil menyadarkan anaknya yang sedang melamun. "Putri , gapapa kok umi cuma capek aja" sahut Putri sambil berbohong ke umi nya.

"Jangan mencoba membohongi umi nak , umi tahu kok dari sorotan mata kamu , kamu sedang memikirkan sesuatu" jelas Fatimah sehingga membuat putri pasrah. "Iya umi , putri sedang kepikiran sesuatu" jawab Putri dengan menghela nafas yang kasar.

"Pasti kamu lagi mikirin calon suami kamu" tebak Fatimah terhadap anaknya. "Kok umi tau ?" tanya Putri dengan penasaran.

"Apasih yang enggak umi ketahuilah tentang anak anak umi , umi pasti tau" jelas Fatimah kepada putri.

"Putri , pasti kamu tau kehidupan manusia sering berubah kadang diatas kadang dibawah tapi inget kita harus tetep bersyukur dan menerima semuanya , umi tau yang kamu pikirin itu apa pertama umur kalian berbeda dan kedua tentang kekurangan nya willy , put jangan terlalu memandang dari segi umur karena apa sekecil apapun umur nya tetapi pola pikirnya belum tentu kecil sedangkan sebesar apapun umur nya tetapi pola pikir nya belum tentu besar . Dan yang kedua walaupun calon suami kamu ada kekurangan fisik tetapi jangan melihat dari fisiknya tetapi lihatlah dari sikap nya terhadap kamu dan cobalah melengkapi suami kamu , dan satu lagi cobalah belajar mencintai suami kamu walaupun kamu belum ada rasa" imbuhnya dengan panjang lebar sehingga membuat putri terenyuh.

"Makasih ya umi , sudah nasehatin putri dan bissmillah putri akan belajar mencintai willy" sahut Putri kepada umi nya.

Di rumah alfarizi...

Adi dan keluarga nya yang baru tiba mereka pun langsung duduk di ruang tamu sedangkan khumaira memanggil alfarizi untuk menemui adi dan sofia.

"Tumben kalian dateng kesini" tanya Alfarizi sambil mendaratkan bokongnya di sofa. "Adi , kesini cuma mau memberikan kabar baik untuk abi" jawab Adi.

"Kabar apa itu nak ?" ucap Alfarizi sambil mengerutkan dahinya. "Willy , akan segera menikah abi" sahut Adi.

"Loh , bukannya dia masih sekolah ya kok mau dinikahkan saja" ucap Alfarizi dengan penasaran. "Memang dia masih sekolah tapi dia saya jodohkan sama anaknya hasan" jelas Adi sambil memberi pengertian terhadap abi nya.

"Sama si putri ?" tanya Alfarizi sambil memastikan. "Iya abi , sama putri anak sulungnya hasan" sahut Adi kepada alfarizi.

"Kalau sama si putri , abi setuju setuju aja soalnya abi kan sudah tahu gimana orang nya hasan" jelas Alfarizi. "Makasih ya abi sudah setuju dengan pernikahan willy" sahut Adi.

"Sama-sama lagi pula willy kan cucu abi jadi abi mau willy mendapatkan yang terbaik untuknya" jelas Alfarizi sambil tersenyum. "Lagi pula dia juga udah jadi CEO apa salahnya juga menikah walaupun dia masih berstatus sebagai pelajar" imbuhnya.

"Iya , yang abi omongin ada benernya juga" ucap Adi.

Di RS Nusantara...

Tak terasa willy telah lama menyandarkan kepalanya di bahu kakaknya itu , tiba-tiba HP willy berdering dan dia langsung mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang menelepon.

Gilang : Hallo , assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh , selamat malam pak.

Willy : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh , iya lang ada apa ?.

Gilang : Saya sudah ada di depan rumah sakit nusantara , kalau boleh tau bapak ada ruang mana ya ?.

Willy : Saya berada ruang anggrek yang ada nomornya 146.

Gilang : Ya sudah kalau gitu saya akan segera menemui bapak , assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Willy : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Setelah itu willy langsung mematikan telponnya dan dia menoleh ke arah kakaknya itu.

"Kenapa lo tiba-tiba senyum senyum sendiri kak" ucap Willy sambil mengernyitkan dahinya dan tangannya memegangi dahi kakaknya itu.

"Lo sakit ?" tebak Willy dengan kekerasan. "Iss , bukan tapi gw lagi bahagia" sahut Vina yang hatinya sedang berbunga-bunga.

"Ohh gw tau ini , pasti lo bahagia karena gilang mau kesini kan ?" tebak Willy terhadap kakaknya itu. "Ssstttt.... diem" jawab Vina sambil membungkam mulut adeknya dengan tangannya.

Lalu willy melepaskan tangan kakaknya itu dari mulutnya. "Tangan lo bau pete" ucap Willy. "Enak aja tangan gw tiap hari wangi ya" sahut Vina dengan percaya diri.

Tak lama kemudian ada salah satu suster yang mencari vina. "Dok , dokter darimana saja huh... huh... saya daritadi nyariin dokter soalnya ada ibu ibu yang mau melahirkan" ucap Suster tersebut dengan nafas yang tersengal dan membuat willy menahan tawa karena mendengar ucapan nya itu.

"Hadeh dunia tidak berpihak pada gw nih , padahal gw mau ketemu sama masa depan gw" batin Vina dengan kesal.

"Ya sudah , kalau gitu kamu duluan ya yang kesana nanti saya nyusul" sahut Vina kepada suster tersebut dan suster itu langsung meninggalkan vina dan willy.

Lalu Vina menoleh ke arah adeknya. "Puas lo ketawa gitu" ucap Vina sambil kesal. "Puas banget , udah lo sana menjalani tugas negara dulu" usir Willy kepada kakaknya dan vina langsung beranjak pergi.

"Kalau kerja yang ikhlas ya jangan cemberut" imbuhnya dengan teriak dari kejauhan sana.

Tak lama kemudian setelah kepergian vina , gilang pun datang dan memberikan sebuah tas yang berisi pakaiannya willy.

"Selamat malam pak , ini saya sudah membawakan beberapa pakaian untuk bapak" ucap Gilang sambil memberikan tas tersebut. "Malam , terimakasih ya" sahut Willy dengan berwibawa.

"Sama-sama pak , ini sudah menjadi kewajiban saya bekerja sama bapak" ucap Gilang dengan tersenyum tipis. "Apa ada yang saya bantu lagi pak" imbuhnya kepada willy.

"Enggak ada , saya mau minum kopi tolong temani saya minum kopi di kantin rumah sakit tapi saya mau izin dulu kepada pak hasan" ucap Willy. "Silahkan pak , saya tunggu" sahut Gilang sambil mempersilahkan bos nya itu lalu willy masuk ke ruang rawat pak hasan.

ISTRI BERCADAR BERSUAMI MATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang