43. Jangan Datang Lagi

72 4 0
                                    

Kembali ke willy dan istrinya , mereka sedang menyantap makanan yang baru mereka beli.

"Gimana enak gak bakso sama tahu bakarnya ?" tanya Willy kepada istrinya. "Enak by , bumbunya juga terasa" sahut Putri terhadap suaminya.

"Allhamdulilah kalau enak , aku beli bakso sama tahu ini di langganan aku" timpal Willy. "Kesini nya sama siapa kok kamu sampai makan bakso dan tahu bakar segala" tanya Putri dengan penasaran.

"Sama cewek ay" goda Willy dengan nada serius. "Siapa ceweknya ?" ucap Putri dengan penuh selidik.

"Ya kak vina lah ay , mau sama siapa lagi" sahut Willy kepada istrinya. "Ohh allhamdulilah deh kalau gitu" timpal Putri.

"Kenapa nanya begitu cemburu ?" tebak Willy terhadap istrinya. "Gak biasa aja tuh" sahut Putri.

"Yakin" ucap Willy sambil menatap istrinya dengan jarak yang begitu dekat dan membuat istrinya gugup serta melengos. "Ya.... ya.... yakin" jawab Putri dengan gugup.

"Yakin kok melengos" cibir Willy sambil menahan tawa. "Mana ada aku hanya menatap jalan" jawab Putri dengan salting.

"Jalannya ada di depan kita sayang bukan disamping kita" tegas Willy sambil menggelengkan kepalanya. "Benar juga ya kenapa aku liat ke samping" batin Putri lalu ia menoleh ke arah depan.

Di cafe fast twowenty two...

Di tempat yang berbeda vina sedang ada di cafe dan dia lagi menenangkan diri dari sebuah masalah yang di hadapi siang tadi.

"Kenapa abi sama umi ngasih tahu nya sekarang sih , kenapa gak dari dulu biar gak serumit ini , tapi kata putri ada benarnya juga mau gak mau kita harus bisa trima" batin Vina sambil mengaduk aduk minumannya.

Tanpa ia sadari tiba-tiba gilang datang ke cafe itu sendirian dan di saat ia berjalan menuju meja cafe dia tak sengaja melihat vina.

"Bu vina" ucap Gilang dengan tiba-tiba dan mengagetkan vina. "Ehh pak gilang , tumben kok kesini" tanya Vina terhadap gilang.

"Saya bosen dirumah mangkanya saya kesini sekalian sama nge fresh sin pikiran" sahut Gilang kepada vina. "Kalau kamu ngapain disini" imbuhnya kepada vina.

"Saya juga lagi bosen pak mangkanya saya kesini" sahut Vina kepada gilang. "Ohh gitu , boleh saya duduk disini" ucap Gilang sambil bertanya.

"Boleh kok pak , silahkan duduk" jawab Vina sambil mempersilahkan dan gilang langsung mendaratkan bokongnya di kursi.

Setelah gilang duduk lalu ia memesan makanan dan minuman dan tak lupa lanjut mengobrol dengan vina.

"Gimana kerjaan kamu bu vina hari ini" ucap Gilang kepada vina. "Allhamdulilah lancar , kalau kamu pak" sahut Vina dan bertanya balik kepada gilang.

"Allhamdulilah semuanya lancar" timpal Gilang. "Allhamdulilah kalau gitu , emm mohon maaf sebelumnya pak , gimana kalau kita manggilnya dengan sebutan nama biar agar lebih akrab" jawab Vina kepada gilang.

"It's okay gak masalah" ucap Gilang kepada vina. "Yess , kalau begini kan enak bisa lebih deket lagi sama gilang" batin Vina dengan senyum senyum sendiri.

Setelah merapikan baju nya gilang pun melihat vina dengan senyum senyum sendiri sehingga membuat gilang mengernyitkan dahinya.

"Kamu kok tiba-tiba senyum senyum sendiri emangnya ada apa" tanya Gilang dengan tiba-tiba. "Ehh eng... enggak kok pak cuma mikirin willy biasalah pak namanya juga kakak adek kadang suka bercanda dan bertengkar" jawab Vina dengan gugup.

"Ohh iya sih , kadang saya juga begitu kok vin kalau lagi sama adik saya suka bercanda , berantem ya namanya juga saudara" timpal Gilang. "Nah betul lang" sahut Vina dengan tersenyum getir menahan rasa malu.

ISTRI BERCADAR BERSUAMI MATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang