SECRET (Blm Revisi)

TWO

"Andai kau gunakan penglihatan matamu dengan baik dan benar, mungkin manik cantik ini tak akan terkoleksi disini bukan?" ungkapnya sendirian, dengan senyum yg tak dapat di artikan

Lelaki itu meletakkan kotak kaca berisi mata dari sang korban yang sebelumnya telah dia sematkan tanggal serta alasan kematiannya.

Dia melangkah menuju Freezer dengan ukuran cukup besar yang berada di pojok ruangan, berisi beberapa koleksi organ tubuh manusia dari seluruh targetnya. Sungguh psikopat gila yang tak kenal ampun dengan sifatnya yang begitu licik.

Lelaki tersebut melepas setelan jas yang bermandikan darah, berdiri tepat di depan kaca memperlihatkan rahang tegas serta manik yang begitu indah namun cukup mematikan jika bertatapan langsung dengannya.

...........

"Naren ini kopi mu"

Pria cantik yg duduk di depan kaca menerima uluran tangan tersebut mengambil alih gelas kopi yg ia pesan di awal pemotretan tadi.

"Ah,terimakasih phi"
"Apakah pemotretanya masih lama?? "
"Aku harus segera kembali ke rumah utama" Ungkap nya dengan menatap sang manager, sejujurnya ia juga cukup terkejut ketika asisten pribadi daddy mengatakan bahwa mereka akan kembali siang nanti

"Sepertinya sudah selesai"
"Tapi tadi sekertaris perusahaan mengatakan padaku bahwa CEO dari perusahaan ini ingin bertemu dengan mu"
"Ia begitu kagum dengan semua pekerjaan mu"
"Apa mungkin nanti kau di tawari jadi model tetap di perusahaan ini" Ucap sang manager dengan mata yg berbinar, bagaimana tidak harverd entertainment adalah perusahaan yg cukup bergengsi, semua model yg bergabung di perusahaan itu akan menjadi bintang di luar sana, suara ketukan pintu membuyarkan lamunan indah sang manager

"Permisi"
"Tuan revan menunggu  narendra di ruanganya"
"Mari ikuti saya" Ucap sang sekertaris berjalan mendahului naren dan manager nya, Mereka masuk kedalam lift dan menekan lantai paling atas yang merupakan ruangan  khusus milik sang CEO.tanpa  menunggu lama lift terbuka memperlihatkan aula yg cukup besar dan megah, mereka berjalan menuju ruang besar yg berada tepat di depan lift.

Mengetuk pintu CEO, tanpa waktu lama sang sekertaris mempersilahkan naren dan manager nya masuk ke dalam.

" Selamat siang tuan"
"Ini tuan narendra model yg ingin anda temui"

POV REVANDO

Seorang pria tampan dengan setelan jas yg begitu rapih dan terlihat sangat mahal, ia berdiri begitu sang sekertaris masuk ke dalam ruangan nya dan memperkenalkan sang model yg ia tunggu.
Revan cukup tertegun dengan apa yg ia lihat di depanya.

"Manusia atau boneka"
"Sialan ia begitu menggoda"
"Bibir yg kecil namun terlihat begitu berisi"
"Mata yg cukup cantik dan menarik, sungguh menggoda"
"Lekukan pinggang yg cukup ramping"
"Sialan, semua bentuk tubuhnya cukup menggoda ku" Ungkap revan dalam hati nya, ia cukup terkejut dengan model yg berdiri di depan nya, seorang pria cantik mengunakan celana bahan berwarna hitam dan kemeja yg cukup casual tpi terlihat begitu menawan, kancing baju yg tak tertutup sempurna memperlihatkan dada yg begitu putih mulus bak susu yg sangat manis jika di cicip.

"Maaf, silahkan duduk" Ucap revan memecahkan keheningan

"Kau narendra?? "
"Seorang model pria yg cukup berbakat"
"Begitu profesional dalam pekerjaannya"
"Pria cantik yg profesional"
"Begitu ungkapan semua orng di luar sana"
Ungkap revan dengan menatap naren di hadapan ya, dengan senyum yg sangat tipis namun terlihat jelas di mata naren

Sejujurnya naren cukup risih dengan tatapan pria didepannya ini, semua yg dia ucap itu pujian atau godaan yg menjijikkan, ungkapnya dalam hati.

"Tuan revan bisa saja"
"Jika saya tak profesional dan berbakat "
"Apakah perusahaan sebesar harverd ini bersedia bekerja sama dengan saya" Ucap nya dengan senyuman, ia ingin cepat keluar dari sini.

Mereka berbincang cukup lama, membahas tentang pekerjaan dan pemotretan dengan tatapan revan yg tak bisa berpaling dan narendra dan juga sebaliknya tatapan narendra yg tak bisa lepas dari revan yg terlihat cukup mesum dan menyebalkan.

TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE