Revan terduduk lelah di ruang tunggu rumah sakit, sudh satu minggu semenjak kejadian tersebut Revan langsung membawa naren kembali ke thailand.Ia melakukan itu untuk membuat naren merasa aman dan lebih tenang lagi semenjak kejadian tersebut naren masih sering bermimpi buruk tentang ibu nya dan memangil nama masa kecilnya.
"Kak" Ucap Nichols yg baru saja keluar dri kamar naren
"Kau tak masuk?? "
"Ia baru saja selesai makan dan sekarang sedang tertidur" Jelas nic"Terimakasih ya "
"Maaf kakak memiliki meeting yg cukup rumit siang ini"
"Maaf jika merepotkan mu" Ucap Revan lirih sembari beranjak dari tempat duduknya menepuk bahu nic"Pulang lahh "
"Kau pun baru sembuh kan""Tak apa phi"
"Nic pulang ya phiii jika ada yg di butuhkan lagi kabari saja yaaa" Ucap nic lalu berjalan pergi meninggalkan Revan.Revan memasuki kamar naren, sedangkan pria manis tersebut sedang berusaha turun dari tempat tidurnya
"Heiii mau kemana sayang" Ucap Revan sembari membantu naren turun
"Aku mau ke kamar mandi"
"Tak pa rev lepaskan aku bisa sendiri" Ucap naren yg tak ingin merepotkan RevanIa tadi mendengar sedikit percakapan Revan dan nic yg membuat ia merasa bersalah karna sudh sering merepotkan revando.
"Apa yg kamu ucapkan nar"
"Aku ini pasangan kamuu jdi tak ada kata merepotkan"
"Sekarang aku akan membantu mu" Ucap Revan ia membantu naren berjalan menuju kamar mandi..............
Nic memasuki area mansion dengan sedikit lelah, tubuhnya masih blm pulih namun ia harus membantu Revan menjaga naren siapa lgi yg akan membantu.
"Sudah ku katakan bukan jika tubuhmu masih sakit jangan memaksa untuk ber aktifitas dulu" Ucap dipta yg sedang makan
"Dipta, aku... "
"Aku sudh selesai jika kau lapar tadi aku memasak sup makanlah" Ucap dipta yg memotong perkataan Nichols lalu berjalan pergi keluar dari mansion.
Nichols menatap pradipta sendu, kemudian ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
..........
Rumah sakit
"Tuan naren hari ini sudah boleh pulang ya pak" Ucap dokter lalu berjalan pergi keluar dari ruang rawat naren
Naren yg mendengar itu tersenyum senang, ia sudh cukup bosan dengan suasana rumah sakit
"Pulang ke mansion ku ya" Jelas Revan
Naren menatap Revan, ia ingin kembali ke condonya agar tak merepotkan pria tersebut lebih lama.
"Sayanggggg ya"
"Kau tak rindu padaku"
"Baiklah karna kau diam berarti kau setuju"Naren yg mendengar itu hanya bisa menghela nafas mendengar ucap Revan yg tak akan bisa ia kalahkan.
Sebenarnya ia sangat rindu tapi ia tak ingin merepotkan lebih lma lagi.
Revan merapikan pakaian naren kemasukan semuanya kedalam koper, semua sudh siap di bawa kembali ke rumah
"Sudah?? " Tanya naren
"Sudah ayo pulang" Revan membantu naren duduk di kursi roda, mendorongnya perlahan memasuki lift
Skip mobil.
"Ada yg kau butuhkan sayang? " Tanya Revan sembari mengendarai mobilnya
"Tidak ada, aku yakin kau sudh menyiapkan segalanya untuk ku"
Ucapan naren membuat Revan tersenyum tertawa.
"Van, maaf jika aku sudh membohongi mu"
"Aku melakukan itu untuk menjebak kei dan phi tay"
"Aku tak ada ingin meninggalkan mu atau.. "Revan meletakkan jemari nya di bibir naren, berharap pria manis tersebut berhenti untuk menyalahkan dirinya sendiri
"Pradipta sudah menjelaskan semuanya padaku"
"Sayang sudh yaaa kita lupakan masalalu"
"Dan sekarang aku ingin kita memulai lembaran baru untuk cerita baru kita"
"Aku juga sudh membereskan segalanya termasuk seluruh penyelidikan kepolisian terhadap mr. Ripper" Jelas Revan"Van terimakasih"
"Akuuu... Aku tidak tau bagaimana caranya berterimakasih padamu" Ucap naren lirihRevan menepikan mobilnya, membalikkan badan menghadap sang pujaan hatinya.
"Aku melakukan ini semua untuk orang yg aku sayangi"
"Aku rela kehilangan segalanya demi kamu naren, mungkin orang lain akan berkata aku bodoh karna cinta namun tak semua orng mengerti apa itu arti sebuah pengorbanan"
"Aku sudh memiliki segalanya tak ada lgi yg ku butuhkan selain kamu" Jelas Revan pada narendraNarendra menangis mendengar semua ungkapan perasaan Revan, ia masuk kedalam dekapan tubuh revando.
"Namun jika kau ingin berterimakasih ada satu hal yg ingin ku katakan"
Naren yg mendengar itu mengangkat sedikit wajah nya menatap Revan dri bawah, begitupun revando yg menatap narendra.
"Sembuhkan dulu tubuh mu, karna aku merindukan tubuh mulus kekasih ku" Ucap Revan genit sembari mengecup sekilas bibir naren.
"Nakalll" Ucap naren dengan terkekeh
"Baiklah daddy aku akan rajin ke salon untuk mengembalikan tubuh mulus mu ini"
Revan menjalankan kembali mobilnya menuju mansion sembari mengengam tangan narendra.
TBC
SEE YOU NEXT CHAPTURE
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET (Blm Revisi)
ActionBagaimana jika seseorang yg kau anggap begitu lembut adalah sosok yg begitu manakutkan. rahasia yg mungkin selamanya akan tetap menjadi sebuah rahasia.