"Kau sudah mendapatkan informasi nya?? " Tanya dipta menatap nichols
"Aku bingung dip"
"Kau tau mr. Ripper ini begitu licik"
"Aku sudh mendapatkan alamat rumah sakit tersebut namun saat aku datang kesana tak ada satupun info yg dapat ku cari"
"Bahkan ia melakukan tes DNA itu secara ilegal"
"Dan dokter yg melakukan itu menghilang bak di telan bumi" Jawab nichols dengan wajah muram nya bagaimana tidak ia membayar mahal orang untuk mendapatkan alamat rumah sakit tersebut namun ketika sampai di sana semuanya begitu mengecewakan"Kau percaya dengan kebenarannya??"
"Maksudku, semua bukti itu terlihat asli"
"Tenanglah nic aku dan revan akan selalu membantu mu" Ucap dipta dengan menepuk pundak nichols pelan, ia faham dengan apa yg nic rasakan angelina adalah wanita yg begitu nic cintai bahkan ia rela bekerja lembur demi bisa menemani sang pujaan hati di keesokan harinya.............
Hari ini adalah jadwal pemotretan narendra di harverd entertainment, sejujurnya ia begitu malas untuk melakukan pemotretan terlebih CEO nya terlihat mesum menurut Narendra.
Seorang pria tampan berjalan dengan tegas memasuki area pemotretan, awalnya ia datang kesana untuk melihat lihat bagaimana keadaan di sana namun ketika ia sampai dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling matanya cukup tertegun dengan kondisi naren di hadapan ya, bagaimana tidak wajah Narendra terlihat cukup Pucat dengan luka di pelipis wajah nya dan perban di telapak tangan kanan nya.
"Cherry minta narendra untuk menemui ku di ruangan sekarang" Ucap revan tegas kepada sang asisten
"Ada apa phi??" Tanya naren yg sebenarnya sedari tdi cukup sadar dengan tatapan revan dan juga mendengar apa yg ia perintahkan ke asisten nya
"Naren pergilah keruangan tuan revando"
"Tuan menunggu mu di ruangannya" Ucap cherry lalu mengantarkan naren ke ruangan sang CEO tanpa sang manager.Tok..tok... setelah mengetuk pintu sang asisten segera masuk kedalam dan melaporkan bahwa naren sudh berada di luar ruangan.
"Masuklah nong"
"Khun revando sudah menunggu mu"ucap sang asisten dengan membukakan pintu ruang ceo.Narendra memasuki ruang kerja revan dengan perasaan bingung,apakah ia membuat kesalahan?? namun saat ia baru saja menutup pintu ia di kejutkan dengan revando yg tetiba menarik nya lalu mengukung tubuh Narendra ke sisi meja.
" Tu tuan revan"
"Apa yg anda lakukan"
"Lepas ini termasuk pelecehan" Ucap naren berusaha melepaskan diri dari revando"Apa yg terjadi dengan wajah mu"
"Lalu ini telapak tangan mu pun juga terluka" Tanya revan pada naren yg masih berusaha melepaskan diri"Tolong lepaskan saya"
"Dan juga apapun yg terjadi Anda tak memiliki hak untuk ikut campur" Balas naren dengan emosi"Jika kau lupa, kau bekerja dengan ku disini"
"Jika tubuhmu lecet tanpa sepengetahuan ku itu juga akan merugikan ku"
"Dan Jika kau lupa aku sudah membayar mu"
"Narendra ku rasa kau bukan pria yg bodoh yg tak dapat menangkap sinyal perasaan ku" Ucap revando yg semakin menekan tubuh NarendraNamun Narendra dengan sekuat tenaga melawan itu semua, tenaga naren kalah kuat dengan revando yg terlihat lebih dominan dari dia.
Namun pada saat naren berusaha melepaskan diri dari revan mereka terkejut dengan seseorang yg masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Ada apa ini"
"Revan, apa yg terjadi" Ucap dipta yg terkejut dengan apa yg dia lihat, awalnya ia ingin mengajak revan untuk makan siang bersama karna ada hal yg ingin dia bicarakan akan tetapi ia cukup terkejut dengan pemandangan di depan nya iniRevando yg terkejut segera melepas Naren dan membiarkan pria manis tersebut lepas begitu saja.
"Maaf tuan revan sepertinya kerja sama kita sampai disini saja"
"Saya akan membayar biaya penalti dari pembatalan kontrak kerja secara sepihak ini"
"Permisi" Ucap naren dan melangkah pergi dari ruangan tersebut dipta yg melihat itu semua segera bertanya kepada revando."Kau lupa jika ini kantor??"
"Bagaimana jika orng lain yg masuk? "
"Revan, huhh baiklah"
"Kurasa kau butuh tenang sekarang"
"Temui aku jika kau sudah siap menjelaskan segalanya"
"Aku pergi" Ucap dipta namun saat ia hendak melangkah pergi revando Memeluknya dari belakang"Maaf"
"Kita bicarakan ini di dalam"
"Sayang jangan marah yaaa"
"Duduk dulu aku akan menjelaskannya" Ucap revan yg menarik dipta agar kembali masuk ke dalam ruangannya namun kejadian tersebut tak luput dari pandangan naren yg sebenarnya belum pergi dari sana."Menjijikkan"
"Mereka gay?? "
"Sialan seharusnya aku tak bekerjasama dengan perusahaan ini dari awal" Ucap naren merasa jijik dengan apa yg ia lihat dn juga dengan apa yg baru saja terjadi dengan nya.ia berjalan menuju lift sembari mengirimkan pesan kepada sang manager."Urus surat pemutusan kontrak kerja sama ini phi"
"CEO mereka bertindak mesum kepadaku"
"Bayar berapapun denda nya"
"Aku pulang dulu"Setelah mengirimkan pesan tersebut naren segera pergi dari sana dengan mengendarai mobil pribadi nya, ia begitu terkejut dengan apa yg terjadi hari ini bagaimana tidak seorang pria memperlakukan dia seperti seorang gadis murah, sungguh bajingan umpat Narendra dalam hati bahkan ia begitu jijik dengan perlakuan revan tdi.
"Maaf semuanya jika sedikit terlambat up karna memang ada sedikit kendala dirumah terimakasih" ❤❤
TBC
SEE YOU NEXT CHAPTURE
MAAF KALAU SEDIKIT GK NYAMBUNG DENGAN ALUR NYA 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET (Blm Revisi)
ActionBagaimana jika seseorang yg kau anggap begitu lembut adalah sosok yg begitu manakutkan. rahasia yg mungkin selamanya akan tetap menjadi sebuah rahasia.