THIRTY SEVEN

453 28 9
                                    

Tokyo, Jepang

Narendra terduduk di kursi taman, menikmati hembusan angin yg begitu menyejukkan atensi naren teralihkan ketika ia melihat tay membawa semangkuk sup di tanganya.

"Makanlah"
"Tadi ketika aku sedang makan di restauran dengan klien aku melihat sup kesukaan mu" Ucap tay sembari memberikan semangkuk sup hangat pada naren.

Tanpa basa basi naren menerima mangkuk tersebut mencicip nya perlahan, tak ada yg aneh awalnya akan tetapi kepalanya terasa begitu berat.

"Phiii, apa yg kau letakkan di sup ini"
"Kepalaku pusing sekali" Ucap naren dengan memegang kepalanya.

Tay hanya menatap sekilas narendra, mengambil alih mangkuk tersebut dan membiarkan tubuh naren tergeletak begitu saja narendra pingsan.

"Sayang" Ucap pria manis berjalan mendekati pria yg ia cintai

"Tak ku sangka ia begitu bodoh"
"Ia begitu percaya akan kata manis yg selama ini kau ucapkan" Ucap pria tersebut sinis

"Kei apakah ini tidak berlebihan"
"Maksudku tak seharusnya naren menerima pembalasan ini " Ucap tay lirih

Sejujurnya tujuan ia mendekati naren dan menjadi manager sekaligus kakak bagi narendra adalah sandiwara belaka

Ia ingin membantu tunangannya untuk membalaskan dendam masa kecil yg di renggut paksa oleh kosuke.

"Kau ragu?? "
"Apa yg ia ceritakan selama ini tay, hingga membuat mu luluh akan wajah manis nya" Ucap new yg tersulut emosi.

Ia tak menyangka pria yg ia cintai berfikir hal yg begitu bertolak belakang dengan dirinya, seharusnya ia lebih membenci pria tersebut yg sudh menghancurkan masa kecilnya.

"Urus dia" Titah new pada tay tawan

............

Mansion utama
(tempat persembunyian kei)

Pria manis tersebut mengeliat tak tenang sebab nyeri pada kepalanya, terlebih ia tak dapat mengerakkan tubuhnya yg terikat pada kursi.

Naren tersenyum tipis mengingat semua kejadian tadi siang, ternyata mereka berjalan lebih cepat dari dugaan naren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naren tersenyum tipis mengingat semua kejadian tadi siang, ternyata mereka berjalan lebih cepat dari dugaan naren.

"LEPAS!!!! "
"KEI!!! "
"Pengecut seperti mu hanya bisa melakukan ini padaku? " Teriak naren yg berusaha menarik kei agar ia menemui dirinya di ruang tersebut.

Kei berjalan sembari menyeret tali cambuk di tangan kirinya.

"Tenanglah kosuke, kali ini aku akan memperlihatkan wajah ku" Ucap kei dengan menjambak rambut belakang kosuke hingga menatap dirinya

"Model terkenal seperti mu ternyata begitu manis"  Ucap kei sembari terkekeh

Cuiihhhhh.....

SECRET  (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang