TWENTY NINE

402 26 5
                                    

Seorang pria duduk begitu angkuh di sofa ruang pribadinya menatap 2pria yg menatap balik ia juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria duduk begitu angkuh di sofa ruang pribadinya menatap 2pria yg menatap balik ia juga.

"Mereka akan menyerang malam ini" Ucap pria muda itu

"Aku akan memantau dari kejauhan" Ucap pria bertopeng

"Kau yakin? "
"Maksudnya rencana kita tak begini awalnya"

Pria bertopeng tersebut terkekeh lalu terdiam sorot matanya menatap tajam ke depan sembari memainkan bola besinya.

........

02.00 dini hari

Seluruh wilayah mansion telah di kepung oleh beberapa anggota riverdosh, mereka telah mengintai mansion alexander sedari lama.

Dorr.... Dorrrrr ...... Pyar...

Suara pecahan kaca terdengar , seluruh maid di sana berlari berhamburan.

"Masuk!!! " Teriak pemimpin riverdos memerintah anggotanya

Mereka berhasil melumpuhkan seluruh anak buah Marcelino hingga mati tak bernyawa. Marcelino menuruni tangga dengan cepat. Ia melihat seluruh anak buahnya mati tergeletak ia berniat lari dari sana namun revan berhasil menangkap nya menyeret tubuh Marcelino ke ruang tengah

"Kau takut? " Tanya revando dengan senyum smirknya

"APA YG KAU INGINKAN HA! " ucap Marcelino

"Nyawa mu paman"
"Sama seperti ketika kau membunuh kedua orang tua ku"
"Kau tak melupakan ku kan paman Marcel?" Ucap revando dengan menekan setiap kata nya.

"Jaga dia" Revan melepaskan cekalan tangan Marcelino yg di gantikan anak buahnya berjalan berlari menaiki tangga hendak mencari seseorang.

"NAREN"
"NARENDRAAAA" teriak revan mencari keberadaan narendra kesana kemari lalu berhenti tepat di depan pintu bercat putih ia membuka pintu kamar tersebut bibir nya tersenyum ketika melihat foto naren tergantung jelas di tembok ia yakin ini kamar pria manis tersebut.

Revan berjalan mencari naren namun tak menemukan siapapun di sana, hingga teriakan nichols mengejutkannya.

"Kak revan" Nic mengejar revando berlari ke lantai atas

"Ada apa? " Ucap revan yg menghampiri nic

"Apa yg kau cari, ayo turun dan kita habisi Marcelino"
"Jangan membuang waktu"  Ucap nic sembari menarik tangga revan untuk berjalan kebawah

Revan begitu bingung serta khawatir, ia tak dapat menemukan narendra di mana pun kemana ia fikiran revan di penuhi keberadaan narendra.

"Dimana narendra" Ucap revan sembari menarik dagu Marcelino

"Untuk apa kau mencari putra ku"
"Ohhhh kalian bersekongkol"
"DASAR PENGHIANAT"

revan hendak melayangkan pukulan pada Marcelino namun suara tembakan mengejutkan mereka semua yg ada disana

Dorr....... Dorrr........

Seorang pria misterius memasukinya mansion sembari memainkan bola besi dengan begitu terlatih seakan ia tak takut bola itu terjatuh dari tangan nya.

"Mr.ripper" Ucap nic lirih namun dipta berhasil mendengar ucapan tersebut

"Apa maksud mu nic"
"Dia Mr. Ripper"

"Narendra" Ucap Nichols tersenyum miring seakan semua sudah di rencanakan

Pria misterius itu berdiri tepat di hadapan Marcelino membuka topeng yg ia gunakan, tersenyum miring menatap orang sekitar

"Narendra"
"Ap.... Apa ini kau" Ucap revan terkejut

Marcelino yg melihat itu tersenyum miring

"LIHAT PUTRA KU DATANG HAHAHA"
"naren habisi mereka semua" Ucap Marcelino memerintah naren namun pria manis itu tak bergerak sedikit pun ia menatap lama Marcelino

"KAU TULI!"

"daddy ahh tidak aku bahkan begitu jijik ketika memanggil mu daddy" Ucap naren sembari melemparkan semua foto yg ia dapatkan ke arah Marcelino.

"KAU MEMBUNUH IBU DAN AYAH KU! "
"KAU MENUSUK IBU KU SEAKAN AKAN AKU YG MELAKUKANNYA" ucap naren emosi lalu melayangkan pukulan ke arah Marcelino hingga ia jatuh tersungkur .

Naren menatap marah Marcelino hingga terus menerus memukul habis wajah Marcel, revan yg melihat itu segera menjauhkan narendra dari Marcelino.

"Naren tenang heyyy tenang" Ucap revan sembari memeluk erat tubuh narendra

"Dia pria bajingan van!!! Ia membunuh orang tua ku dan ia juga membunuh orang tua mu kan"
"Ia harus matiii van!!!!! Ia harus mati!! " Ucap nya dengan mengengam erat jemari revan

"Ayah ku di bunuh karna ia menginginkan kekuasaan!!! "
"Ibu ku mati karna dia van!!!!! "
"Dia dia menipuku seakan kosuke yg menusuk ibu dia dia dia hiksssss" Ucap naren dengan menutup telinganya

"BAWA DIA KE MARKAS! " perintah revan, dipta yg mendengar itu segera maju untuk membawa Marcelino namun ia kalah cepat Marcelino berhasil lolos dari cekalanya

Marcel layangkan pistol ke arah revando dan narendra

"JIKA KALIAN MAJU AKAN KUPASTIKAN PELURU INI MELEDAKKAN KEPALA MEREKA"

Narendra begitu geram dengan apa yg Marcel lakukan ia melepas kasar dekapan revan berdiri menatap emosi Marcel

"TEMBAK! "
"lakukan itu jika kau mau" Teriak naren

"Kau melawan ku kosuke? "
"Kau lupa bahwa kau sendiri yg menusuk ibu mu!!!"
"KOSUKE KAU MEMBUNUH IBU MU!!! " ucap Marcelino, ia tau kelemahan narendra.

Kosuke nama masa kecil narendra ketika ia di Jepang, ia begitu membenci nama tersebut karna baginya Kosuke lah yg menghabisi nyawa ibu nya dan nama itu lahhh yg menjadi kelemahan narendra ia akan menjadi lemah ketika kembali mendengar nama Kosuke tubuhnya akan bergetar mengigil fikiranya kembali pada masa kecilnya.

DOR... DOR........

"NAREN!!!!! "



TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

SECRET  (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang