THIRTEEN

372 25 2
                                    

Seorang pria manis turun dari mobil kesayangannya berjalan tertatih memasuki mansion yg cukup mewah namun terlihat cukup suram dan sepi semua furniture di sana terbuat dari marmer yg memiliki warna gelap dengan lampu kristal yg menganting apik di atas ruang tengah, naremdt berjalan perlahan menuju ruang utama.

"Lagi??? "
"Narendra kau memiliki tangan dan tenaga untuk melawan orang bajingan itu" Ucap marah tay tawan yg sedari tadi sudah menunggu naren di sana.

"Biarkan phi"
"Lebih baik tubuhku yg memar daripada aku harus melihat seluruh anak buah nya di siksa tanpa perasaan"
"Kau tau benar segila apa daddy jika dia gagal dalam rencananya" Ucap Narendra santai, ia berjalan menuju lemari yg ada di pojok ruangan mengambil red wine favorit nya dan menuangkannya ke gelas ia menyesap nya perlahan hingga habis.

"Bodoh"
"Alkohol tak kan membuat mu menjadi baik"
"Kemarilah aku akan mengobati luka mu" Ucap tay dengan melangkah mendekati naren namun yg hendak di obati malah menolak nya

"Sudahlah phi"
"Aku baik baik saja"
"Bagaimana dengan kerjasama itu? Kau sudah mengurus nya?? " Ucap naren sembari menuangkan kembali wine dalam gelas nya

"Harverd entertainment?? "
"Sudah, namun sebelum aku menghubungi mereka asisten CEO lebih dulu menghubungi ku"
"Jadi aku ber pura pura untuk kembali bekerjasama lagi dengan mereka" Ucap tay

"Narendra kau yakin tak butuh di obati?? "
"Aku yakin sekarang tubuhmu memiliki memar yg begitu banyak"
"Tolong jangan keras kepala" Ungkap nya dengan berjalan mendekati Narendra namun lagi dan lagi ia kembali di tolak.

"Aku mengambil cuti selama 2 hari kan"
"Phi tayy jika albert menghubungi mu tolong katakan aku memiliki jadwal pemotretan ke luar negeri"
"Aku akan beristirahat disini selama 2 hari" Ucap naren sembari berjalan meninggalkan sang manager berjalan tertatih menahan luka di tubuhnya memasuki kamar pribadinya dan segera melemparkan tubuhnya ke atas ranjang king size nya.

"Naren mengantuk ma"
"Naren juga rindu mama"
"Tolong datang ke mimpi ya naren menunggu ma" Ucap lirih Narendra dengan air mata yg kembali menetes dari pelupuk matanya lalu ia tertidur.

"Kau terlalu baik Narendra"
" Phi harap apa yg kau rasakan sekarang kelak kau menemukan kebahagiaan"
"Phi hanya bisa membantu mu dari kejauhan" Ucap tay tawan meninggalkan mansion sembari mengotak atik ponselnya

"Pantau terus mereka jangan lewatkan sedikitpun informasi"

...............

"Dipta bisa kau ikut ke ruangan ku sekarang??"
"Sepertinya aku mendapatkan sedikit sinyal dari mr. Ripper" Ucap Nichols sembari berjalan mendekati pradipta

"Tunggu di ruangan mu saja nic"
"Sebentar lagi urusan ku selesai aku akan menyusul mu kesana " Ucap dipta pada Nichols

Nic yg mengerti segera mengangguk dan kembali ke ruang kerjaannya

30 menit berlalu dan sekarang pradipta dan Nichols sedang terduduk fokus di ruang penyidikan.

"Setelah ku telusuri hampir seluruh korban dari mr. Ripper ini adalah seorang penghianat" Ucap nic menatap serius pradipta

"Maksudnya penghianat?? " Balas dipta bingung

"2minggu yg lalu korban pembunuhan di jalan raya pagi itu adalah seorang pria penjudi yg meninggalkan istri dan anak nya"

"....."

"Lihatlah menurut laporan seluruh korban mr. Ripper adalah penghianat"
"Termasuk kematian angelina"
"Apakah kita memiliki pemikiran yg salam dipta?? " Ucap Nichols

"Namun semua ini tak bisa kita jadikan alasan bukan"
"Sebelum kita mendapatkan mr. Ripper kita tak dapat menyatakan apa motif pembunuhnya akan tetap ini bisa masuk dalam salah satu motif nya " Ucap pradipta serius

"Nic, kau masih belum Terima tentang kematian angelin??" Tanya pradipta pada Nichols

"Aku tidak lagi memikirkanya dipta namun aku ingin tau apa dan siapa orang keji tersebut" Ucap Nichols lirih namun begitu jelas tersirat kesedihan di wajahnya

"Baiklah lanjutkan penyelidikan mu"
"Jika ada yg bisa ku bantu katakan saja padaku" Ucap pradipta sembari menepuk pundak Nichols pelan dan beranjak pergi dari sana.

"Maaf" Ucap nic lirih

...........

Seorang pria tampan memasuki ruang rahasianya lalu memecahkan setiap barang yg ada di sana, mengacak acak seluruh barang di ruangan tersebut meluapkan amarah dalam hati nya.

"KENAPA!!!! " ucap marah pria tersebut lalu mengambil segelas wine dan meminumnya langsung menyesapnya perlahan membiarkan rasa pahit tersebut mengalir menyapa organ tubuhnya lalu beranjak dari sana dan menenggelamkan diri nya pada Bathtub yg telah terisi air penuh mendinginkan isi Kepalanya.


TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

SECRET  (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang