EXTRA CHAP

806 23 0
                                    

Pov Narendra.

ku kira dunia tak pernah sedikitpun berpihak padaku, aku selalu beranggapan bahwa Tuhan membenci ku akan tetapi ketika Tuhan mempertemukan kita pada hari itu membuat ku sadar ternyata takdir ku begitu indah.

Aku menatap bahagia melihat pria yg kucintai sedang bermain bercanda dengan putri kami.

8tahun yg lalu kami memutuskan untuk mengadopsi seorang putri, agar hubungan pernikahan kita menjadi begitu sempurna walaupun tak terlahir dari diri ku sendiri revan sangat menyayangi putri kami.

Alzena cantika harverd, indah bukan nama yg kami berikan, kami berjanji akan menjaga ia hingga kami tua membahagiakan dia memberikan kelayakan hidup untuknya bukan untuk membalas budi pada kami namun agar ia bisa tumbuh menjadi seorang wanita yg berguna untuk kebaikan.

"Papiiiiii lihat daddy nakal pada zena" Teriak putri kecil itu mencoba mengadu padaku ketika revando berhasil menangkapnya .

Ia berlari kecil pada ku ketika berhasil lepas dari revan, berlari masuk kedalam dekapanku bersembunyi dari daddy nya yg selalu jahil padanya.

"Vann jangan begitu, lihatlah putri cantik ini ia jadi merajuk kan" Ucap ku sembari mengusap lembut kepala zena

Revan berjalan menghampiri kami, ikut duduk di samping ku lalu tanpa aba aba ia langsung memeluk erat tubuh ku dan zena dari samping

"Maaf naaaa"
"Maafkan daddy na " Ucapnya sembari melepas pelukan itu dan memegang ujung telinganya dengan kedua tangan nya, sebagai tanda meminta maaf

"Zenaa lihatlah daddy sudh meminta maaf"
"Tidak ingin memaafkan daddy? " Tanya ku padanya

"Daddy selalu nakal papii"
"Zena selalu saja di Gelitikin kan geliiii" Ucapnya dengan nada merajuk yg begitu lucu.

Ia menyilangkan tangannya di dada sembari memungungi daddy nya, seakan ia benar benar merajuk padahal jika kembali di ulas zena lebih dekat dengan revan dari pada diriku yg sangat tidak telaten dalam mengurus baby.

Pov author.

Revan bertatapan dengan Narendra, ia mengedipkan matanya yg di balas senyuman Narendra karna ia tau apa yg akan Revan lakukan.

"Yasudah kalau zena tak mau memaafkan daddy"
"Papi, daddy pergi dulu yaa hari ini ada penerbangan ke luar negri" Ucap Revan sembari beranjak dari sana dan mulai berjalan menjauh

"Hiksss hikssss emm hikss" Naren yg mendengar tangisan zena segera memutar tubuh agar mereka saling berhadapan

"Kenapa menangis?? " Tanya naren sembari mengusap lembut air mata zena

"Hiks hikss daddy zena hiks"

"Dadyyyyy" Ucap naren pada revando, sedangkan pria tampan itu memutar tubuh dengan terkekeh

Ia berjalan mendekati putri cantiknya, membawa tubuh kecil itu kedalam dekapanya.

"Heyyy putri kecil kok menangis"
"Daddy bercanda sayanggg" Ucap revan sembari mengelus pucuk kepala sang putri

"Hikss hikss maaf daddy"
"Ze... Zena udah maafin daddy zena gk marahh dengan daddy" Ucap putri kecil tersebut sembari mengenggam kuat ujung kemeja revan

Revan dan Narendra saling bertatapan sembari tersenyum bahagia, mereka dekap bersama tubuh putri kecil tersebut mengecup pipi kanan dan kiri bersamaan

"Sudah daddy, kasihan putrinya tuh nangis"
"Liat ingus nya keluar tuhh" Ejek naren sembari memukul ringan lengan revando lalu membantu zena membersihkan hidungnya dengan tissue

"Maaf yaaa daddy bercanda sayang"
"Kesayangan daddy jangan nangis donggg" Ucap revan sembari menangkup pipi zena lalu mengecupnya berkali kalii

"Huhhh jadi zena doang yg di sayang papi tidak?? "
"Daddy doang yg di sayang papi tak di sayang juga zena? " Ucap narendra dengan nada yg di buat merajuk

Zena dan revan saling pandang lalu mendekap erat tubuh narendra

"SAYANG PAPIIIII" ucap nya bersamaan

Narendra tersenyum bahagia dengan apa yg terjadi sekarang, ia memandang ke depan melihat revan dan zena mulai saling bermain kejar kejaran kembali

"Seru sekaliii , tak ingin mengajak om dipta bermain juga??? " Ucap pradipta dari ambang pintu bersama dengan Nichols

"Om..... " Teriak zena sembari berlari menuju pradipta melompat kedalam dekapan dipta

"Nicc kenapa tak mengabari jika ingin datang" Ucap narendra sembari memeluk nichols

"Kejutannnn "
"Dipta libur kak jadi kami memutuskan untuk bermain kemari"
"Sekaligus menjenguk keponakan cantik ini" Ucap nic sembari mengelus pipi zena

"Kemarilah om nic memiliki boneka untuk mu"

"Yeayyyy boneka teddyyy"
"Terimakasih om nichols om diptaaaa" Ucap zena senang dengan apa yg dia dapatkan

Putri kecil tersebut berlarian kesana kemari sembari mengayunkan boneka taddy tersebut dengan riang, sedangkan ke 4 pria dewasa itu menatapnya dengan bahagia.




TBC

SEE YOU NEXT STORY

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET  (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang