TWELVE

397 26 5
                                    

"Kau kira bisa menjebak ku"
"MIMPI"
"ini adalah peringatan terakhir untuk mu Marcelino"
"Jika sekali lagi kau melewati batas mu akan ku pastikan kau mati di tangan ku" Ucap mr.jorch dengan senyum licik nya sembari menatap seluruh anggota kaverdal berlarian kesana kemari menyelamatkan diri, dan ia memantau itu kejadian tersebut dari macbook nya.

Ia membuat transaksi palsu untuk menjebak seluruh rencana Marcelino dengan sengaja memberi informasi jika ia akan melakukan transaksi pada area stasiun lama, namun di balik itu semua ia telah memasang bom ber sambung pada seluruh jalanan di sana hingga mereka meledak satu persatu dan menewaskan beberapa anggota kaverdal.
................

"SIALAN!!!!! "
"lagi dan lagi kita kalah dari bajingan itu!!! "
"Dimana narendra!!! "
"Bagaimana bisa kalian begitu bodoh hingga salah informasi dan masuk dalam rencana permainan nya!!!! "
"BODOH" Ucap Marcelino dengan memukuli satu persatu anak buahnya yg tersisa hingga suara narendra mampu menghentikannya.

"Hentikan daddy"
"Memukuli anggota mu seperti ini tidak akan membuatmu mu menang "
"Namun akan membuat mu semakin kalah"
"Apakah kau tidak melihat seluruh jasad anggota mu yg mati tak berdosa" Ucap naren dengan tegas, ia tadi blm sempat untuk turun dari mobilnya namun ketika narendra hendak turun ia di Kagetkan dengan suara ledakan yg bersaut sautan menyambung hingga menewaskan beberapa anggota nya, ia tak ingin mati konyol dan segera menancapkan pedal mobilnya pergi dari sana.

"Dari mana saja kau ha!!! "
"Daddy meminta mu untuk mengurus hal sekecil ini saja kau tak mampu naren"
"BODOH!!! "
"kau tak pantas menjadi keturunan Alexander jika mengurus hal seperti ini saja tak bisa "
"DASAR BAJINGAN!!!!! " ucap Marcelino dengan emosi ia datang menghampiri narendra lalu melayangkan pukulan keras dengan tongkat nya.

Naren memang membiarkan apapun yg di lakukan sang daddy bahkan ketika ia memukuli tubuhnya sekalipun daripada ia harus menatap marah ketika sang daddy memukuli anak buahnya satu persatu karna tidak dapat memenuhi perintah nya.

"Tuan cukup tuan"
"Tuan muda bisa mati jika anda terus memukuli nya begini" Lerai Albert pada Marcelino.

Ketika Marcelino menghentikan pukulan tersebut Albert segera menolong narendra yg lemas tak berdaya, darah mengalir cukup banyak dari area pelipis matanya yg belum sepenuhnya sembuh dari kejadian hari itu, lenganya sedikit nyeri serta luka kecil di sudut bibirnya Albert yg melihat itu dengan segera membantu naren untuk berdiri namun itu semua di tolak oleh naren, narendra berdiri dengan tubuhnya yg penuh luka lalu berjalan dengan tertatih menuju kamarnya.

"Tuan apakah ini tidak terlalu berlebihan bagi tuan muda"
"Ini bukan kesalahannya tuan" Bela Albert

"Keluar dari ruangan ku" Ucap Marcelino final.

...............

Seorang lelaki manis masuk ke dalam kamarnya dengan langkah gontai, ia merasa nyeri pada seluruh tubuhnya naren berjalan ke arah walk in closet dan berdiri tepat di depan kaca besar ia meluapkan segala emosinya dengan memecahkan semua barang di sana dan meninju kuat kaca di hadapannya hingga darah mengalir deras dari area tangannya.

"SIALAN!!! ""aku begitu membenci mu bajingan!!!! " Ucap naren emosi dengan apa yg telah terjadi, ia membuka seluruh pakaiannya dn memperlihatkan tubuhnya yg memar karna pukulan tersebut menekan kuat kuat setiap memar pada tubuhnya dengan senyum se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SIALAN!!! "
"aku begitu membenci mu bajingan!!!! " Ucap naren emosi dengan apa yg telah terjadi, ia membuka seluruh pakaiannya dn memperlihatkan tubuhnya yg memar karna pukulan tersebut menekan kuat kuat setiap memar pada tubuhnya dengan senyum seringai nya seakan ia tak merasakan sakit pada luka tersebut.

"Ibu, apakah naren akan tetap kuat"
"Semuanya begitu menyebalkan bu hiks hikss.... " tangis naren begitu lirih namun terdengar begitu menyakitkan akan tetapi ia harus tetap terlihat kuat agar semua rencananya berjalan dengan lancar. Dengan langkah lemah naren berjalan menuju toilet menyalakan shower dan membiarkan darah dan luka hatinya hilang terkena aliran air.

Seorang pria manis dengan handuk yg melilit setengah badanya berjalan keluar dari walk in closet nya dan berjalan menuju nakas mengambil ponselnya lalu mengirimkan pesan kepada seseorang.

"Batalkan seluruh jadwal pemotretan ku untuk 2hari ini phi"
"Dan temui aku besok di tempat biasanya" Tulis naren pada pesan tersebut lalu mengirimkannya pada sang manager.

Tubuhnya begitu lelah dengan apa yg telah terjadi hari ini, ia berbaring di kasur king size nya hingga terlelap tanpa menganti pakaian terlebih dahulu.

TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

SECRET  (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang