THIRTY FIVE

391 23 6
                                    

"DIPTAAAA"
"PRADIPTAAAAAA KAU DISINI"
"tolong keluar ayo pulang dip"
"Maaf, ayo pulang dipta aku minta maaf" Nic terus menerus berteriak memanggil nama dipta ia memasuki setiap kamar di rumah tersebut namun tak menemukan siapapun di sana bahkan rumah tersebut masih terkunci

Ia begitu khawatir fikiranya begitu rumit sekarang, hubungan nya dan dipta baru berjalan baik baik saja setelah kebenaran tentang angel terungkap mereka menjadi semakin dekat namun Nichols tak menyangka jika hal ini akan terjadi dipta pergi karna fikiran konyol nic sendiri.

Nichols terduduk di tangga rumah, ia menangis sesengukan, dadanya terasa begitu nyeri fikiranya kemana mana.

..................

2orang pria terduduk dengan saling berhadapan membahas serius tentang target terakhir mereka sembari menatap foto yg ia dapatkan.

"Kau tinggal sedari kecil dengan Marcelino namun kau tak tau wajah kei?? " Tanya tay

"Hmm"
"Aku ikut dia waktu umur 10thn"

Ingatannaren mulai muncul perlahan, hingga membuat kepalanya sedikit pusing ia menyentuh kepalanya yg mulia berdenyut namun tetap memaksa untuk mengingat

Flashback.

Pov kosuke.

Pagi itu aku dan ibu sedang bersiap untuk pergi berjalan jalan sore namun ketika kami baru keluar dari rumah kami tak sengaja bertemu dengan paman yuuma , ia berlari cepat ke arah kami

"Kosuke, masuk lah kedalam ada yg ingin paman bicarakan dengan ibu mu" Kata paman yuuma lalu ibu pun membukakan pintu rumah kembali dan membiarkan ku masuk, aku penasaran dengan paman yuuma yg datang begitu saja namun aku tak berani bertanya banyak karna ibu selalu berkata

"Kosuke kita tidak boleh terlalu ikut campur dalam masalah orang dewasa" Begitulah ucap Ibu padaku ketika aku terus menerus bertanya tentang ayah atau kemana ayah pergi dan apa yg ayah lakukan.

Sore itu setelah paman pergi ibu masuk kedalam rumah lalu mengemasi barang kami, aku tak berani bertanya namun apakah untuk pergi ke pasar malam saja perlu bawa baju ganti? Fikirku namun aku tetap tak bertanya karna ibu terlihat begitu terburu buru

"Kosuke dengarkan ibu, sekarang kita pergi jauh dari sini " Ucap Ibu

"Tapi ibu pasar malam tak jauh dari rumah mengapa ibu mengemasi barang begitu banyak? "
"Ayah pun juga belum pulang, bagaimana jika kita tunggu ayah?? " Ucap ku pada ibu, ayah semalam mengatakan akan menyusul ke pasar mlam

"Kosuke kau sudah besar dengarkan ibu, kelak kau harus menjadi pria sejati" Ucap ibu dengan menangis aku menatap ibu dan hanya bisa menganggukan kepala

Ibu membawa ku pergi hingga pada saat ibu hendak mengunci pintu suara keras mengejutkan ku dan ibu

Dor...

Ibu mendorong ku masuk kembali kedalam rumah, aku takut begitu sangat ketakutan ku lihat ibu pun juga terlihat takut.

"Kosuke dengar apapun yg terjadi tumbuh lah dewasa dan jadilah pria yg baik dan bertanggungjawab"
"Berjanjilah dan ibu dan ayah akn selalu bersama mu" Ucap ibu lalu ia pergi meninggalkan ku sendirian di rumah.

Pov author

wanita paruh baya itu berjalan keluar meningalkan sang putra sendiri di dalam rumah, ia berdiri tepat di hadapan sahabat suaminya yg telah menjadi seorang penghianat hanya karna kekuasaan.

"KAU MEMBUNUH SUAMI KU MARCELINO!"
"APA SALAH DIA APA SALAH KAMI!! " teriak nya begitu emosi ia mendapat kabar jika suaminya di hukum mati karna melakukan penghianatan pada kelompok nya

marcelino berjalan angkuh ke hadapan istri mantan sahabatnya itu dan melayangkan pukulan padanya, ia menampar bahkan menendang berkali kali wanita tersebut hingga atensinya teralihkan pada teriakan anak lelaki dari arah jendela.

Anak kecil tersebut berlari keluar rumh dan mendekap tubuh ibunya yg memiliki begitu banyak memar, sudut bibirnya robek memar di mana mana

"Ibu hiks hiks"
"Paman mengapa paman memukul ibuuu"
"Paman jahat" Ucap pria kecil tersebut

Marcelino yg melihat itu segera meminta anak buah nya untuk menyingkirkan Kosuke agar ia bisa dengan leluasa membunuh hideko istri dari sahabatnya itu.

Namun Kosuke terlebih dahulu mengacungkan pisau pada Marcelino yg ia bawa dari dalam rumah.

"Kosuke pergi jangan disini" Ucap sang ibu namun Kosuke tak mendengarkan ia sering melihat ayahnya bermain dengan beberapa senjata tajam dan ia yakin bisa melindungi ibu nya.

"Kau ingin bermain dengan ku nak?? " Ucap Marcel mengejek ia tembak lengan hideko dengan senapan nya hingga membuat atensi Kosuke ter alihkan, ia cekal lengan Kosuke ketika ia lengah dan berhasil mendekap tubuh pria kecil tersebut .

Sang ibu yg melihat itu berusaha bangkit dari duduknya berusaha menolong putranya namun takdir berkata lain, Kosuke menancapkan pisau tersebut tepat pada jantung sang ibu.

Tubunya di kendalikan oleh Marcelino dan ia tak dapat memberontak, seakan akan dia lah yg membunuh ibunya sendiri dengan pisau buah tersebut.

"IBUUUU MAAF"
"maafkan Kosuke ibu hikssss hiksssss"
"Ibuuuuuuuuuu" Teriak kosuke

"Kau membunuh ibumu sendiri nak ahahhahaa"
"Dasar pembunuhhh"

Marcelino memanipulasi anak kecil tersebut hingga fikiran licik nya timbul begitu saja, ia kagum dengan keberanian Kosuke dan ia berniat untuk membawa Kosuke untuk menjadi bidak catur nya.

Marcelino memiliki seorang putra namun putranya menjadi gila, putranya sering menyaksikan kejahatan Marcelino pada ibunya dn membuat ibunya mati.

Kosuke tumbuh dewasa akan tetapi ia menjadi depresi akibat kejadian masalalu yg di mana ketika nama Kosuke tersebut ia akan berteriak menangis ketakutan memanggil nama ibu nya, itulah yg membuat Marcelino menganti nama Kosuke menjadi NARENDRA ALEXANDER seharusnya nama alexander di sandang oleh putra kandungnya kan tetapi Marcelino terlalu malu mengakui ia sebagai keturunannya.

Hingga suati hari Marcelino melihat Narendra membunuh kucing tetangga serta beberapa bodyguard nya tanpa rasa bersalah, disitulah Marcelino mengerti tentang sisi lain naren dan memberikan nama MR. RIPPER atau TUAN KEMATIAN

Marcelino menjadikan naren bidak caturnya, membuat namanya tinggi dengan mempertontonkan kasih sayang nya pada sang putra demi menutupi sikap bajingan nya.

Ia mengendalikan naren karna Marcelino lahhh yg selalu membereskan seluruh korban mr. Ripper menjadikan seluruh kejahatan mr. Ripper menjadi kelemahan nya sendiri dan menjadi kartu AS untuk Marcelino.

Flashback off

Tay mendengar seksama setiap cerita Narendra, ia beranjak dari tempat duduknya dan memeluk erat naren.

"Tenang lah kita akan mendapatkan kei keturunan kandung dari Marcelino"
"Aku akan selalu membantu mu" Ucap tay tawan menenangkan naren dalam dekapan ya.






TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

SECRET  (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang