"Aku tak menyangka bahwa mereka akan se ceroboh itu dalam melakukan transaksi" Ucap pria muda dengan memutar gelas wine nya sembari tersenyum licik
"Aku yakin mereka akan melakukan penyerangan pada kita" Ucap pria lain di sana
"Pria yg malang"
"Buruk sekali takdirnya terlahir dalam keluarga pembunuh" Ucap pria muda tersebut sembari mentap serius pemimpin mereka."Kau tak senang? "
"Bukankah ini rencana yg kau tunggu kak? "
"Kak revan" Ucap nichols berdiri lalu berjalan mendekati kakaknya"Kak kau baik baik saja? "
"Apa kah semuanya sudah sesuai informasi dipta?? " Tanya revan pada pradipta
"Apalagi yg ingin kau cari tau? " Balas pradipta sembari menyesap alkoholnya
"Aku sendiri yg akan mengurusnya"
"Jangan ada yg menyentuhnya , mengerti" Ucap revan final sembari keluar dari sanaNichols yg melihat itu semua hanya menatap bingung kakanya.
"Ia benar mencintai lelaki itu? "
"Kurasa begitu, ku dengar mereka juga sudh melakukan hubungan badan" Ucap pradipta sembari menarik nichols kedalam pangkuannya
"Kau tak cemburu? " Tanya nichols sembari membelai lembut pipi dipta
"Untuk apa? Aku tak mencintai nya" Ucapnya dengan terkekeh
"Hubungan palsu itu hanya untuk menutupi rencana kita"
"Kau tau siapa yg ku inginkan nic" Ucap dipta sembari mengecup pria manis di pangkuannya ini."Nakal" Ucap nichols terkekeh dengan kelakuan pradipta
"Seharusnya aku cemburu pada mu"
"Perasaan cintai mu pada angelina begitu besar hingga hanya menjadikan ku teman ranjang mu saja""Kau cemburu? "
"Kau tau benar seberapa lama hubungan ku dengan nya"
"Terlebih ia mengatakan mengandung anak ku" Ucap nichols serius"Maaf jika melukai mu"
"Beri waktu aku untuk mencari kebenarannya, aku akan mencari mr. Ripper bagaimana pun caranya"Pradipta yg mendengar itu hanya mampu memutar bola matanya malas, baginya bukti yg mr. Ripper kirimkan sudah lah benar.
Revando memasuki ruang bawah yg menjadi tempat penyekapan Narendra, ia senang karna rencananya berhasil namun perasaannya juga terluka melihat pria yg ia cintai terluka karna dendam nya. Revan tatap Narendra yg terduduk tak sadarkan diri dengan tubuh yg terikat kuat fikiran nya berkecamuk berisik namun ingatan malam itu kembali masuk kedalam fikirannya membuat emosi dan perasaan dendamnya naik begitu saja.
Flashback.
"Revan dengarkan ibu, sekarang masuklah kedalam almari itu bersama adik mu jangan keluar dari sana sebelum pagi hari tiba" Ucap seorang wanita paruh baya kepada putra nya.
"Ibu, revan takut" Ucap pria kecil tersebut sembari memeluk erat sang adik yg sedang tertidur lelap di pelukanya
"Jangan takut revan, kau adalah kakak tertua disini oke"
"Dengarkan perintah ibu, masuk kesana dan jaga adik mu" Ucap wanita tersebut lalu membantu revando masuk kedalam almari dan menutup nya perlahanTidak lama setelah sang ibu menutup pintu almari ia di kejutkan dengan suara tembakan bertubi tubi
DOR...... DOORRRRRR..... PYAR
Suara kaca pecah bebarengan dengan tangisan sang ibu yg meraung memohon.
"kau gila Marcelino!!!! "
"Kau mengepung rumah ku seakan akan diriku ini adalah musuh mu! " Ucap ayah revan kepada seorng pria yg di sebut Marcelino"Apa perduli ku "
"Kau harus mati di tangan ku penghianat seperti mu harus mati! " Ucap pria tersebut lalu menembak secara bertubi tubi ke arah ayah revan yg sudah mati tak bernyawa."Suami ku tak pernah menghianati siapapun Marcel!! "
"Kau yg berbuat licik pada kami!!! Kau merebut kekuasaan kami!!!!!" Ucap emosi sang istri ketika melihat suaminya mati mengenaskan.Revando mengintip dari balik pintu almari, melihat betapa mengerikanya jasad sang ayah yg mati berlumuran darah dengan sang ibu yg memohon ampun setelah di setubuhi lelaki jahat tersebut, setelah Marcelino puas menyetubuhi tubuh dari istri sahabat nya tersebut ia tembak kan beberapa peluru ke tubuh lemah itu hingga mati tak bernyawa
Revando kecil itu hanya bisa menyaksikan hal tersebut dengan air mata yg tak bisa lagi ia bendung, setelah semuanya pergi ia baru berani untuk keluar dan mendekati mayat kedua orng tua nya.
"IBUU....... AYAHH...... hiks hiks"
"Kenapa om itu jahat kenapa mereka menembak ibu dan ayahhh " Ucap revan menangis bermandikan darah memeluk jasad kedua orang tuanya yg telah mati tak bernyawa."ASTAGAA REVANDO"
"apa yg telah terjadi nak" Ucap wanita muda yg hendak mengirimkan makanan ke rumah revan namun ia terkejut dengan apa yg terjadi"Dipta panggil ayah mu kemari, sekarang"
Orang tua pradipta adalah tetangga sekaligus teman baik keluarga revan, setelah ayah pradipta datang rumah revando di penuhi oleh polisi.
Marcelino yg mengetahui bahwa keturunan harverd masih hidup berusaha mencari tau keberadaan mereka namun semuanya sia sia ia tak sedikitpun mendapatkan info tentang revando dan nichols karna keluarga pradipta membawa pergi mereka ke Amerika, hingga kedua orang tua pradipta meninggal dunia karna kecelakaan dan mereka ber3 memutuskan untuk kembali ke thailand dengan dendam yg revando bawa hingga mati.
Flashback off.
Revando yg melihat pergerakan Narendra segera pergi dari sana meninggalkanya sendiri, ia masih belum ingin menunjukkan jati dirinya.
"Jaga dia , jangan ada yg menyentuh nya selain aku " Ucap revan singkat kepada seluruh anak buahnya dan beranjak pergi dari sana menenangkan fikirnya yg begitu berisik.
TBC
SEEYOU NEXT CHAPTURE
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET (Blm Revisi)
ActionBagaimana jika seseorang yg kau anggap begitu lembut adalah sosok yg begitu manakutkan. rahasia yg mungkin selamanya akan tetap menjadi sebuah rahasia.