Makanan yang ditinggalkan dingin di atas meja dapat dilihat oleh Jake dari sela sela tangga, mengintip bahwa dia memastikan bahwa para tetua itu tidak duduk di meja bersamanya.
Meratapi nasib Jake saat umur remaja nya, Ibu dan Ayah nya sama sekali tidak mengerti bagaimana perasaan Jake di tengah mereka. Mereka hanya peduli aset berharga pertama mereka adalah anak pertama mereka. Brian.
Terlahir mulia dan sangat disayangi oleh nenek dan kakeknya yang pernah menjadi pengusaha ternama pada zaman nya. Brian berjarak 2 Tahun dari Jake, tidak ada yang beda pada mereka tepatnya. ini hanya mengenai bahwa tertarik nya Brian di mata pandang keluarganya.
Bagaimana Brian terluka sedikitpun bahkan juga bagaimana dia mengalami sakit yang luar biasa orang tua nya selalu memperhatikan nya.“Jake, kamu tidak ada apa apanya dibanding Brian. Contohi dia, dia beruji lebih dari badai tidak kamu belum seberapa. Kamu hanya ombak yang menghampirimu.” Ucap nenek nya pada Jake.
“Brian lahir dengan Talenta, memang kamu apa? Tentu tidak ada yang mau membiayai mu karena kau tidak punya apa apa. Setiap perkumpulan keluarga kamu hanya membawa hampa. Tentu semua tante mu setuju jika mereka tidak akan menampung mu jika kamu lari dari rumah, kami tidak sanggup.” Ucap Tante nya
“kamu lebih kurus tidak ada daya tanding tarik mu dibanding Brian yang gemuk berisi. Apa kamu makan roti terus tiap hari? Oh aku lupa. Apa karena ibumu sudah tidak kuat untuk memberimu makan? Haha” ucap paman nya.
Banyak bualan yang diberikan keluarga nya untuk Jake entah apa yang membuat mereka berbeda, kadang itu juga dibuat oleh orang tuanya sendiri. Jake tidak terlahir cacat. Dia normal, berjalan pada berusia belas bulan. Lahir tidak sesar. Makan sesuai jamnya. Memang hanya saja orang tua mereka berperilaku.
Namun hal yang paling menyakitkan bahwa Brian sangat baik pada Jake. Dia memberi makan diam diam pada Jake saat ayahnya tidak memberinya makan. Bahkan memberi selimut ketika banyak selimut Jake dipakai sebagai kain pel atau keset di dalam rumahnya. Dia anak yang sangat dimanjakan, namun dia punya rasa keluarga lebih dari orang tuanya itu sendiri. Itulah yang membuat Jake masih tetap waras dalam akar pohon keluarga nya yang membuat Jake lupa untuk berperan sebagai anak semasanya. Sosok Kakak yang Jake dambakan, pahlawan satu2nya dan tidak lagi setelahnya.
Mengapa? Setelah berbelas tahun hidup dalam keluarga yang lebih dari berkecukupan namun tidak bagi Jake ada puncak bagaimana bahwa jake mendapat kamar gudang di lantai bawah setelah kelahiran anak ketiga anak perempuannya yang memakai Ruang Jake sebelumnya.
Semakin tidak adil sebagaimana Jake tinggal dirumah sebagai anak dari keluarga yang cukup kaya. Ada sebuah kejutan bahwa sebenarnya yang mendorong Jake lari dari rumah adalah Brian.
Brian awalnya tidak mau melepas satu satunya adik lelakinya untuk keluar dari kehidupan keluarganya, namun satu satunya yang melihat Jake lari adalah Brian, Brian hanya terisak menangis melihat Jake lari sambil melihat ke arahnya saat hujan deras. Itu membuat Jake memutuskan untuk berhenti mengagumi sosok nya dan menghilangkan sosok sebuah kakak dalam Brian.
Seketika itu mengejutkan Jake dalam mimpi bolongnya. Jake terbangun dengan rambut acak acaknya lalu mengusap tangannya ke dahi hingga ujung rambutnya. Akhirnya dia tersadar dari mimpi panjangnya. Melihat sekeliling menemukan Riana yang sedang duduk di sofa yang kosong sambil membaca buku sastra karya sastrawan terkenal.“sudah bangun? Kau tampak berkeringat selama tidur. Apa kau mendapat mimpi yang tidak menyenangkan?” Riana menutup buku yang sedang dia baca, meratapi Jake yang baru bangun dari mimpi panjangnya.
“iya, aku memimpikan keluarga ku lagi.” Ucap Jake bangun lemas dari sofanya. “ada apa? Kamu butuh sesuatu? Kamu seperti menunggu ku untuk bangun.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Lake (COMPLETED)
RomanceDi tengah keramaian kota, bisingnya ledakan kemeriahan kembang api, dan sorak setiap orang dalam menyambut tahun baru, masih belum cukup untuk menggerakan hati seorang remaja pria bernama Jake yang sedang meratapi bengisnya kehidupan yang ia jalani...